YOUR MOVIE [Kuroko No Basket X Reader]

TEARS AND LOVE-AKASHI SEIJUURO

Ini Request dari, imahkakoeni

Semoga suka dan maaf kalau tidak sesuai yang diinginkan.🙏

Prince! Akashi X Cursed Princess! Reader

Kuroko No Basuke Fanfiction

Indonesia

.

.

.

.

ACTION!

Awan gelap bergumul di atas istana yang telah melahirkan banyak raja ternama. Petir berlomba menggelegar, seolah ingin membelah langit dan menenggelamkan bangunan berfadas bebatuan itu ke dalam tanah. Angin yang sebelumnya membelai lembut berubah menjadi amukan yang menumbangkan pepohonan.

Raut wajah ketakutan tergambar jelas pada setiap paras yang ada dalam istana. Memandangi seorang wanita berpakaian hitam kehijauan kusam yang tengah melayang di tengah ruangan, seorang penyihir.

Raja merapatkan ratu pada dirinya, mengamankan sosok mungil di tangan ratu yang menangis akibat suasana mencekam. Pesta atas kelahiran puteri kerajaan harus berubah saat datang penyihir hutan terlarang, menuntut atas sebuah tanaman yang pernah diambil oleh raja.

"Sudah kukatakan untuk jangan pernah mengusik hutanku! Tidak ada satu orang pun yang diperbolehkan mengambil sesuatu dari tanah tempatku tinggal!" ujar penyihir yang memandang raja dan ratu dengan tatapan membunuh.

"Kami hanya mengambil bunga kecil untuk Ratu yang kesulitan melahirkan, hanya sebuah bunga," sahut sang raja.

"Hanya katamu?! Tidak ada yang boleh mengambil apapun dari sana tanpa seizinku. Dan karena ketidakpatuhanmu itu, akan kuberikan hadiah pada puteri kecilmu untuk membayar kesalahanmu."

"Tidak kumohoh jangan lakukan apapun pada puteriku," pinta sang ratu.

Penyihir tidak mendengarkan, ia justru merapalkan mantera yang membuat gemuruh di langit semakin menggila. "Demi leluhur yang memegang kehidupan, berikan sihir kecil untuk orang yang bertindak kurang ajar pada tanah suci. Biarkan gadis yang lahir di depanku seumur hidup tidak akan pernah merasakan sakit pada tubuhnya, biarkan dia mati tanpa pernah merasakan sakit saat terluka. Terkutuklah untuk selamanya."

Gelegar petir memekik seram, menenggelamkan semua orang dalam ketakutan dan histeria. Mantera sihir telah dibuat, kutukan telah diberikan untuk anak manusia yang bahkan tidak tahu apapun selain menangis.

"Kumohon, dia hanya bayi kecil yang tidak tahu apa-apa. Jangan biarkan dia tersiksa selamanya seperti ini, kumohon setidaknya beritahu apa obat untuk menyembuhkannya," pinta sang ratu yang tidak tega mendengar masa depan sang anak yang telah ditentukan, jauh dari bahagia.

Penyihir tak sanggup melihat tangis dari seorang ibu yang memikirkan nasib puterinya, namun tidak ada yang bisa diperbuat. Setiap kesalahan harus mendapatkan hukuman.

"Air mata seseorang yang tulus pada puterimu, air mata dari orang asing yang memiliki ego tinggi. Jika dia menemukannya, dia akan terbebas dari kutukan," kata penyihir dengan tatapan dingin.

Hari itu, ucapan penyihir seolah menjadi sebuah pengumuman kematian untuk puteri raja yang baru beberapa hari dilahirkan. Tak ada yang dapat membantu, tak ada orang berego tinggi yang mau menangis untuk hal sepele.