2. Telpon dari mama

2.5K 64 0
                                    

Di saat jalan pulang kerumah Rysma, Nisya di hubungi mamanya.
Revan dan Rysma yang tadinya bercanda gurau menjadi diam setelah di instruksikan Nisya untuk jangan bicara.

"Assalamualaikum. Ya Halo mam"

"__________"

"Beneran ini mam?  Abang pulang dan bakalan lanjut kuliah disini aja?"

"_________"

"Okeh okeh..  Nisya pulang hari ini juga"

Sambunganpun terputus setelah mengucapkan salam.

"YEY!"  Teriak Nisya di dalam taxi membuat mereka dua kepo.

"Kenapa sih lo.  Udah kek tante girang deh" Ucap Rysma

"Hahahaha.." Tawa Revan pun pecah.

"Bang Tomi.  Bang tomi pulang Rys!  Aaaah..  Bahagia deh gue"

"Cih..  Pasti sebentar lagi bakalan ada postingan mesra mesra.  Awas di kira sister complex deh lo"

"Bodo.  Yang penting gue sama abang gue happy.  Toh apa salahnya cium abang sendiri" Nisya menjulurkan lidahnya mengejek Rysma.

"Iya lah iya..  Gue mah anak tunggal bisa apa!"

"Lo punya abang berapa sya?" Tanya Revan

"Dua.  Semuanya lagi kuliah.  Yang satu semester akhir dan yang satu lagi masih semester 3"

Mulut revan pun ber bentuk O

"Rys.  Gue nanti langsung Otw pulang.  Lo mau ikut gue ga? Lagian besok kan libur sekolah"

"Gue mau sih.  Tapi tugas gue pada belum kelar..  Gue pingin jumpa abang lo yang cogan cogan itu.  Tapi mungkin lain kali aja deh"  Jawabnya lesu.

"Okeh.  Sans aja dia bakalan ikut aku balik kesini kok,  dia pasti bakalan sewa apartemen so..  Kita bisa kumpul"

"Sip dah"

Tak lama gadget Nisya kembali berdering. Disitu tertera nama abang pertamanya Haikal

"Halo"

"________"

"Udah. Nisya lagi di jalan pulang ke rumah Bunda Rysma. Nanti Nisya ambil mobil Nisya di tempat papa dulu baru Otw pulang.  Kenapa bang?"

"________"

"Serius! Cepetan ya.  Jangan kek cewek deh mandinya..  Lo kan kek gitu sih bang. Lama" Nisya menekankan kata Lama

"________"

"yes.  See u"

Sambungan pun terputus.

"Gue tebak.  Pasti bang haikal kan!" Tebak Rysma benar.

"Yup. Gue ga jadi bawa mobil sendiri.  Gue pulang bareng dia.  Gue kira dia udah balik luan"

"Oh yauda" Rysma mengangguk.

"Emm..  sya.. "

Sebelum Revan melanjutkan omongannya Nisya lebih dulu keluar dari Taxi.  Lalu di ikuti dengan Rysma.
Namun saat revan mau mengulang ucapannya Nisya sudah berlari deluan mendekati mobil Haikal yang baru saja sampai.

Revan menahan lengan Rysma.
"Apa?" Tanya rysma

"Gue boleh minta nomor Nisya ga"

Raut wajah Rysma langsung berubah dingin di hatinya ada rasa tidak rela jika Revan akan memiliki simpati lebih dengan Nisya.
Namun ia langsung menyampirkan perasaan itu.

"Okeh.  Nanti gue kasi" Rysma pun beranjak pergi.

"RYS!" panggil Revan

Rysma pun membalikkan badannya. Dengan tatapan yang mengatakan ada apa?

"Tar malam gue jemput lo jam 7!"  Revan melambaikan tangannya lalu taxi pun berjalan menghilangkan sosok Revan.
Rysma pun menghampiri kedua kakak beradik itu,  dengan senyum mengembang

"Hai Rys.  Apa kabar" Haikal mengacak Puncak kepala Rysma lalu merangkulnya.  Bagi haikal Rysma juga adiknya.

"Ayo masuk dulu bang.  Lo buruan ambil barang barang lo yang penting" Ucap Rysma ke Nisya. 
Nisya langsung lari mengambil barang barangnya yang penting saja.  Toh besok dia akan balik lagi karena akan bersekolah.

