Kado Untuk Frarie

20 2 0
                                    


Tiga hari sebelum hari ulang tahun Frarie tiba membuat banyak waktu Valexa hilang hanya untuk memikirkan hadiah apa yang akan ia berikan kepada Frarie. Ia tidak ingin kadonya tahun ini dimakan oleh Fandy tanpa seizinnya dan Frarie seperti tahun lalu. Karena itu ia memutuskan untuk memberikan hadian berupa barang.

Valexa sudah bertanya pada Kirara apa hadiahnya, dan ternyata dugaan Valexa benar, Kirara telah membeli figure action Garaa, character kesukaan Frarie di anime Naruto. Jelas tahun ini kado dari Kirara lah yang akan menjadi barang kesukaan Frarie. Dua makhluk aneh semacam mereka berdua memang tergila-gila pada karakter dua dimensi. Tidak heran terkadang Valexa merasa iri pada keakraban Kirara dan Frarie. Jika sedang hanya berdua, Kirara dan Frarie seolah menjelma menjadi karakter yang mereka sukai.

"Kak Ivan," sapa Valexa saat melihat Ivan sedang memarkir motornya. Valexa langsung berlari kecil untuk menghampiri Ivan.

"Eh Valexa," kata Ivan lembut seperti biasanya. "Mau cari Frarie ya? Masuk aja yuk."

"Enggak kok Kak," kata Valexa sambil menggeleng. "Va mau ngomong sama Kak Ivan, sebentar aja."

"Ya udah, masuk yuk," seru Ivan sambil melepas helmnya.

"Disini aja Kak, takutnya aja Kak Rie di dalam," kata Valexa sambil mengintip ke dalam rumah Frarie.

"Loh, katanya kalian udah baikkan?" tanya Ivan. "Kenapa harus main kucing-kucingan sih?"

"Emang si kita udah baikkan, tapi Va gak mau Kak Rie tau apa yang Va tanyain ke Kak Ivan. Nanti jadi gak seru deh."

"Va mau tanya apa sih?" Ivan jadi sedikit penasaran.

"Kak Ivan tau gak  Kak Rie lagi suka apa?"

Ivan berpikir sejenak dan berkata, "Kak Ivan kurang tau, coba deh Va tanya aja sama Fandy. Emangnya kenapa sih Va?"

"Ih, masa Kak Ivan gak tau. Tiga hari lagi kan..." sebelum Valexa menyelesaikan kalimatnya, Ivan langsung berseru, "Ulang tahun Frarie. Aduh, Kak Ivan baru inget Va. Untung Va ingetin Kak Ivan."

"Kak Ivan payah nih," Valexa meledek Ivan.

"Ya udah, gimana kalo besok kita pergi berdua buat cari kado. Va mau kan?" usul Ivan yang langsung disambut dengan jawaban "Iya" dari Valexa tanpa berpikir dua kali. Valexa tidak menyangka, ia akan di ajak pergi berdua oleh Ivan.

"Oh ya, Kirara gimana?" seru Ivan tiba-tiba. "Mau kita ajak sekalian gak?"

"Gak usah Kak," seru Valexa secepat mungkin. Bukannya tidak ingin mengajak, tapi untuk kali ini Valexa ingin merasakan bagaimana pergi hanya berdua dengan Ivan. "Ra udah punya kado buat Kak Rie,"

"Oh gitu, ya udah besok pas Kak Ivan pulang kuliah, Kak Ivan langsung samperin Va ya," kata Ivan sambil tersenyum.

Kata-kata yang baru saja Ivan katakan terasa seperti mimpi bagi Valexa. Walaupun ini bukan pertama kalinya ia pergi bersama Ivan, tapi biasanya setiap kali ia pergi bersama Ivan, pasti Frarie dan Kirara selalu ada bersama mereka. Rasa tidak sabar sudah sangat menyelimuti hati Valexa.

Tepat jam empat sore, Valexa menunggu Ivan di halaman rumahnya, namun Ivan tak kunjung datang. Mungkinkah Ivan lupa? Valexa segera menepis pikiran itu. Ia yakin, Ivan pasti akan datang.

"Biasanya jam segini Kak Ivan udah pulang, kok sampe sekarang belum nyamper ya?" kata Valexa pada dirinya sendiri. Valexa berusha sabar menunggu kedatangan Ivan dan setengah jam kemudian Ivan Ivan datang dengan menggunakan motornya. Valexa jadi geli sendiri melihatnya. Bagaimana tidak? Jarak antara rumahnya dan rumah Ivan hanya dibatasi oleh dinding rumah Kirara.

RAVARIE  [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang