BLTF || Bab 24

5.5K 240 2
                                    

Selamat Membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tinggalkan jejak berupa vote dan komentar positif yang bersifat membangun, dengan begitu author akan semakin rajin buat update.

◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆

"Selamat pagi nyonya, Client kita sudah menunggu diruangan," ujar salah satu pegawai di cafe Valerie.

Valerie sangat senang hari ini. bagaimana tidak, seorang pengusaha telah mengontrak cafenya dengan harga yang sangat tinggi.

Dengan langkah yang anggun dia membuka pintu ruangannya dan mendapati seorang pria dewasa berdiri membelakanginya. Valerie tersenyum, dengan sopan dia melangkahkan kakinya mendekati pria yang menjadi client nya itu.

"Good morning, sir. Suatu kehormatan bagi saya karena anda bersedia menginjakkan kaki di cafe yang tidak seberapa ini," ujar Valerie sopan.

Dengan angkuhnya pria itu berbalik menatap Valerie tajam tak lupa seringaian liciknya membuat sang pemilik cafe terkejut dan kembali menatap pria tersebut tajam.

Masih dengan menatap Valerie, pria itu melenggangkan meninggalkannya dan duduk di sofa dengan salah satu kaki yang ditumpuk pada kaki lainnya.

"Good morning. Long time not see." Pria itu berujar dingin.

William, satu nama yang akhir ini berusaha dia lupakan. satu nama yang Valerie tinggalkan 5 tahun lalu kini berada di hadapannya dengan Angkuh. Valerie tahu dia memang akan bertemu dengan William tapi dia juga tidak menyangka akan di pertemukan secepat ini.

"Apa yang kau lakukan disini, William?!"

"Karena aku memiliki kerja sama denganmu, bukan?" ujar William masih dengan wajah datarnya.

"Dan aku tidak ingin melanjutkan kerja sama ini. Sekarang keluar dari ruanganku," balas Valerie tegas.

"Well, bagaimana jika aku tidak ingin pergi?" tanya William menantang.

Valerie sangat geram dengan pria di hadapannya yang tidak memiliki malu itu, "Anda tidak memiliki alasan untuk tetap berada di sini,"

"Benarkah? Bagaimana dengan Elysa Grata?"

Valerie tertegun dengan perkataan William. apa ini, William mengetahui keberadaan Elysa? tapi bagaimana mungkin? tidak, aku tidak akan membiarkannya mengambil anakku. yah, dia anakku hanya anakku. aku membesarkannya sendiri jadi itu adalah hak ku, batin Valerie terus meyakinkan dirinya.

William tersenyum kecil melihat keterkejutan Valerie. masih dengan senyumannya William kembali membayangkan tentang Elysa, gadis kecilnya.

"Aku sudah bertemu dengannya. bukankah dia sangat lucu? Dengan mata yang mirip dengan ku serta rambut yang menyerupaimu,"

"Jangan pernah menyentuhnya, William. Aku tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi." Valerie berujar tajam.

William berdiri dan melangkah menghampiri Valerie. Melihat pergerakan itu, Valerie mundur ke belakang. shit, Valerie mengumpat kasar ketika merasakan dia sudah bersandar di meja kerja dan tidak bisa kemana-mana lagi sedangkan William kini sudah mengunci dirinya dengan kedua tangan di si si meja.

William menatap Valerie dalam, "Kau membesarkannya dengan sangat baik. dia sangat cantik sama seperti dirimu. kenapa kau membohonginya?"

Shit, Valerie kembali mengumpat kasar karena dengan tidak tahu malunya dia merasa gugup di depan pria di hadapannya ini. Jujur saja dia sangat gugup dengan posisi ini.

WILLIAM: Because Love Takes a Fight √ {#1 Johnson's Series} {COMPLETED}Where stories live. Discover now