YOUR MOVIE [Kuroko No Basket X Reader]

DATE-AKASHI SEIJUURO

Ini requestan dari @AnnaChristine
Semoga suka dan sesuai ekspetasinya

Kuroko no Basuke Fanfiction

Indonesia

.

.

.

.

ACTION!

Ruang kelas cukup sepi saat istirahat kali ini. Nyaris semua orang berbondong-bondong pergi ke kantin untuk mengiri perut mereka yang lapar, dan beberapa orang memilih tidur di kelas karena cuaca yang memang sangat cocok untuk aktivitas tersebut.

Bulir-bulir air menari di kaca jendela setelah hujan menghantam bumi dua jam lalu. Langit mendung, hawa dingin hingga menembus kulit, serta suara air yang turun sayup-sayup menjadi musik tersendiri. Hari yang muram, sama seperti suasana hati gadis cantik bernama [Surnama] [Name] yang duduk di kelas dalam lamunan—asyik menatap ke luar jendela yang tepat berada di sampingnya.

Sepertinya pertengkaran dengan sang kekasih membuat gadis itu kehilangan rasa lapar. Ini memang bukan pertengkaran mereka yang pertama tapi ini yang paling parah. Bagaimana tidak, [Name] lagi-lagi harus menelan janji kekasihnya yang tidak bisa kencan dengannya sejak mereka menjalin hubungan tiga bulan lalu. Entah karena alasan pria itu sibuk dengan akademis, urusan rumah, maupun tim basketnya.

Akashi Seijuuro, kekasih [Name] yang membuat gadis itu merasakan banyak emosi sejak kemarin. Marah, sedih, kecewa, semua menumpuk menjadi satu. Membuatnya bertanya-tanya apakah Akashi memang serius menjadikan [Name] pacar atau [Name] hanya sebagai alat yang digunakan ketika pria itu sedang senggang. Siapapun bisa berpikir seperti itu ketika kekasihnya tidak pernah sekalipun mau menyisihkan waktunya walau sebentar saja. Hanya sebuah kencan dan menghabiskan waktu bersama memang sesusah apa? Bahkan para selebriti saja masih memiliki waktu di balik jadwal padat mereka. Tanyakan saja pada Kise Ryouta yang merupakan teman [Name] sekaligus model yang merangkap sebagai anggota tim basket, ia masih punya waktu senggang untuk dirinya.

Dan karena sikap Akashi yang tidak ingin menyediakan waktu untuk [Name], membuat gadis itu marah besar dan mengutarakan segala ucapan yang ada di kepalanya bahkan ucapan buruk tentang pria itu sekalipun. Biarlah, [Name] sudah tidak tahan diperlakukan seperti itu oleh Akashi seolah [Name] bukan siapa-siapa padahal Akashi sendiri yang meminta [Name] menjadi pacarnya.

"Sepertinya ada yang sedang kesal?" suara seseorang membuat [Name] keluar dari lamunannya.

"Kenapa? Dan melihatmu di sini membuatku semakin kesal, Aomine," tukas [Name] yang membuat pria tinggi berkulit tan itu tersenyum mengejek.

"Biar kutebak, pasti karena Akashi membatalkan kencan kalian?" tebak Aomine yang duduk di kursi depan meja [Name]—menghadap ke arah gadis itu.

[Name] hanya mendengus mendengar hal tersebut, seolah seluruh sekolah tahu apa yang terjadi antara dirinya dan Akashi—mungkin memang tahu—yang lagi-lagi tidak bisa berkencan.

"Daripada kesal seperti itu, bagaimana kalau ke kantin. Sekalian memanas-manasi Akashi," celetuk Aomine dengan senyum licik bak rubah.

Kalimat akhir Aomine membuat [Name] menoleh ke arah sang pria, berpikir kalau mungkin itu bukan ide yang buruk. Karena jujur saja, [Name] memang ingin sekali membuat Akashi merasa kesal seperti yang sedang [Name] rasakan saat ini.

"Boleh," [Name] setuju.

"Dengan syarat," tambah Aomine.

[Name] memandang tajam Aomine, menduga kalau tawaran tadi tidaklah gratis. Dan jika benar dugaan [Name] maka Aomine akan berkata...