TWO FACES #CHAPTER 19

56 16 1
                                    

TWO FACES

#19. THE PURSUIT PART 3 (LAST)

DUARR ...

Seketika mereka bertiga terlempar jauh dari rumah itu, sementara aku terlempar hingga menembus jendela hingga pecah dan sungguh ledakan itu sangat keras hingga dinding depan kayu tersebut hancur lebur.

"Apaan tadi ledakan itu?? hampir saja aku mati konyol karena ledakan itu sendiri," ucap Louis dengan kesalnya.

"Apa kalian tidak apa - apa??" tanya Alanis dengan panik.

"Ahh sial aku terlempar lumayan jauh hingga kepalaku terbentur dengan tembok kayu itu," ucap Chris memegang kepalanya karena pusing.

Setelah aku terkena ledakan itu tubuhku diam di tempat, penglihatan ku terasa goyang dan kabur, dan juga pendegaranku menjadi tuli sementara.

Mereka bertiga menghampiriku dan berbicara dengan paniknya, suara mereka terasa menjadi berkurang dan mengecil setiap detiknya.

Hingga Alanis menepuk pipi ku dan memberi sugesti untuk tetap sadar, sekarang pendegaran ku memulih tiap detiknya dan aku membuka mata perlahan - lahan dan menggelengkan kepala untuk menyadarkan diri.

Akhirnya aku sadar ....

Aku terbangun dengan penuh luka memar di sekujur tubuh, dan kepalaku terbentur lumayan keras.

"Kamu tidak apa - apa??" tanya Alanis dengan paniknya.

"Aku tidak apa - apa, untungnya aku belum mati dan kalau aku mati disini tamatlah cerita ini," ucapku bergumam.

Sekeliling rumah yang di dekat rumah Toni merasa kaget apa yang terjadi, semua orang yang bermukim disana keluar dengan penasaran.

"Hoh iya, sekarang kita ke dalam rumah itu. Aku penasaran kenapa bisa terjadi ledakan sekuat itu di rumah," ucap Chris penasaran.

"Kamu bisa melanjutkan nya??" tanya Louis kepada ku.

"Kurasa aku bisa, aku hanya mengalami luka memar saja jangan khawatir kan aku," ucapku.

Mereka melanjutkan penyelidikan nya, sementara itu bawahannya Chris menjaga area rumah itu dari banyak orang yang bermukim disana.

Mereka bertiga masuk dan berhati - hati untuk tidak masuk jebakan kembali, mereka melihat - lihat rumah itu.

Disana hanya ada sebuah lilin yang menyala, kipas angin yang sudah rusak, dan ada sebuah catatan di dinding ruang tamu.

"Aku tahu sekarang, kenapa tadi terjadi ledakan itu," ucap Louis memberi tahu.

"Apa yang kamu tahu, aku tak tahu penyebabnya karena disini tak satupun bom yang ada" sahut Chris.

"Kenapa ketika kita masuk ke dalam ruangan ini kita menemukan sebuah lilin yang menyala terang, ruangan itu sangat gelap dan berdebu?? Ini karena lilin itu untuk media pembakaran," ucap Louis menjelaskan.

"Maksudmu??" tanyaku dengan bingung.

"Iya debu itu adalah bubuk mesiu, saat kamu menyalakan lampu tengah secara otomatis debu itu akan meluas pembakarannya karena media perantaranya adalah sebuah lampu yang menyala. Dibantu juga karena pada saat kita masuk tidak ada sirkulasi udara jadi lebih cepat pembakarannya," Sahut Louis menjelaskan lagi.

"Tapi katamu media pembakarannya lilin kenapa menjadi lampu?? Aku tidak mengerti," tanya Chris.

"Lilin itu sebenarnya sebagai media pengumpan pembakaran bukan media pembakaran nya," jawab Louis.

TWO FACESWhere stories live. Discover now