Air bening yang jernih mulai menetes..
Mengalir membasahi pipi
Berjatuhan mengenai tanahAh entahlah....
Kenapa aku menangis?
dan untuk siapa air mata ini?
Mengapa mata ini dengan lancang
mengeluarkan airnya?Bahkan saat otak ku pun ikut berprotes
tak setuju dengan apa yang dilakukannya..
Sama hal nya dengan hatiku
Tak ingin menangisinya...Ahh...untuk siapa air mata ini sebenarnya?
Apakah untuk seseorang yang tak pernah peduli padaku?Apakah aku benar benar menangisinya?
menangisi dia.Menangisi dia, yang kehadirannya hanya membuat prihara di hatiku..
Menangisi seseorang yang pandai mengukir luka
Menangisi seseorang yang pandai melukis sakit di hati...
membuat lubang yang begitu dalam..
Mencabik cabik dan
Menyisakan luka yang tak terperi...Benarkah air mata ini untuk dirinya?
Jika ia..
maka aku ingin air mata ini
menjadi air mata terakhir untuknya..
air mata terakhir yang menetes karena dirinya...karena menangisinya adalah hal bodoh..
sangat bodoh..
bahkan mungkin hanya
orang bodohlah yang melakukan
hal ini.Menangisinya hanya
membuatku semakin tersiksa
menangisinya
hanya menambah luka yang tak kunjung sembuh..*Note From Author*
Hi readers tersayang..Bagaimana dengan puisinya?
sebenarnya saya suka membuat puisi saat saya benar benar mengalaminya.tapi untuk puisi ini saya tulis waktu gerah gerahnya habis pelajaran olahraga, so maaf bila feel nya kurang dapet..
kritik dan saran anda saya tungguTerimakasih telah membaca, sampai bertemu di puisi berikutnya...
Oleh
vinanurulhaq
YOU ARE READING
Goresan pena yang terketik
PoetryPuisi?sebenarnya Author mulai suka membuat puisi dari sejak kelas 5 sd-sampai sekarang,waktu itu masih zaman nulis di buku, sampai sekarang buku itu pun masih ada.Dan ini untuk pertama kalinya saya mempublikasikan puisi yang saya buat. puisi yang sa...