16. Persahabatan

613 30 1
                                    

Typo bertebaran,
Enjoy 😘

"Cinta itu buta,"

—BudiDRevanza

●●●●

"KALIAN lagi, kalian lagi!" Kesal Bu Zoya sambil menarik Pandu dan Revan dengan geram. Guru itu menyeret keduanya dengan paksa sambil terus-terusan mengomel lantaran bosan melihat kedua muridnya itu selalu masuk ruang BK.

Pandu dan Revan yang masih saling melotot akhirnya didudukan di kursi yang ada di depan meja Bu Zoya.

"UDAH! JANGAN PANDANG-PANDANGAN LAGI!" Teriak Bu Zoya dengan mata melotot seram, Pandu dan Revan segera menunduk. Bahu wanita itu naik turun saat menarik nafas karena kesal dengan sikap keduanya.

"Kenapa kalian berantem?!"

"......"

"Ibu tanya sekali lagi, KENAPA KALIAN BERANTEM?!!" Suara tegas sang guru terdengar menggema di ruang BK yang berada dekat Kantor itu.

Pandu dan Revan hanya diam, tanpa ada yang berniat menjawab pertanyaan Bu Zoya. Guru itu menggeleng-gelengkan kepala, jemu sekali dengan sikap bodoh kedua anak ini.

Sejenak ruangan itu sunyi. Hening mencengkeram, apalagi ditambah seruangan dengan orang yang dibenci dan bersama seorang guru BK yang galak luar biasa.

Srrekk! Srekk!

Dua carik kertas dirobek paksa oleh Bu Zoya. Matanya tak henti mengawasi kedua orang yang sedang saling melirik sinis satu sama lain di depannya.

"ISI!" Perintah sang guru.

Pandu mengangkat kepala. "Isi apa, buk?" Jawabnya bingung.

"Tulis kalimat perjanjian, kalian gak akan berantem lagi, di kertas itu. Cepat!"

"I-iya buk," Revan mengangguk patuh. Dalam hati ia menggerutu karena sering berkelahi dengan manusia songong di sebelahnya ini. Citranya sebagai anggota OSIS yang baik sudah tercemar sekarang.

"Sudah?"

"Sudah, buk." Jawab keduanya.

Saya berjanji mulai saat ini saya tidak akan berkelahi lagi.

Bu Zoya menggut-manggut, lalu berdiri dan lagi-lagi menatap kedua muridnya itu dengan tatapan mengintimidasi.

"Ikut saya!"

"Kemana buk?" Tanya Pandu, lagi.

"Udah lo gausah banyak cincong. Suruh ikut ya ikut aja," balas Revan.

Pandu memutar bola matanya, "ini semua gara-gara lo njir, makanya jadi cowok tuh jangan sok-sokan!" Ucapnya sinis lalu berjalan mendahului Revan-mengikuti Bu Zoya dari belakang. Keduanya menggenggam kertas dengan kalimat perjanjian masing-masing.

"Ayo masuk!" Perintah Bu Zoya.

"Nih guru suka banget merintah-merintah sih!" Kesal Pandu, mengumpat kecil.

THE REASON (COMPLETE✔)Where stories live. Discover now