34. Bahagia, Sedih, Kesal dan Marah

1.2K 39 0
                                    

Rysma POV

Gue kok rindu ya sama momen yang ada di foto ini,  kebetulan foto ini yang memfotokam itu bang Haikal tanpa sepengetahuan kami berdua,  Gue rindu dimana gue sama Nisya tidur di satu ranjang yang sama, cerita bersama,  tertawa bersama, pokoknya apa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue kok rindu ya sama momen yang ada di foto ini, kebetulan foto ini yang memfotokam itu bang Haikal tanpa sepengetahuan kami berdua,
Gue rindu dimana gue sama Nisya tidur di satu ranjang yang sama, cerita bersama, tertawa bersama, pokoknya apa pun itu kami lakukan bersama asalkan kami bahagia dan nyaman.

Sekarang gue dengan Nisya sedang menggapai mimpi tanpa saling mengabari satu sama lain, mungkin apa yang gue pikir sama dengan apa yang di pikirkan Nisya. Berharap kalau kami kelak bertemu tanpa ada kata janji.
Gue menunggu moment itu. Dengan Lo sya dan Revan.

Gue kembali memasukkan gadget gue ke dalam tas. Gue mau berjalan jalan hari ini..
Yaa.. Sekalian mengingat ingat jalan ke kampus entar.

Gue keluar dari pintu seperti maling. Mengendap endap tak jelas. Kenapa? Karena gue ga mau kalau pintu di ujung itu kebuka dan ngelihat gue. Huh kalau itu terjadi bakalan runyam lagi nih moment gue hari ini.
Mending langsung cap cus aja deh.. Tapi lama banget liftnya sumpah!.

"Hey!" Seperti nya gue kenal sama suaranya. Gue balik badan.
OH SHIT!!

^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^_^

Aldo POV

Kemarin awalnya ga yakin kalau itu dia, sosok yang gue sukai selama ini, jadi gue mendatanginya lalu menyapanya.
Betapa Kaget dan bahagianya gue melihat dia ada di hadapan gue sesungguhnya.
Dan lebih bahagianya saat gue mengikutinya pulang ternyata ia tinggal di salah satu apartement yang sama dengan gue. Luar biasa bukan?
Biasanya setahun lalu gue merasa hidup di sini tidak menyenangkan sama sekali tapi sekarang gue tarik itu semua.

Gue bakalan liat wajahnya yang selalu kesal menatap gue, responnya yang selalu kaget bahkan cueknya dia membuat gue senang. Jika ia marah rasanya hiburan gue.

Hari ini gue berniat keluar sebentar mencari makanan, namun gue jadi semangat saat melihat Rysma si cewek yang buat gue lupa dinginnya gue dulu ke setiap wanita.
Gue menghampirinya lalu menepuk bahunya halus.

"Hey" sapa gue lalu tersenyum. rysma ga langsung balik badan sih tapi pas balik badan rasanya dia menatap gue dengan bola mata seperti ingin keluar, dan itu sangat lucu.

"Ada apa? Ada yang salah dengan ku hm? Kok lo lihat gue gitu banget sih" Gue tertawa lalu mencolek dagunya, namun tangannya langsung menepis tangan gue hahaha.. Ganas! Tapi gue suka!

"Ngapain lo?" Tanyanya nyolot dengan wajahnya itu loh hahaha. Gue buat tambah kesel aja deh ya..

"Gue lagi nunggu lift nih sama kek lo. Bukannya lo lihat sendiri?"
Dia berdecak kesal, mendengan apa yang gue ucapkan Bagusan.

"Awas lo ya kalau ngikutin gue lagi" Dia menunjuk gue dengan wajah kesalnya. Gue hanya mengangkat bahu, karena gue ga yakin kalau ga tidak mengikutinya.

Pintu lift terbuka.

Gue langsung menarik tangannya halus lalu mencet tombol lantai 1

"Ih! Ngapain sih lo tarik gue! Gue kan ga mau ikut lo tadi!"

SyaRys (Complite)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang