Bagian Satu : Acara Pertemuan

6.6K 439 4
                                    

    Umji rasanya ingin menghilang saja dari bumi, dia tidak pernah merasakan kebahagian yang dia inginkan, selama tujuh belas tahun Umji hidup, dia selalu terkekang oleh peraturan yang dibuat oleh orang sang ibu.

    Jika seperti ini yang ia ingat hanya satu orang, Kim Namjoon sang kakak yang sekarang sedang berkuliah di Inggris.

    "Yewon, selesaikan makanmu jangan hanya mengacak-acaknya seperti itu!" ucap nyonya Kim dengan nada tegas.

    "Maaf Ibu," Ucap Umji lalu melahap makanannya.

    "Besok kosongkan acaramu, kau akan ikut ibu ke acara pertemuan," ucap nyonya Kim lagi.

    "Baik ibu," balas Umji.

~~~~~~~~~~~~

    Umji sekarang sedang sibuk membolak-balikkan buku pelajaran, dia harus belajar dengan benar agar bisa mendapatkan beasiswa dan bisa menyusul kakaknya dan terlepas dari kekangan ibunya.

Line!

Sinb: Besok kau datang ke ulang tahun kak Eunha kan?

    Umji baru ingat besok adalah ulang tahun salah satu kakak kelasnya, dan dia malah harus pergi besok.

Umji: Oh astaga Sinb, aku lupa! Aku harus bagaimana?

Sinb: Datang saja, kak Eunha bilang datang saja, tidak perlu membawa apa-apa!

Umji: Aku tidak bisa

Sinb: Kenapa ibumu melarangmu lagi?

Umji: Dia mengajakku untuk bertemu dengan rekan bisnisnya

Sinb: astaga! aku tidak mengerti kehidupan orang kaya

Umji: Aku harus bagaimana? Apa kah dia akan marah? Atau aku kabur saja?

Sinb: Kau gila? Kalau kau lari kau beresiko semakin di kekang oleh orang ibumu! memangnya kau mau home schooling?

Umji: Besok kau bisa datang kerumahku dulu tidak? Aku sudah beli kado, besok tolong kau berikan kepada kak Eunha

Sinb: baiklah, besok pagi aku kerumahmu!

Umji: Terimakasih!

Sinb: sama-sama!

    Umji bisa menarik nafas lega sekarang, dan bisa kembali berkonsentrasi pada belajarnya.

.
.
.
.
.

    Setelah Sinb pulang dengan membawa kado yang dia titipkan sekarang Umji harus bersiap siap karena sebentar lagi dia harus pergi.

Tok tok tok

    "Ya masuk saja pintunya tidak di kunci."

    "Permisi nona Yewon, nyonya besar sudah menunggu anda dibawah," ucap wanita paruh baya yang berstatus sebagai pelayan di rumah Umji.

    "Aku mengerti, aku akan turun sebentar lagi," balas Umji yang sekarang sedang memoles lipbalm di bibirnya.

    "Baik nona saya permisi."

~~~~~~~~~~~~~~

    Umji harus menahan ujung bibirnya agar tetap bisa tersenyum, sepanjang acara pertemuan.

    "Kenalkan ini anakku Kim Yewon," nyonya Kim memperkenalkan Umji kepada salah satu rekannya.

    "Astaga, dia cantik sekali mirip sekali denganmu!" ucap wanita paruh baya itu sambil memegang bahu Umji.

    "Kau bisa saja," balas nyonya Kim sambil tertawa kecil.

    "Aku dengar dari ibumu, kau selalu menjadi peringkat satu pararel di sekolahmu? Apa kau sangat suka belajar?" tanya wanita itu kepada Umji.

    "Tentu saja, dia selalu belajar setiap ada kesempatan!" nyonya Kim menyahuti.

    Sementara Umji masih dengan senyumnya, dia selalu diajarkan untuk tidak membalas apapun yang rekan ibunya katakan karena ibunya yang akan menggantikan Umji menjawab.

    Kenapa kesannya Umji jadi seperti orang idiot?

    "Umji? Apa kau haus, ambilah minum, ibu mau menemui teman-teman ibu yang lain," ucap nyonya Kim sambil mengelus rambut Umji.

    Umji mengangguk, lalu memberikan senyum kepada wanita yang tadi mencoba mengajaknya bicara dan menunduk sedikit lalu beranjak pergi.

    Umji mengambil salah satu gelas yang berisikan jus jeruk dingin lalu meminumnya sambil mengedarkan pandangannya untuk melihat orang-orang yang berlalu-lalang.

    Saat itu mata Umji bertemu dengan salah satu perempuan cantik dan tinggi sedang berjalan kearahnya.

    "Hei, kau sendiri?" tanya perempuan itu.

    Umji mengangguk sambil tersenyum sopan.

    "Jangan bersikap seperti itu kepadaku, santai saja apa kau tidak lelah terus tersenyum sepanjang waktu?" perempuan itu lalu mengambil minuman yang sama dengan yang Umji ambil tadi.

    Umji kembali mengangguk, "Kau juga sendiri?" tanya Umji.

    "Aku kira kau tidak mau berbicara denganku!" balas perempuan itu, "Aku sendiri, ibuku sedang berkeliling dengan ayahku dan aku di biarkan luntang-lantung ditempat yang aku tidak suka!" lanjutnya dengan wajah kesal.

    "Namaku Kim Yewon, kalau kau?" tanya Umji.

    "Soojung, Kim Soojung panggil Sowon saja," balas Sowon.

    "Kau masih sekolah atau kuliah?"

    "Aku berkuliah tahun kedua," balas Sowon, "kalau kau?"

    "Maafkan aku bersikap tidak sopan!" ucap Umji tiba-tiba gugup, "Aku masih 17 tahun kelas dua SMA."

    "Wow, aku jadi merasa tua!" balas Sowon sambil tertawa kecil.

    Umji dan Sowon lalu membicarakan berbagai hal, tentang ketidak sukaan mereka kepada acara-acara pertemuan seperti ini.

    "Untung ada kau, aku jadi selamat dari rasa kebosanan yang mengganggu itu, jika tidak ada kau mungkin aku sudah pulang dan meninggalkan kedua orang tuaku!" ucap Sowon.

    "Tidak, kalau bukan karena Kak Sowon mungkin ketika pulang dari sini bibirku sudah kram karena terus tersenyum, terimakasih!" balas Umji.

    "Sama-sama!" balas Sowon, "Mau bertukar id line? Siapa tahu kita berada di dalam acara yang sama lagi, lebih baik dari pada sendirikan?" ujar Sowon

    "Tentu, aku sangat berterimakasih kalau begitu!" balas Umji.

.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~~~~
Ada yang kayak umji?
Yang jelas aku nggak kayak gitu.
Prinsip orangtuaku, mau kemanapun bebas asalkan pulang wkwkwkw
Kalau ke korea naik bebek-bebekan di bolehin nggak yah :(?

Fake Love [KYN-MYG]✔Where stories live. Discover now