Perlakuan baiknya.

3.5K 377 21
                                    

Tetsuya di bawa ke club yang biasa Jabberwock berkumpul, dan juga ada Nick. Pria amerika itu berjalan mendekati Tetsuya dengan decihannya.

"Maaf yang kemarin" ucapnya singkat.

"Um, daijōbu, Nick-kun"

Nash duduk di sebelah Tetsuya, Nick langsung pergi meninggalkan kedua insan itu. Tetsuya meminum vanilla milkshake yang ia pesan di bar itu. Ya, mana mungkin seorang minum alkohol hwhw.

"Kau sudah baikan?"

Tetsuya mengangguk tanpa melirik Nash. Perasaan Tetsuya bercampur aduk bertemu pria itu. Kesal kalau pria itu sudah "mencicipi" tubuhnya, juga malu saat yang bersamaan, dan berterima kasih karena telah membantunya.

"Kenapa kau tidak menatapku? Marah?"

Tetsuya menoleh, lalu tersenyum. "Bukan.. Hanya sedikit tidak nyaman?"

"Ohh, ini pertama kalinya kau datang ke bar kan, Tetsuya?"

Malaikat kecil itu mengangguk, ia izin ke toilet sebentar.

Kakinya melangkah sedikit cepat melewati orang - orang yang berada di bar itu. Walau mereka tidak dapat menyadari keberadaan Tetsuya, tapi pria mungil itu tidak nyaman "melihat" mereka.

Tetsuya langsung memasuki salah satu bilik kamar mandi. Ia menghela nafasnya panjang.

"Mereka tidak seperti membullyku, tapi menjadikanku bagian dari mereka.. Rasanya ingin bebas"

Tetsuya keluar dari bilik dan bertatap muka dengan mantan partner basketnya.

"Tetsu?"

"Aomine-kun?"

"Kau sedang apa disini?? Tidak ku sangka Tetsu..—"

Tetsuya memukul perut Daiki, sang empunya langsung mengaduh kesakitan. Tetsuya menatapnya tajam. "Bukan urusanmu, dan jangan mikir yang aneh - aneh, Aomine-kun"

Tetsuya berjalan cepat melewati Daiki, tapi pria berdaki itu tidak membiarkan malaikat itu lewat begitu saja. Daiki meraih lengan mulus Tetsuya, dan pria mungil itu menoleh.

"Katakan padaku, Tetsu. Kau sedang apa disini?"

Tetsuya terdiam. Kedua manik aquanya menatap lurus pada Daiki. Malaikat beraroma vanilla itu tidak bisa menjawabnya. Dia tahu pasti. Kalau Daiki tahu alasannya, pria berkulit tan itu bisa saja langsung membuat ribut dengan Nash.

"Kurasa dia tidak ingin berurusan denganmu, dekil"

Daiki berdecih, dan menarik Tetsuya ke pelukannya. Nash menggeram melihatnya, tangan kekarnya langsung menarik Tetsuya menjauh dari Daiki.

"Jadi dia yang membawamu kesini, Tetsu? Dasar bajingan!"

Daiki mengepalkan tangannya, dan—
"AOMINE-KUN!," hampir memukul Nash. Tangannya langsung berhenti mendengar teriakan sang malaikat.

"Jangan membuat keributan disini.."

Nash menyeringai. Pria itu mengelus perlahan bibir Tetsuya dengan jari telunjuknya. "Hoo, malaikat ini mengeluarkan kalimat yang bijaksana 'bukan?"

"Jauhkan tangan kotormu dari Tetsu, brengsek"

Tetsuya hanya terdiam. Dia merasa miris melihat dirinya diperlakukan seenaknya oleh orang yang tidak dekat dengannya di hadapan teman baiknya.

"Tanganku tidak kotor, lagi pula dia itu milikku"

"Ck! Cepat katakan, Tetsu. Perlakuan kotor apa yang sudah dia lakukan padamu?!"

The Bully Prince [paused]Where stories live. Discover now