"Ya semuanya kita akan bekerja lebih keras lagi, hari ini kita akan melanjutkan adegan yang tertunda kemarin. Nona Haruno tolong tenanglah tidak akan ada adegan yang akan merepotkan mu abaikan saja calon ayah tirimu. Semua siap di posisi masing-masing." Kakashi memberi intruksi.
Sebelum syuting dimulai diam-diam aku berjalan ke arah Haruno yang sedang merapihkan riasannya. Sadar dengan kehadiranku dia berbalik dan mulai memasang tampang waspada.
"Mau apa hah? Sudah bosan hidup kau?" Hardiknya dengan tatapan galak.Dasar anak ini.
"Tidak hanya saja kau harus melihat ini." Kutunjukan video Utakata tadi. See matanya langsung melotot.
"Say good bye to your imagination about your prince, Haruno. Pangeran berkuda putih kesayanganmu hanya ingin mempermainkan dan memanfaatkanmu." Ucapku memanas-manasi.
"Kau... kau dapat video ini dari mana?" Tanyanya berbisik kecil, tapi masih bisa terdengar.
"Tentu saja aku merekam sendiri. Lihat ini handphoneku Haruno." Jawabku jengah.
"Sialan! Aku bersyukur kau menghentikan ku kemarin. Thanks." Keajaiban! baru kali ini dia berterimakasih. Benarkah dia Haruno Sakura yang ku kenal? Tanpa sadar bibirku terangkat membentuk senyuman.
"Bisa kau kirim videonya. Aku ingin membuat perhitungan dengan si brengsek itu."
"Tentu akan ku kirim nanti." Mungkin bekerja sama dengan Haruno untuk menghentikan tingkah Utakata tidaklah buruk.
"Hey Uchiha, Haruno jangan terus berpacaran. Cepat bersiap kita akan segera mulai." Ucap Kakashi dengan pengeras suaranya membuat seluruh crew memperhatikan dan menertawakan kami.
"HANYA ADA DALAM MIMPIMU PAK TUA!" Ucap Haruno berteriak mengalakan pengeras suara Kakashi membuat telingaku sakit. Aku mencubit pipi si Haruno dengan kencang."UCHIHA TEME!!! BRENGSEK SAKIT BAJINGAN!" Teriaknya protes. Saat berjalan menjauh sebotol air mineral menghantam kepalaku dengan keras. Aku tau pelakunya siapa!
"Itu balasan untuk mu!!!" Dia benar-benar, akan ku balas kau! Langkah ku berbalik ingin menjambak rambut pink menterengnya tapi-
"HEI!!! Kalian jika bertengkar lagi, akan kubuat adegan ranjang hari ini." -ancaman maut dari Kakashi sukses membuat kami terdiam.
"Pretty boy siap di posisi mu sekarang." Kakasih sialan! Haruno tertawa mengejek mendengar ucapan Kakashi membuatku semakin kesal.
Adegan selanjutnya hanya adegan obrolan-obrolan puitis yang dilakukan Haruno dan Utakata yang berujung timbul perasaan yang tumbuh cih! Namun si sialan Utakata memanfaatkan perannya dengan berdalih ia berimprovisasi.
"Jauhkan tangan kotor mu dari pinggangku! Lepaskan! Apa-apan kau menciumku itu tidak ada dalam script!" Jerit Haruno.
"CUT!!!" Teriak Hatake Kakashi dengan pengeras suaranya.
"Kau seharusnya merangkulku bukan menciumku!" Teriaknya seperti gorila mengamuk.
"Itu tidak ada salahnya Haruno Sakura. Merangkul atau pun menciummu tidak masalah, dia berperan sebaik mungkin. Aktingnya tampak alami dan aku menyukainya." Apa yang dikatakan Kakashi membuat Utakata berasa di atas angin.
"Kau dengar itu sakura? Aku hanya berimprovisasi, apa salahnya?"Ucap Utakata dengan raut wajah yang di buat-buat. Menjijikan!
"Jangan libatkan masalah pribadi dalam pekerjaanmu nona. Bertindaklah profesional." Tegur Kakashi.
"T-tapi."
"Sudahlah nona Haruno, kita break dulu sebentar. Mungkin kau butuh istirahat." Final Kakashi dengan helaan nafas berat lalu pergi ke luar ruangan syuting.
"Kalau terus begini kapan selesainya?" Gerutu para crew sambil mengerjakan pekerjaanya. Aku memperatikan dua manusia itu terutama si pink yang tampak kesal.
"Kita perlu bicara Sakura." Utakata menarik lengannya bermaksud membawa si Haruno pergi. Refleks aku menarik lengan yang satunya membuat langkahnya terhenti.
"Lepaskan Uchiha kau tidak perlu ikut campur." Ucapnya dengan nada dibuat setenang mungkin. Tidak ada tanda menyerah dariku Utakata menarik lebih kuat lagi tarikan tangannya.
"Aw! Kau menyakiti lenganku Utakata." Protes si Haruno.
"Kau dengar barusan? Kau menyakitinya." Ucapku sambil berusaha melepaskan cengkraman tangannya dari Haruno.
"Maafkan aku Sakura aku tidak bermaksud menyakitimu."
"Tapi kau sudah menyakitinya." Sindirku.
"Diam kau!" Geramnya.
"Kalian berdualah yang diam!" Tenaga monsternya keluar, sekali hentakan tangan yang mencengkram kedua lengannya terlepas.
"Dengar Uchiha aku bisa mengatasinya dengan caraku sendiri kau tak perlu khawatir. Dan kau Utakata kau perlu bicara apa lagi? Jika hanya bicara. Bicara lah sekarang." Tatap menatap terjadi di antara mereka membuatku sebal melihatnya.
"Baik aku akan bicara sekarang tapi tanpa ada dia." Tunjuknya ke arahku.
"Tidak Uchiha tetap disini." Tangannya menarikku mendekat.
"Kau dengar itu?" Ucapku dengan nada mengejek di samping Haruno.
"Ini bukan urusan mu Uchiha."
"Tapi Haruno lah yang melibatkanku."
"Kita bicara lagi nanti. Aku harap kita berbicara tanpa ada pengganggu." Ucapnya sambil menatap tajam kearah ku kemudian meninggalkan kami. Senyuman mengejek yang keluar dari wajah Haruno menanggapi perrkataan Utakata barusan.
"Kelakuannya semakin menjadi-jadi. Aku harus segera bertindak." Ucapnya dengan gaya berpikir keras.
"Aku punya rencana bagus. Kau mau?" Tawarku dengan seringai di wajahku.
TBC
YOU ARE READING
Script
FanfictionSejak awal mereka memang tidak akur. pekerjaan dan drama hiduplah yang mendekatkan mereka. cerita ber-rate M karena bahasa tapi saya me-warn kalian bahwa saya tidak menyediakan lemon tea ok ;) Hallo semuanya cerita ini akhirnya saya publikasikan lag...
Chapter 2
Start from the beginning
