Nothing - Dua Puluh

Start from the beginning
                                    

"mommy" panggil putraku yang berusia 5 tahun. Saat ini aktivitasnya adalah les di sekolah bahasa inggris dan mandarin. Rencananya tahun depan, ia akan aku masukan ke sekolah.

"wae baby?" tanyaku

"Daddy? Aku melihat mobil daddy tadi"

"Dimana?"

"Tadi saat pulang bersama haraboeji park."

"Daddy sedang kerja baby. Ini kan masih jam kerja" ujarku

***

Siwon pulang agak malam hari ini, biasanya jam 5 ia sudah akan berada di rumah. Tapi malam ini, ia melewati jam makan bersama istri dan anaknya. saat pulang, ia melihat Yoona tertidur di sofa. Ia menatap jam, sudah hampir tengah malam.

Ia pun menggendong istrinya ke kamar.

"Oppa, baru pulang?" tanya Yoona

"Ne,"

"Kenapa oppa gak mengabariku pulang larut?"

"Mianhae, oppa agak sibuk dan ponsel oppa kehabisan baterai" ujar Siwon, Yoona menatapnya. Ia tidak percaya suaminya berbohong.

"baiklah, tapi lain kali bisakah oppa meneleponku?"

"Baiklah"

Yoona berdiri, ia melangkah memasuki kamar Darren. Ia akan tidur disana malam ini. tidak biasanya ia tidak menanyakan suaminya sudah makan atau belum. Ia malah memilih meninggalkan suaminya. Semua ini karena ia tau suaminya berbohong, Hyundai bahkan tidak memiliki proyek yang mendesak, kalaupun ada itu bukan lagi kerjaan suaminya. Siwon tidak pernah lagi terlibat dalam kegiatan desain. Ia menelepon Chanyeol, sekretaris suaminya tadi setelah ia tidak bisa menghubungi suaminya. Dari Chanyeol, ia tahu kalau Siwon sudah pulang bahkan sebelum jam kerja selesai. Satu pertanyaan terus berputar di kepalanya, kemanakah suaminya.

***

Bukan hanya sehari, tapi sudah seminggu Siwon begini. Bahkan pagi ini ia pulang dalam keadaan yang badannya penuh dengan aroma alkohol.

"Oppa darimana saja?"

"Semalam aku menemani klien minum, mianhae"

Yoona hanya mengangguk, ia merasa bodoh. Seminggu ini ia terus dan terus dibohongi suaminya. Dan ia hanya bisa memilih untuk percaya, tidak ada pilihan lain.

"Aku hari ini akan keluar, mencari sekolah yang bagus untuk Darren" ujar Yoona

"Aku akan menyuruh ahjussi park mengantar kalian"

"Aku ingin mengendarai sendiri"

"Baiklah, tapi hati-hati ne?"

"Ne"

***

IM YOONA POV

Setelah berkeliling mencari sekolah untuk Darren, aku memutuskan untuk ke Hyundai. Aku ingin makan siang dengan Siwon oppa. darren tertidur, aku pun melajukan mobilku masuk ke parkiran khusus. Di tempat biasa Siwon oppa memarkirkan mobilnya, aku melihat mobilnya. Mobil itu menyala dan seorang wanita masuk ke mobil itu. aku sangat hafal siapa pemilik tubuh itu, walaupun aku hanya menatapnya dari punggungnya. Wanita itu wanita masa lalu suamiku. Bagaimana mungkin ia bisa masuk ke mobil suamiku. Apakah mereka kembali? Apakah siwon oppa mengkhianatiku? Apakah masa lalu itu berubah menjadi masa depan? Oh Tuhan, hatiku sangat sakit. Aku menahan air mataku dan mengambil iphoneku.

Panggilanku tersambung dalam deringan ketiga.

"yeoboseo yoong" ujar Siwon oppa

"Oppa sedang dimana?" tanyaku, aku ingin tahu jawabannya

"Oppa sedang rapat, nanti oppa telepon lagi ya" ujarnya dan kemudian memutuskan sambungan telepon itu. aku tertawa dan air mataku juga mengalir keluar, sangat lucu disaat aku mengetahui kenyataan tapi ia masih saja membohongiku.

Babo,, aku yang salah. aku terlalu bodoh, kenapa aku selalu membohongi diriku sendiri. aku berusaha menyakinkan diriku jika suamiku mencintaiku. Aku memang bodoh.

Mobilku meninggalkan parkiran Hyundai. Iphoneku kembali berdering, panggilan dari Seulong oppa. aku menghapus air mataku.

"yeoboseo oppa"

"Yoong, kamu dimana?"

"Aku sedang di jalan akan pulang ke rumah oppa. ada apa?"

"Eomma kecelakaan dan sekarang berada di rumah sakit. Kamu cepat kesini ya"

"Oh ne" aku kembali menangis mengingat kondisi eommaku.

Aku tidak bisa mengendarai mobilku lagi. Tanganku bergetar hebat. Aku masih menangis. Aku ingat Siwon oppa. setidaknya ada dia yang bisa membantuku. Aku meneleponnya, baru saja tersambung aku mendengar suaranya.

"Yoong, aku sedang rapat" hanya itu yang ia katakan dan panggilan terputus. Aku menangis.








TBC

NothingWhere stories live. Discover now