48. Bagian kecil

1.1K 38 1
                                    

Malam yang menegangkan buat Rysma,  karena malam ini ia satu ranjang dengan kekasihnya sendiri.
Jantungnya bahkanya ingin mencuat keluar saat melihat Revan yang baru saja habis mandi, hanya ada handuk yang melilit di panggangnya.
Rysma menahan godaan untuk tidak menyentuh perut kotak kotak tersebut.

Gue berasa malam pertama kalau gini ceritanya. Nisyaaaa!  Awas lo ya besok!

Revan melirik Rysma lalu tersenyum maut.
Revan berubah tertawa karena Rysma menyembunyikan wajah maupun badannya di dalam selimut.

Kyaaa...! Gue tertangkap basah! Nafsu banget si lo rys

Di dalam selimut Rysma hanya mendengar suara degupan jantungnya yang terasa sangat nyata. Sesekali di pegangnya tepat dimana jantungnya berdetak.

"Aku tau kamu belum tidur kan sayang"
Revan menaiki ranjang lalu memeluk seseorang yang masih bergulung di selimut itu.
Namun Rysma tidak memberikan respon,  ia memilih berpura pura tidur.

"Van gangguin mulu deh"

"Kenapa?  Ga ada tulisan jangan di ganggu kok di sini"

"Iih Revan!"

"Love you sayang ku"

Rysma merona "kamu paling bisa deh"

"Bisa dong.  Aku juga bisa bikin anak untuk kamu"

"AAAUUWHH..!!"
Rysma menjiwit bagian pinggang Revan. Lalu memplototinya

"Ngebet banget sih. Inget ya..  Harus Nisya dulu yang nikah"

"Iya iya..  Abis itu kita ya sayang"

"Iyaaa"
Revan menjiwit kedua pipi Rysma karna gemas lalu di peluknya kembali.

Revan asik membelai rambut Rysma yang tergerai,  sekarang dia benar bener sudah tertidur mungkin karena kelelahan.
Revan semangkin mendekapnya kedalam pelukan.

"Aku tidak akan pernah melepaskan mu lagi  Rysma.  Ga akan.  Dan aku akan selalu ada di samping mu sayang"

Cup~

Kecupan kecil Revan buat di kening Rysma lalu ia terikut ke alam mimpi.

Di sisi lain Nisya baru saja mau mengantarkan Yuza kedepan karna ingin pulang.

Yuza meletakkan kedua telapak tangan besarnya tepat di kanan dan kiri kepala Nisya,  bibirnya menyunggingkan senyuman yang selama ini banyak orang yang ingin melihatnya

"Pinky.  Besok kemungkinan besar aku sangat sibuk,  jadi ga bisa nemuin kamu dulu ya sayang" Nisya mengangguk patuh,  walaupun ada perasaan sedih di hatinya karena besok ga akan bertemu orang yang ia cintai.

"Jangan cemberut gitu.  Aku kerja untuk kamu kok,  hanya untuk kamu.  Mengerti?" Yuza mengetuk jari telunjuknya pelan tepat di hidung mancung Nisya.

"Ya.  Sya ngerti yuza..  Terus kapan yuza kesini lagi?"

"Aku usahain secepannya selesai.  Agar bisa cepat ketemu pinky ku ini"
Nisya tersenyum lalu memeluk tubuh yang jauh lebih tinggi darinya dan jauh lebih besar.

Cup~

Yuza mengecup kening Nisya lalu masuk ke dalam mobilnya.
"Bye sayang ku.  I love you" Yuza melambaikan tangannya ke luar kaca

"Love you to baby" Ucap Nisya girang seperti gadis remaja lainnya.  Untuk pertama kalinya Nisya memanggil Yuza dengan kata baby,  membuat Yuza teramat senang.

Setelah mobil yuza menjauh nisya masuk kembali ke dalam rumah.
Karena mengingat Rysma yang di buatnya sengaja tidur dengan Revan dia jadi senyam senyum sendiri.

SyaRys (Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang