"Tau apasih lo soal tanggung jawab, biji malika?" Tanya Sehun bersungut kesal.

"Gue memang gak tau masalah lo sama Alyn, Hun. Tapi, lo itu temen gue. Dari yang gue tangkap, Alyn itu korban. Jadi, kalau lo emang temen gue. Lo renungin kesalan elo. Jangan sampai lo nyesel." kata Kai seraya berlalu meninggalkan Sehun dengan keterdiaman tak berarti.

Jujur Sehun tadi merasa sakit menyakiti Alyn. Namun, rasa benci dan dendamnya lebih memenuhi sehingga hatinya tertutup oleh itu semua.

Bagi seorang Sehun Megantara, penderitaan di balas dengan penderitaan. Kematian di balas dengan kematian yang lebih menyakitkan.

Membalas dendam kepada orang yang dicintai oleh orang yang di bencinya adalah kesenangan bagi Sehun.

Ini belum seberapa, Sehun harus menyaksikan mereka semua menderita karenanya.

💗💗💗

"Kak gue takut." kata Alyn begitu sampai di halaman depan rumahnya.

"Kan gue yang mau minta izin kenapa lo yang takut."

"Lo mau alasan apa nanti. Lo belum selesai kuliah. Gue juga belum, Papa pasti marah. Dan nyuruh kita selesai kuliah dulu." khawatir Alyn.

"Kita bicara tanpa perlu ada yang di tutupi. Kecuali masalah siapa ayah dari anak lo-"

"Oh enggak, Anak ini emang anak gue." koreksi Chanyeol.

Alyn mengetuk pintu. Ternyata sang abang yang membukakan pintunya.

"Udah balik ngampus lo, Eh Yeol, rajin banget lo akhir - akhir ini sama adek gue." kata Taehyung sambil tertawa.

Chanyeol cuma senyum. "Kalian pacaran? Terus Sehun? Gue liat juga akhir - akhir ini dia gak pernah main." kata Taehyung lagi.

"Abang bisa gak?"

"Apa?"

"Minggir dulu kek, biarin kita berdua masuk." kata Alyn lagi.

Taehyung nyengir, garuk kepalanya yang tidak gatal seraya menggeser tubuhnya agar Alyn dan Chanyeol bisa masuk.

"Ma, Pa,  Alyn pulang." Salam Alyn begitu masuk kedalam rumah. Hari ini Mama dan Papa berada di rumah.

"Hallo Om, Tante." Salam Chanyeol bergantian.

"Wah Chanyeol, Sudah lama kita gak ketemu ya. Sudah besar sekali. Gimana, Mama sama Papa kamu sehatkan?"

"Hehe... Iya Tan, sehat kok." Jawab Chanyeol.

"Dek, bikinin Chanyeol minum nih."

"Iya Ma."

Alyn yang di dapur sudah dag dig dug ser. Chanyeol bakalan ngomong beneran atau tidak. Serius, Alyn takut sekali. Orangtuanya jarang berada di rumah. Kalau sampai tau anak perempuannya tiba - tiba ada yang meminang reaksinya akan seperti apa. Jujur saja, Papa Alyn orangnya keras. Anaknya harus tamat kuliah terlebih dahulu. Demi tuhan, sekarang Alyn takut sekali.

Chanyeol sedang ngobrol dengan kedua orangtua Alyn dan Taehyung.

"Om, Tante, boleh Chanyeol ngomong serius?" tanya Chanyeol di sela- sela obrolannya ketika suasana tenang.

"Ngomong apa Chan?" Tanya Mama Alyn penasaran. Papa Alyn merespon dengan anggukan.

"Begini Om, Tan. Chanyeol mau minta izin buat nikahin Alyn." Ujar Chanyeol mantap.

Papa dan Mama Alyn membulatkan matanya lebar agak terkejut.
Sementara Alyn yang sudah duduk di samping Chanyeol harap-harap cemas. Ia menutup matanya sangking ketakutan melihat mata sang Papa.

Taehyung yang lagi makan chiki-chiki bermecin kesukaannya tiba - tiba tersedak. Gak kalah terkejut dari kedua orangtuanya.

"Gila lu Yeol, mau ngelangkahin gue lu berdua!" Justru Taehyung yang bereaksi tidak terima. Orangtua Alyn masih diam, lalu saling pandang.

"Gimana Om, Tante?" tanya Chanyeol, mengabaikan protes calon kakak iparnya.

Poor Taehyung, mau dilangkahin.😂

Gue mau promosi story baru gue dong. Ini  collab story yes. Barusan gue update juga. Mampir ya kali aja tertarik.

 Mampir ya kali aja tertarik

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
Getting PregnantNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