TWO FACES #CHAPTER 21

44 9 0
                                    

TWO FACES

#21. KNOCK OUT

Mereka yang menghadap orang itu terdiam, berbalik badan dan berjalan kaki mengira mereka keliru mencurigai orang itu.

Hingga mereka berbisik di alat komunikasi ....

"Kita keliru sudah mencurigai orang itu, mungkin kita segera mencari lagi," ucap dua bawahannya lewat alat komunikasi.

"Siapa nama orang itu??" tanya Louis di alat komunikasi.

"Eric Watson," jawab mereka.

"BODOH KALIAN JUSTRU DIA PELAKUNYA DIA MEMAKAI PENGENAL MILIK TEMANKU!!" ucapku dengan marah dialat komunikasinya.

Suaraku sampai terdengar keras oleh orang itu, hingga orang itu mengambil pistol  dan mencoba menembak kedua orang  yang Louis suruh.

Dorr...

Nampak suara letusan peluru terdengar hingga mereka yakin dialah Toni yang sebenarnya, satu orang tertembak di punggung dekat tungkai atas lengan kirinya.

Mereka segera berlari dan menembak Toni hingga Toni bersembunyi di balik mobil tua, terjadi banyak letusan peluru yang keluar.

Toni mengeluarkan semacam bom asap dan menarik kawat bom dan melemparkannya kepada mereka.

Bom itu meletus dan mengeluarkan banyak asap hitam, kesempatan Toni melarikan diri terbuka lebar.

"Alanis kamu tolong satu bawahanku yang terkena tembakan di punggungnya, ini aku mempunyai sebuah pembalut cepat untuk menghentikan darah yang keluar," ucap Chris kepada Alanis dengan memberikan pembalut cepatnya.

Mereka berlari mengejar Toni yang lebih cepat larinya hingga di dekat mobil tua terjadi ledakan yang sangat kuat, nampaknya Toni menyimpan granat di dekat mobil tua itu hingga terjadi letusan hebat.

Duarr ....

Letusan itu mengenai Chris yang berada di dekat mobil tua hingga terpental ke tembok rumah di dekatnya.

Pentalan itu berhasil membuat Chris mengalami patah tulang terbuka dan setengah badannya mengalami luka bakar.

Kini tinggal aku, Louis, dan semua bawahannya yang mengejar Toni, Toni membawa mereka ke ladang anggur yang luas, gelap dan tidak bisa melihat dari jauh karena tumbuhannya mempunyai tinggi setara manusia normal.

"Kita berpencar!!!" ucap Louis dengan lantang.

"Aku bagaimana??" tanyaku kepada Louis.

"Kau ikutlah denganku, bagi tim menjadi dua orang mengerti!?" tanya Louis terdengar keras.

"mengerti," ucap mereka.

Mereka berpencar menjadi dua orang dan mengejar kembali, medan disana sangat susah karena masuknya mereka ke ladang anggur yang luas.

Aku dan Louis berbelok ke arah barat daya dan di sanalah aku melihat Toni sekilas, aku dan Louis langsung mengejar.

Ini seperti permainan petak umpet, hingga aku terdiam di tengah ladang anggur. Louis langsung berhenti dan berbicara kepadaku.

"Ada apa, kamu lelah??" tanya Louis kepadaku.

"Tunggu sebentar, jangan lagi memasuki ladang anggur terlalu dalam," ucapku menjelaskan.

"Kenapa??" tanya Louis lagi.

"Karena kalau kita memasuki ladang terlalu dalam, Toni dengan mudah kabur kembali," ucapku menjelaskan kembali.

"Kata - katamu memang benar aku bisa kabur dengan leluasa dengan mudahnya," ucap Toni membelakangi Louis.

Toni memukul belakang leher Louis hingga tersungkur jatuh, kini tinggal aku sendiri yang belum kalah.

"Aku bukan seperti orang biasanya yang hanya kabur dari pengejaran ini, " ucap Toni dengan tatapan dingin.

