Gak Ada Lo Gak Rame

46 3 0
                                    

Haii.. Yara balik lagi, semoga suka dengan part ini. Happy Reading :)

------

"Tenang gue..." teriak gadis cantik berambut ikal dari atas rumah pohon dibelakang taman dekat rumahnya. "Akhirnya gue terbebas dari PR sekolah. Senangnya gue. Akhirnya gue jadi siswi senior."

"Lah lo sih enak," gerutu gadis manis disampingnya. "Gue gak bisa tenang selama liburan. Mana gue belum dapet SMA lagi."

"Ya udah sih daripada lo ribet mending lo masuk jurusan keperawatan kalo enggak masuk farmasi aja," cetus Valexa spontan.

"Males banget gue. Itu sih lo yang mau," keluh Kirara. "Gue mau masuk Multimedia tapi gak tau jurusan itu adanya di SMK mana."

"Kenapa lo gak tanya sama Rie aja," saran Valexa. "Dia kan jurusan TKJ, gak jauh beda kan sama jurusan yang lo mau."

"Gue nanya sama dia? Udah berulang kali gue tanya, yang ada gue malah diledekin terus sama dia."

"Yah Ra, kayak lo gak biasa aja lo," ledek Valexa. "Kalo gue jadi lo, gue sih milih satu sekolah sama Rie. Pasti seru deh. Dia kan rada stres."

"Itu namanya gue masuk lubang buaya," kata Kirara sambil tertawa. "Nanti gue malah gue yang stres gara-gara kejailan dia."

Mereka berdua mendengar suara motor yang berhenti tepat dibawah rumah pohon. Mereka melihat Frarie yang berdiri di depan motor yang baru saja ia parkir. "Woi, udah pada tua juga, masih aja main di rumah pohon," gurau Frarie kepada kedua sahabatnya. "Jangan kayak anak kecil deh."

"Sok dewasa lo Kak," jawab Valexa. "Lo sendiri ngapain disini. Katanya gak mau main disini lagi?"

"Gue disuruh nyariin kalian berdua. Kata abang gue kalian disuruh pulang tadi orangtua kalian dateng ke rumah gue. Udah sana pulang, anak kecil jam segini harusnya bobo siang."

"Ih apa sih lo Kak. Mentang-mentang sebentar lagi lo punya KTP, belagu banget" seru Kirara. Frarie tertawa mendengar jawaban Kirara.

"Lo lagi gak jailin kita kan?" tanya Valexa tak yakin. "Biasanya kan lo gak bisa dipercaya."

"Enggak, sana pulang," jawab Frarie. Frarie menambahkan kepada Kirara, "Eh lo belum dapet sekolah juga, udah main-main aja. Sana cari sekolah dulu. Kasian emak lo pusing sendiri tuh." Kirara dan Valexa turun dan bersiap untuk pulang.

"Lo mau kemana Kak?" tanya Valexa yang baru menyadari Frarie memakai ransel.

"Jalan sama pacar gue lah," jawab Frarie sambil tersenyum jahil. "Gue kan udah dewasa jadi udah boleh jalan-jalan sama pacar gue."

"Ih, lo kan dewasanya bulan depan, bukan sekarang," seru Kirara.

"Tinggal satu bulan ini, gak apa lah. Anak SMP aja banyak kok yang udah punya pacar," seru Frarie sambil menjulurkan lidahnya.

"Oh ya, kita main hari minggu kita jalan yuk," lanjut Frarie sebelum Kirara dan Valexa pergi. "Ke Taman Mini atau ke Kota Tua aja."

"Bener nih," jawab Valexa dan Kirara senang. Frarie mengangguk dan Kirara serta Valexa segera pergi menuju rumah mereka masing-masing dengan semangat. Dulu ketika mereka masih kecil, mereka tidak pernah diizinkan pergi bertiga. Biasanya Ivan atau Fandy, kakak Frarie yang menjaga mereka. Tapi semua itu berubah saat Frarie masuk SMP. Sejak itu mereka sering pergi bertiga tanpa diawasi oleh kakak-kakak Frarie. Awalnya mereka sering pergi ke Taman Suropati dengan menggunakan sepeda bertiga. Seiring dengan berjalannya waktu, sepeda Frarie sudah tidak mampu lagi menampung dirinya dan kedua gadis yang sudah dianggapnya sebagai adik itu. Akhirnya mereka mulai mencoba kendaraan umum setiap pergi bersama karena Frarie tidak bisa menggunakan motornya untuk mereka bertiga. Dan sesekali mereka masih pergi ke Taman Suropati dengan menggunakan sepeda masing-masing.

RAVARIE  [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang