35. Tak terduga duga

1.1K 41 0
                                    

Revan POV

Sudah satu minggu lebih gue mencari sosok lo rys ke seluruh penjuru kota,, tapi apa yang gue dapat lo pergi. Lo ninggalin gue sama halnya seperti Nisya dulu ke gue.
Kenapa gue selalu di takdirkan selalu di tinggalkan orang yang di cintai. Kenapa!

Kemana lagi gue harus mencari lo Rys?
Bahkan Bunda lo aja ga memberi tau gue.

Kenapa harus datang kalau pada akhirnya lo pergi lagi Rys.
Jika gue harus menunggu?
Gue akan menunggu lo.
Bolehkan gue berharap lo kembali ke gue lagi?
Rasanya Gue hancur untuk kedua kalinya.

Akan gue ikuti skenario ini!
Baiklah jika lo pergi meninggalkan gue, tidak masalah gue akan bersiap untuk menyambut lo kembali dengan menunjukan apa yang sudah gue punya dan semuanya akan jadi milik lo Rysma.

^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^

Author POV

pria itu sedang terduduk lesu di pojok ruangan kamarnya, bahkan barang barang sudah berserakan, serpihan kaca, bahkan guci yang lainnya berserakan di lantai,
Ruangan itu lebih pantas jika di bilang kapal pecah.
Sang empunya kamar bahkan lebih menyedihkan.
Wajahnya lelah, rambutnya acak acakan, matanya telihat ada lingkaran hitam, untuk kuliah saja diriny tidak mampu lagi buat fokus.

"RYSMAAAAA!" triaknya.

Wanita paruh baya itu langsung berlari ke kamar putranya. Tina yang sebagai status mamanya menatap kamar anaknya prihatin namun lebih prihatin lagi saat melihat putranya sedang tak berdaya di sudut ruangan. Tina menatap putra satu satunya itu dengan tatapan melembut, tina membelai rambut putranya yang sudah mulai dewasa.

"Revan.. " Panggilnya

Secepat kilat Revan memeluk mamanya itu. Dia sangat menyayangi dan menyanjung sosok Tina.

"Mah aku mencintainya" Lirih Revan. Tina mengelus punggung kekar Revan seolah olah menyalurkan kekuatan yang hangat.

"Sayang" Tina membingkai wajah putranya "jika ia jodoh kamu. Maka kalian akan dipertemukan kembali tanpa sepengetahuan kalian sendiri. Percayalah pada mamah" Sambung Tina.

Revan mengangguk patuh.
Gue harap lo dapat menjaga hati lo buat gue Rys. Karena gue akan jaga hati ini hanya untuk lo. Dan tidak akan ada yang bisa menggeser lo di hati gue" ~Revan.

"Yasudah. Sebaiknya kamu mandi lalu turun untuk makan siang. Mama akan panggilkan bibi untuk membereskan ini semua" Tina membantu putranya bangkit.

"Terimakasih mah. Ilovyu" Revan mengecup salah satu pipi mamahnya lalu pergi ke kamar mandi. Belakangan ini memang sosok Revan sangat lah tak terawat, bahkan dirinya lebih buruk dari pada saat di tinggalkan sosok Nisya.

***

Hari ini Nisya dengan bahagianya menjemput Jerry yang sedang berbicara tentang masalah kerja sama mereka dengan prusahaan yang sama besar dengannya yaitu Hammer Corp.
Dengan senangnya ia memasuki prusahaan itu.

"Permisi, boleh saya tanya di lantai berapa ruangan rapat?" Tanya Nisya ke wanita resepsionis prusahaan itu.

"Ada di lantai 25 nona" Jawabnya santun dan ramah.

"Makasi ya Ellena. Sampai ketemu lagi" Tah kenapa hari ini Nisya sangat ramah. Mungkin karena ingin menjumpai jerry yang sudah seminggu ini tidak berjumpa dengannya.

Nisya langsung memencet tombol lift angka 25. Di dalam lift nisya bergabung dengan karyawan yang lainnya, para karyawan itu menatapnya penuh tanya karena wajah timur bercampur sedikit bule nya sangat menonjol dan dia terlihat asing disini.

SyaRys (Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang