28. Wisuda

1K 35 1
                                    

Haikal POV

Hari ini gue wisuda tanpa ada Nisya.  Rasanya ingin gue geret deh dia pulang tapi gue ga bisa seegois itu.  Dia juga bilang kalau dia bahagia disana dan jerry selalu menyayanginya.

Tiba tiba iPad gue gerak gerak. 
(Bilang aja getar kale Torr) -_-

"Nisya" Moodboster gue.
Seketika keluarga gue mendekat

"Hay sya" Sapa ku melambaikan tangan.  Dia terlihat sedih. Dia tidak sekolah ya?  Setau gue kalau di sini siang pasti di sana pagi.

"Lo ga sekolah dek" Tanya tomi yang mewakilkan pertanyaan gue barusan.
Dia menggeleng,  sekarang ia sedang bersandar di tempat tidurnya.

"Bang haikal..  Maafin Nisya ga bisa tepatin janji Nisya" Gue tersenyum kecut,  gue melihat Nisya matanya mulai berkaca kaca,  begitu juga dengan gue.

Gue lepas topi yang selama ini ia inginkan.
"Ini gue lepas.  Giliran lo yang pake dek"  Ucap gue seolah olah memakaikan topinya ke Nisya.
Air matanya jatuh keluarga gue juga air matanya menetes

"Nisya juga siapin abang bunga yang banyak nih" Nisya menunjukkan buket bungan yang besar,  ia memeluknya,  gue bisa melihat ia menahan tangisnya disana,  Gue ga sanggup lihat dia menahan air matanya,  air mata gue aja udah meleleh leleh.

"Sya bingung ngirimnya gimana kak.  Kalau sya kirim sampai sana pasti layu.  Jadi nisya simpan aja ya di sini" Nisya tersenyum.
Gue mengangguk sambil tersenyum

"Huaaaaaaaa.....  Abang"  Tangisnya pun pecah dia menutupi wajahnya dengan telapak tangannya. 
Kami semua pun menangis bahkan mamah sudah menangis deras

"Sya..  Jangan nangis dong.  Lihat semua coklat ini.  Akan abang kirim hari ini juga secepatnya kesana agar hadiahnya buat kamu semua sayang..  Jangan nangis dong"

"Nisya kangen kalian semuaa..  Abang.." Panggilnya ke gue

"Ya?" 

"Mana Rysma?  Abang tidak mengundangnya?  Berikan setengah hadiah coklat itu ke dia ya..  Sekarang mana dia abang?" Tanyanya sengguguk. 
Gue harus gimana gue memang tidak mengundangnya. 

Tomi mengambil alih.
"Sya..  Gue kangen banget sama lo.  Kapan kapan gue main kesana deh ya..  Lo tanya Rysma?  Ini kan masih jam sekolah"

Nisya mengangguk setelah itu ia tersenyum lalu ia menghapus air matanya yang terus berjatuhan.

"Mamah..  Papah..  Apa kabar"
Mamah memeluk papah sedangkan papah merangkul mamah yang kelihatannya sangat rapuh melihat putrinya yang jauh darinya.
Mamah tersenyum mengangguk mamah membelai layar gepeng itu seolah olah membelai wajah putrinya.

"Nisya baik baik aja kan sayang"
Nisya mengangguk kuat. Kami semua pun tersenyum.

"Pah.  Mah Nisya punya sahabat baru namanya Lisey,  Sean dan Cobryn.  Ada juga kaka kelas Nisya yang baik banget ke Nisya nama'y Kak Valco,  Terus mah ada seseorang yang dingin seperti jerry dia sekawanan dengan kak Valco namanya Jonah.  Tapi dia baik ke Nisya mah.  Terus ada juga Kak Zuan dia juga sama"

"Bagus lah sya kalau Nisya punya banyak teman yang baik disana" Ucap papah.

"Sayang kamu ga sekolah?" Tanya mamah.

"Awalnya Nisya ga mau sekolah.  Tapi Nisya urungkan deh..  Hari ini Nisya masuk hanya saja Nisya masuknya terlambat aja.  Nisya masih ingin melihat bang haikal dengan jubah wisudanya. Abang..  Selamat ya!"

"Iya sya.. " Ucap gue.  Syukurlah dia tidak menanyakan soal Rysma lebih panjang.
"Kalau gitu jangan sedih lagi kali ini..  Abang akan kesana secepatnya dan menghabiskan waktu bersama okeh!"

SyaRys (Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang