Tiba-tiba mata Aga menangkap Bu Sum yang akan masuk ke dalam rumah. Anak itu buru-buru merentangkan kedua tangannya, menghalangi Bu Sum untuk masuk ke dalam rumah.

"Bu Sum gak boleh masuk!"

"Astaga Den Aga, bikin Ibu kaget aja," ucap Bu Sum sambil mengusap-usap dadanya, benar-benar kaget karena Aga tiba-tiba muncul di depan pintu sambil berteriak-teriak histeris. Di belakangnya, Shasa hanya bisa geleng-geleng kepala dan meminta Bu Sum menuruti apapun kemauan Aga.

"Jangan pangil Aga, pangil kapten bajak laut Aga, sekarang Aga lagi jadi bajak laut. Keren kan?"

"iya, maaf deh kapten bajak laut Aga. Sekarang Ibu boleh masuk?"

"Gak boleh, kalo mau masuk, Bu Sum harus bayar pajak dulu."

"Bayarnya pake cokelat ya Den?"

"Ho oh!" Bu Sum tersenyum. Dia buru-buru mengaduk-aduk tas belanjaannya dan mengeluarkan satu kotak kue cubit rasa coklat, kue tradisional kesukaan Bu Sum. Aga mengerutkan dahinya, melihat dengan serius kue yang sekarang berada di tangan Bu Sum.

"Ini apa? Kok bentuknya aneh begini?"

"Kue cubit, rasanya enak banget loh, Aden pasti suka. Mau?"

"Mau! Terima kasih pajaknya, sekarang Bu Sum boleh lewat." Sama seperti saat dengan Shasa tadi, Aga langsung kabur setelah mempersilakan Bu Sum masuk. Dia berlari ke ruang bermainnya dan mengumpulkan pajak yang sudah dia dapatkan di dalam peti bajak laut yang kemarin dia beli bersama dengan Evan.

🐭🐰🐭🐰🐭🐰🐭🐰

"iya Yo, lo kesini bisa 'kan? Ada hal yang mau gue omongin sama lo soal Aga."

Aga yang tengah asik dengan mainannya langsung membulatkan matanya sambil tersenyum jahil saat mendengar suara Evan yang semakin mendekat. Dia segera berdiri di belakang pintu ruang bermain, menatap bayangan Evan yang semakin lama semakin mendekati pintu.

"Dor!"

"Ah!" Evan berteriak histeris saat membuka pintu ruang bermain Aga. Sontak Evan mengusap dadanya yang berdetak kencang, dia benar-benar kaget.

"Astaga Aga, ngapain sih? Bikin Abang kaget aja. Untung Abang gak punya sakit jantung," omel Evan kesal. Lagi-lagi Aga berkelakuan aneh, terlebih sekarang anak itu tengah menghadang jalannya dengan pakaian bajak laut lengkap dan pedang panjang di tangannya.

"Bukan Aga! Hari ini kan lagi jadi kapten bajak laut," protesnya saat Evan memanggil namanya.

"Oke-oke, kapten bajak laut. Terus ngapain pake berdiri di tengah jalan gini? Kan Abang gak bisa masuk."

"Abang mau masuk?" Evan mengangguk polos, membuat Aga tersenyum jahil sambil menengadahkan tangannya ke depan.

"Kalo Abang mau masuk harus bayar pajak dulu."

"Kenapa?"

"Pokoknya bayar! Kan bajak laut suka nagih-nagih uang 'kan?" jelas Aga.

"Sejak kapan bajak laut jadi rentenir?"

"Rentenir itu apa Bang?"

"Eh? Bukan apa-apa, lupain aja."

"Mana bayarannya?"

"Nih!" Evan mengeluarkan uang dari dalam dompetnya, namun Aga malah mengerucutkan bibirnya sambil menatap Evan tajam. Dia lantas menggeleng keras, membuat Evan kembali mengeluarkan uang dari dalam dompet itu hingga lima lembar, namun adiknya itu tidak juga membuka jalan untuknya. Alih-alih membuka jalan, anak itu justru menutup pintu ruang bermainnya sambil berteriak melarang kakaknya masuk sebelum membawa pajak bayarannya.

"Kenapa Van?" Entah sejak kapan Shasa berdiri di belakang Evan sambil membawa nampan berisi segelas smoothie dan biscuit gandum.

"Gue gak boleh masuk sama Aga, katanya suruh bayar, udah gue kasih duit malah dikunci pintunya." Shasa tertawa terbahak-bahak mendengar kata-kata Evan. Pantas saja Evan bersungut-sungut seperti itu.

"Lo sih. Nih, bayar pake ini." Shasa menyodorkan nampan yang tengah dia bawa pada Evan yang langsung diterima Evan meskipun dengan ekspresi bingung.

"Emang bisa?"

"Coba aja!"

Evan mengetuk pintu ruang bermain Aga sekali lagi. adiknya itu menatapnya sambil berkacak pinggang, menunggu Evan mengatakan sesuatu. Begitu Evan menyodorkan nampan yang dia bawa, Aga langsung tersenyum lebar dan menyingkir dari pintu, membiarkan Evan masuk ke dalam ruang bermainnya.

"Wah, bener, berhasil ternyata."

"Sebelum lo diginiin, gue sama Bu Sum udah diginiin duluan. Udah berpengalaman gue ngadepin adik ajaib lo ini."

NEVERLANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang