Aga : 4

1K 89 2
                                    

"Ga, Aga! Sini deh!" Shasa memanggil Aga yang sedang duduk diam dengan tangan dan matanya fokus pada sesuatu yang berada di meja pendek yang ada di ruang bermainnya. Ya, Aga tengah serius memasang puzzle doremeon kesukaannya.

"Ih apaan sih Micin ganggu aja!" Sahut aga marah-marah, tidak suka kegiatannya diganggu.

"Sini bentar, ka Shasa mau kasih liat sesuatu nih."

"Yang butuh kan Micin, jadi Micin dong yang kesini, kaki Aga gak bisa di gerakin nih." Kata Aga pura-pura memegang kakinya yang sebenarnya memang tidak bisa digerakkan, kesemutan karena terlalu lama dilipat di bawah meja. Shasa tidak punya pilihan lain selain berjalan mendekati Aga. Padahal dia sedang dalam posisi terbaik, berbaring di sofa sambil menonton televisi, tentu saja kartun anak-anak. Dia tidak berharap mendapatkan satu SP lagi dari Evan karena mengajak Aga menonton drama korea lagi.

"Liat deh, barongsai nya lucu kan?" Tanya Shasa sambil menunjukkan gambar barongsai di ponselnya, Aga menatap Shasa dan gambar itu bergantian, sedikit bingung dengan maksud Shasa.

"Itu ular?"

"Bukan, ini tuh dalemnya ada orangnya. Seru banget. Mau nonton gak?" Shasa memperlihatkan sebuah vidio atraksi barongsai di tablet yang ada di sebelahnya. Aga menontonnya tanpa bergerak sedikitpun tapi matanya bergerak-gerak atraktif mengikuti pergerakan barongsai di layar itu.

"Wah, Aga mau liat langsung dong!" Aga yang memang baru pertama kali ini melihat atraksi barongsai langsung tertarik. Shasa tersenyum penuh kemenangan, misinya mengajak Aga pergi menonton barongsai sukses. Dia pasti akan dapat gaji tambahan dari Evan!

"Ya udah, yuk siap-siap yuk, kita pergi ke kampung China habis ini."

"Hah? Nonton ini harus ke China dulu? Jauh dong, harus naik pesawat ya?" Mendengar celetukan Aga, Shasa refleks langsung menepuk dahinya, lupa kalau Aga tidak pernah pergi ke kampung China sebelumnya.

"Ya gak pergi ke China juga kali Ga, kampung China. Kita pergi ke pemukiman orang China yang ada di Indonesia. Di deket sini ada kok."

"Oke ayo siap-siap. Telpon Abang, tante Genit, om Jahat sama om Ganteng juga. Kita pergi kesana bareng-bareng." Shasa mengangguk sambil tersenyum masam, selalu saja semua orang diajak, padahal dia hanya ingin bersama Aga dan Evan saja kali ini, tapi apa boleh buat. Aga sendiri yang minta.

"Tapi ramai loh Ga, banyak orang di sana, karena kan kita perginya pas hari imlek, tahun baru China, banyak orang yang pergi kesana, bukan cuma orang yg merayakan imlek aja pergi ke sana, gapapa?" Tanya Shasa meyakinkan, dia takut disalahkan kalau nantinya Aga histeris ketakutan saat sudah sampai disana.

"Iya gapapa, kan ada Abang sama Micin nanti. Micin pernah kesana??"

"Sering dong , nanti ada anggota-anggota dari barongsai yang kasih-kasih amplop kosong, nah, nanti kita isi uang amplop nya, terserah mau berapa aja, trus pas kita kasih amplopnya ke mulut barongsai nya, sama barongsai nya nanti amplop itu di makan loh. Itu yang paling kak Shasa suka, pas amplop ke mulut barongsai." Aga bengong mendengar penjelasan Shasa, sepertinya dia sulit membayangkan kejadiannya, tapi dari sorot matanya, dia terlihat begitu tertarik.

"Aga juga mau kasih makan barongsai!" Teriak aga antusias, heboh karena penasaran mendengar cerita Shasa. Membayangkannya saja sudah seru, apalagi bisa langsung kesana.

"Sip, kalo gitu nanti kalo Abang pulang kita bilang ke Abang ya?"

"o......"

"Ga! Loh kamu disini, abang cariin di belakang taunya malah main disini. Biasanya kalo sore-sore suka panjat pohon di belakang." Perkataan Aga terputus saat Evan tiba-tiba membuka pintu kamar bermain Aga. Dari pakaian yang melekat di tubuhnya, terlihat evan yang baru pulang kerja.

NEVERLANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang