SANG TOKOH UTAMA-KUROKO TETSUYA

2.7K 217 20
                                    

Ini untuk kemarin yang minta Sequel dari Bukan Diriku @Kenzo_Arata

Semoga suka dengan ceritanya

Kuroko No Basuke Fanfiction

Indonesia

.

.

.

.

Action!

Decit sepatu yang bergesekan dengan lantai gym bersamaan dengan teriakan dari sang kapten—Hyuga Junpei—menjadi suara yang paling menarik perhatian. Gerakan cepat dari para pria penuh peluh, membuat dua gadis yang berdiri di pinggir lapangan terlihat serius. Tak jarang dari mereka berdua menepuk wajah karena gemas melihat tim yang tengah bermain di lapangan semua saling mengumpat karena tidak bisa memasukkan bola dengan benar ke ring. Dan jangan lupakan teriakan kesal sang kapten ketika Izuki melontarkan lelucon garing.

[Name] yang berdiri di samping Aida Riko sejak tadi terus mencatat hasil latihan, pandangannya jarang melihat ke lapangan. Hanya mendongak ketika diperlukan. Tugasnya sebagai manager menuntut ia harus berada di gym, tak ingin lari dari tanggung jawab setelah apa yang terjadi sejak satu bulan lalu.

Tentu, [Name] memiliki alasan kenapa ia bersikap seperti itu.

Pria berambut biru yang sibuk melakukan pass menjadi alasan kenapa [Name] tidak ingin terlalu sering melihat ke lapangan. Ia tidak ingin sampai terbawa suasana dan menatap Kuroko Tetsuya dengan pandangan yang akan membuat pria itu menjadi salah paham.

Sejak satu bulan setelah insiden yang menimpa Kuroko, [Name] benar-benar menjaga jaraknya dengan pria itu. Hilangnya ingatan Kuroko mengubah banyak hal, termasuk sikap [Name]. Gadis yang dulu terkenal amat ramah dan periang baik oleh teman-teman sekelasnya ataupun teman satu tim basket, kini berubah menjadi gadis yang mudah marah dan pendiam. Seakan hati gadis itu beku, tak peduli dengan apapun yang ada di sekitarnya lagi.

Tentu, perubahan itu terasa dengan jelas untuk rekan tim basket [Name]. Dan mereka juga tahu alasannya, namun mereka tidak bisa membeberkan apa yang gadis itu alami. [Name] memohon pada mereka, membuat tidak ada satu orang pun berani untuk menegur.

"[Surname]-san?" seseorang memanggil [Name] yang sejak tadi diam menatap kosong buku kecil yang menjadi bahan ulasan sang gadis tentang timnya. "Apa kau baik-baik saja?"

Pandangan [Name] menajam ketika ia tahu siapa orang yang membuyarkan lamunan kecil [Name]. "Aku baik-baik saja, kau kembali saja berlatih, Kuroko-kun."

Kuroko menatap [Name] dalam, ada yang menganggu pria itu sejak ia keluar dari rumah sakit. "Apa kau membenciku, [Surname]-san? Apa aku pernah berbuat salah padamu?"

"Kenapa kau bertanya seperti itu, Kuroko-kun?" [Name] menutup buku yang ia pegang, tidak senang karena harus berbincang dengan Kuroko terutama dengan topik seperti sekarang.

"Rasanya [Surname]-san selalu menghindariku, bahkan saat aku bicara denganmu kau tidak pernah mau menatap mataku. Nada bicaramu juga dingin. Kau terlihat sangat berbeda ketika pertama kali berkunjung ke rumah sakit satu bulan lalu, saat itu kau terlihat ... ceria," jelas Kuroko.

[Name] menarik napas dalam, kemudian saat itu juga [Name] menatap langsung Kuroko. Pandangannya tetap sama—tajam dan dingin. "Aku memang seperti ini, diam, tidak ramah. Jika kau membandingkanku dengan satu bulan lalu, itu karena kau ada di rumah sakit, dan tidak mungkin aku memasang wajah seperti sekarang ketika mengunjungi orang sakit, kan. Lagipula, tidak ada alasan aku harus membencimu."

YOUR MOVIE [Kuroko No Basket X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang