TWO FACES #CHAPTER 17

68 20 6
                                    

TWO FACES

#17. THE PURSUIT PART 1

"Houh iya benar juga, aku belum tahu dapat dari toko mana Toni membeli pisau 15 Cm sebanyak ini" Chris terlihat heran.

"Kita melewatkan tahap ini, harusnya tahap ini harus segera diselesaikan" ucap Louis.

"Semuanya dari pisau, angka, sangkut pautnya korban yang dibunuh sama alasan dia membunuh" ucapku dengan menghitung jari.

"Mungkin Toni akan segera dipecat di perusahaan kamu, kamu bisa memberi alasan untuk cuti selama 5 hari" ucap Chris dengan memberi masukan kepada ku.

"Mungkin nasehatmu benar, aku seharusnya meminta cuti sebentar untuk fokus dalam pengejaran ini" ucapku.

"Aku akan memberi tahu Bos mu, misalkan Bos mu menolak memberi mu cuti sebentar" sahut Louis.

"Sepertinya aku harus membuat surat tugas untukmu buat Bos mu percaya" sahut Chris tambahnya.

"Sekarang masalah itu sudah clear, sekarang bagaimana dengan temanku Alanis?? Dia trauma sekarang" tanyaku dengan khawatir.

"Sepertinya kamu harus di rehabilitasi terlebih dahulu, mental mu sekarang hancur. Tetapi itu tergantung kamu, kamu bebas memilih?? " tanya Louis kepada Alanis.

"Apa boleh aku bergabung untuk menangkapnya?? Orang itu sudah membunuh kakak ku dengan kejamnya" tanya Alanis dengan mengehentikan tangisan kecilnya.

"Sebentar aku nampaknya harus berpikir dulu" ucap Chris.

"Baiklah, aku tunggu jawabannya dari sekarang" sahut Alanis sambil mengelap air matanya.

"Oke, akan ku bawa kamu" ucap Chris yang tak heran.

"hoh iya, kenapa kamu bisa menyimpulkan bahwa Toni adalah pembunuhnya??" tanya Louis dengan heran.

"Yah aku mencurigainya, sebelumnya aku mendapat majalah tentang sejarah alat komunikasi sebelum perang dunia II" jawabku.

"Kamu membaca alat apa??" tanya Louis sekali lagi.

"Tentang telegram" jawabku.

"Sebentar, katamu telegram?? Berarti angka itu menunjukan kode" tanya Louis dengan penasaran.

"Iya angka itu menunjukkan kode" jawabku.

"Bukannya angka itu menunjukkan tempat sebelum nya??" tanya Chris dengan bingung.

"iya kau benar, sebenarnya Toni merencanakan matang - matang aksi pembunuhan ini" jawabku.

"Boleh kamu ceritakan kenapa kamu mencurigai Toni yang notabenenya tidak mungkin kalau dilihat dari visual fisiknya??" tanya lagi Louis.

"Baiklah akan beri penjelasan kenapa aku mencurigainya" sahutku

Yang pertama, sebenarnya angka itu menandakan tempat selanjutnya, nama aslinya, dan mungkin saja meminta bantuan makhluk lain.

Memang ada benarnya angka itu menunjukan tempat selanjutnya pembunuhan itu, lihat dari pembunuhan awal.

Di tempat pertama akan muncul angka 15 di samping mayat, dan hari kedua di tempat kedua memang benar adanya lagi kasus serupa di jalan berangka 15, orang itu memberi tanda lagi berupa angka 14.

Selanjutnya benar lagi memang di hari ketiga ada kasus pembunuhan orang itu di jalan berangka 14 dan dia memberi tanda lagi berupa angka 9.

"Alanis, kakakmu kan tinggal di jalan Chinnese no 15 kan??" tanyaku.

"Iya kakakku tinggal dan dibunuh disana" jawab Alanis.

Oke, biar ku perjelas dengan permudah ....

TWO FACESWhere stories live. Discover now