"DIAM KAU BRENGSEK!!" ucapku marah dan memulai menyerang Toni.

Aku mulai menyerang Toni terlebih dahulu, dimulai dari serangan jarak jauh dan jarak dekat.

Toni berlarian kesana kemari menghindari tembakanku, akupun sama terus bergerak menghindari serangan tembakan Toni hingga peluruku habis.

Aku terdiam di tengah ladang meninggalkan Louis yang tersungkur, rupanya aku sudah meninggalkan Louis cukup jauh.

Hingga di belakangku ada suara langkah kaki yang cepat berlari membawa pisau 15 CM dan ingin menyerangku.

Aku dengan refleks melihat ke belakang dan menghindarinya dengan cara membanting tubuhnya ke depan dan mengunci pergerakan Toni.

Ini kesempatan ku mengalahkan Toni,  tangannya lambat laun melepas pisaunya dan ditendangkanlah pisau itu sejauh mungkin.

"Ini adalah balasanku!" ucapku mengunci kedua tangannya.

"Arghh, aku akan membunuhmu!!" ucap Toni melawan.

Toni segera melawan dengan menendang badan kiriku dengan keras, tapi aku tidak menyerah dan menguatkan kuncian badan.

"Aku dengan mudah mematahkan kedua tanganmu apa kau mau??" ucapku marah.

Toni segera berbalik badan dan menendang selakangan kakiku dan tersungkur lemas, Toni segera menendang kepalaku dengan keras.

Hingga terjadi satu letusan yang mengenai kaki kiri Toni, yaitu tembakan dari Louis yang berjalan kaki menghampiri pertarungan itu.

Begitupun bawahannya Chris yang mengepung Toni, Toni sekarang tidak bisa kabur kemana lagi.

Louis kembali menembak kaki kanan Toni hingga tak bisa melarikan diri lagi, Toni sangat kesakitan.

"Cukup sudah kau melawan kami," ucap Louis.

Aku segera mengambil pistol milik Louis dan mengarahkan pistol itu ke wajah Toni.

Aku ingin membunuhnya dengan tanganku ini dan membalas dendam temanku.

"Apa yang kau lakukan??" tanya Louis kepadaku dengan heran.

"Aku akan membunuhnya," ucapku tersulut emosi.

"Jangan, dia sudah menyerah apa kau tidak kasihan orang yang sudah menyerah dibunuh dengan mudahnya," ucap Louis menyurutkan emosiku.

Hingga aku langsung mengarahkan kembali dan....

"Aku bukan orang sepertimu," ucapku melemparkan pistol itu ke belakang.

Pistol itu kembali lagi dipegang oleh Louis, dan berbicara "borgol orang itu," perintah Louis kepada bawahannya Chris.

Mereka segera memborgol Toni yang diam tersungkur kesakitan, dan berhasil memborgolnya.

"Mau apakan aku??" tanya Toni.

"Akan aku introgasi, bila kamu melawan dan membungkam aku akan mencabut kuku jari jemari kamu satu persatu dan juga gigimu itu," ucap Louis dengan kejamnya.

"Sial, lepaskan aku!" ucap Toni berontak.

Hingga bawahan Chris menembak peluru bius dari dekat Toni, Tonipun langsung tak sadarkan diri di 5 menit kemudian.

"Sekarang kita tolong Chris yang terluka, semoga Chris bertahan!" ucapku dengan khawatir.

"Iya aku akan segera kesana," ucap mereka.

Aku dan Louis berdoa supaya tidak terjadi apa - apa kepada kedua orang yang terluka terutama Alanis.

#To be continued ....

*Beri kritik atau saran sama tanggapan kalian di komennya terus Vote cerita ini ... Semoga cerita menarik para readers makasih .... 

Chapter selanjutnya akan makin penasaran,tunggu ya gengs buat lanjutannya see you ....

TWO FACESWhere stories live. Discover now