"Terserah kau saja. Kau mempunyai nomor ponselnya?"
"Ya." Jawabnya acuh.
"Simpan baik-baik. Dan kosongkan jadwal mu besok." Perintahku.
"Untuk apa?" Mataku menatapnya tajam. Kenapa otaknya begitu lamban untuk berpikir. Apa dia lupa dengan rencana?
"Kau benar-benar bodoh. Selain bodoh kau juga pikun." Sindirku
"Berengsek!" Tanganya dengan brutal menarik narik rambutku.
"Little bitches!" Geramku di sela-sela penyelamatan rambut kepalaku. Sialan kukunya menancap kulit kepalaku.
"Bajingan!" Jeritnya ketika bahu ku menabrak perutnya membuat tubuhnya terhuyung kepundaku dan dengan mudahnya mengangkatnya seperti karung.
"Lepaskan aku Uchiha sialan!" Dia masih memberontak meskipun tubuhnya terbalik. Tanganya semakin liar memukul punggungku. Terlintas ide di pikiranku untuk melempar tubuh kecilnya ke kolam renang dekat taman belakang.
"Apa yang kau lakukan Uchiha?!" Dia semakin mengamuk saat dia tau berada di pinggir kolam. Ini kelemahannya dia tidak bisa berenang karena dia sangat benci berenang.
"turunkan berengsek!!!" Jeritnya.
"Kau minta diturunkan? Baiklah dengan senang hati."
"Maksud ku turunkan aku di atas tanah berengsek!" Jeritnya semakin panik.
"Tidak semudah itu nona, jika kau masih memukuli ku dengan tangan mu itu."
"Oke oke! Turunkan aku di atas tanah sekarang!" Ucapnya panik. Rasanya tidak seru jika hanya segini saja. Tubuhku membungkuk ke kolam siap menjatuhkannya. Refleks dia menjerit dengan nyaring tubuhnya memeluk pinggangku dengan kuat.
"Kumohon jangan jatuhkan aku tolong jangan lakukan itu!" Kutegakan badanku kembali dan tidak lama membungkuk lagi dan ia menjerit kembali.
"Uchiha Sasuke aku mohon. Oke aku akan melakukan apapun yang kau minta. Kumohon jangan jatuhkan aku! Kau membunuku jika kau menjatuhkanku kesana!" Ucapnya panik dengan nada bergetar tidak lama terdengar isakan kecil. Sebenci itukah dia dengan berenang?
"Melakukan apapun sepanjang hidup mu?" Tanyaku.
"Iya! Turunkan aku sekarang!" Sambil terisak.
"Kau bersumpah?" Mungkin karena sangat takut dia kehilangan akal pikirnya.
"Aku bersumpah!" Ucapnya cepat. Benarkan? Jika dia waras dia tidak akan mengatakan hal bodoh seperti itu.
kuturunkan dengan hati-hati di pinggir kolam tubuhnya langsung terduduk lemas. Tidak menyangka dengan keadaanya dengan cekatan tanganku menahan tubuhnya agar tidak terjatuh ke kolam.
Dia benar-benar menangis baru kali ini aku melihatnya menangis Haruno si bar-bar dalam sekejap berubah menjadi Haruno si cengeng.
Melihat para crew tertawa tentunya dengan Jiraiya dan Kakashi seolah semua ini adalah hiburan terbaik yang mereka dapatkan di lokasi syuting. Rin segar menghampiri.
"Kau sudah bersumpah ingatlah janji mu." Bisikku di telinganya.
"Lihat sekeliling mu." Ucapku. Matanya langsung melihat sekeliling. "Banyak saksi yang melihatnya, ika kau ingkar, kau akan menyesal." Kupasang seringai terbaiku. Matanya yang merah menatapku tajam. Lihatlah mata sok tangguh itu, padahal pertahanannya sudah runtuh. Rin langsung memapahnya membawa pergi.
DU LIEST GERADE
Script
FanfictionSejak awal mereka memang tidak akur. pekerjaan dan drama hiduplah yang mendekatkan mereka. cerita ber-rate M karena bahasa tapi saya me-warn kalian bahwa saya tidak menyediakan lemon tea ok ;) Hallo semuanya cerita ini akhirnya saya publikasikan lag...
Chapter 4
Beginne am Anfang