Nisya turun dengan tas kecilnya. Berbarengan dengan Rysma yang baru saja dari dapur membuatkan minum buat Haikal.

"Kal jadi kapan nih merried" Ujar Winda bunda Rysma.

"Ah..  Masalah itu. hahaha" Haikal menggaruk tengkuknya yang tak terasa gatal.
"Belum tau bun" haikal menyengir kuda.

"Bun bang haikal bakalan di duluanin sama bang Tomi tuh keknya" Ujar Rysma lalu menyenggolakan lengannya ke lengan Nisya.

"Ah.  Iya bener tuh.  Kalah saing sama bang Tomi" lalu Nisya mengacungkan jempol di depan Rysma,  mereka pun tertawa.

Rysma pun meletakkan air yang berisi jus jeruk untuk Haikal,  secepat kilat haikal meneguknya hingga tandas membuat ketiga wanita di sana melongo.

"Hehe..  Haus berat gue. Napa dua curut ini jadi muka bloon gini sih bunda" Tunjuk haikal ke Rysma lalu ke Nisya.
Winda tertawa sedangkan yang di katain Curut,  saling menatap lalu beralih menatap tajam ke arah Haikal.

"Yaudah deh bun.  Haikal pamit ya" Haikal mencium tangan Winda lalu kembali mengacak Puncak kepala Rysma.

"Nisya pamit bun" mencium tangan Winda.
"Bay sobat ku..  Emuaaah.. " Nisya mengkiss bye Rysma jarak jauh.

"Jangan lupa Nanti pas balik bawa Tomi kesini dulu ya!" Teriak winda yang melihat Nisya dan Haikal mulai menjauh.
Nisya mengacungkan jempol
"SIAP BUN!" lalu Nisya melambai lambaikan tangannya.
Penuh drama banget sih mereka..  Mancem mau pergi jauh aja wkwkw.

Nisya POV.

Di dalam perjalanan menuju pulang kerumah gue sepanjang jalan gue tertidur,  karena gue cape banget habis keliling keliling mall.

"Bangun sya.  Udah sampe.  Gue tinggal nih lo di dalam mobil, bangun ga!" Suara abang gue yang bass itu membangunkan gue dari mimpi Indah.
Gue langsung membuka pintu mobil lalu berlari menuju pintu rumah.

"Assalamualaikum!" ucap gue lalu berlalari menuju ruang keluarga yang terdapat hanya kedua orang tua gue.

"Pah.  Mah.  Mana abang?" Tanya ku.

"Di kamarnya" Ucap mama
Btw mama aku namanya Sesil dan papa aku Agraha

Aku menaiki tangga lalu membuka pintu yang bercat putih itu di depan pintu kamar kami terdapat nama masing masing.  Lucu kan hehehe.. Terus kami juga tidak berniat melepasnya, padahal itu kerjaan mamah dulu semasa kami kecil.

"Abang!" Aku berlari kecil lalu ku peluk tubuh atletis ini.

"Lo udah gede ya sya.  Salut deh gue,  gue kira lo ga bisa besar"  Canda Tomi lalu membalas pelukan ku. 
Kulepas pelukan kami.
Ku perhatikan dirinya dari tiga langkah mundur.  Tubuhnya jauh lebih tinggi,  lebih berisi dan atletis , tubuhnya saat aku peluk agak agak keras gimana gitu. Hehe... 
Aku sudah tidak bertemu dengannya selama 5 tahun,  dia tinggal bersama Opa dan oma kami di Belanda. Tah mimi peri mana yang sudah membisikkan untuk netap di negara tandus ini.

"Gimana aku tambah tampan kan" Ucap bang tomi lalu berpose layangnya model.
Sebelum aku jawab.  Bang haikal duluan angkat bicara. 

"Masih tampanan gue kemana mana!"  Gue melirik bang Haikal yang sudah di depan pintu.

"Abang ku!" Bang Tomi menghampiri Bang Haikal lalu saling peluk deh mereka.
Kami pun turun ke ruang makan untuk makan malam bersama.
Gue duduk di sebelah kiri bang Haikal berhadapan dengan bang Tomi.
Sekian lama..  Kami baru makan malam bersama kembali.

Kami hanya berbincang soal pengalaman bang Tomi selama disana lalu membahas kapan Bang Haikal akan sidang dan terakhirnya bahas sekolahnya gue.

^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^

SyaRys (Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang