"Biasanya kau selalu bersikap profesional dan tidak pernah menolak segala perubahan yang ada di script bahkan kau sering berimprovisasi dan sekarang kau bertingkah seperti ini?" Kakasih semakin gemas dan menekan-nekan tangannya di kepala Sakura. Si pemilik kepala hanya cemberut. "Hei! ini cerita garapan Jiraiya si jenius, banyak aktris yang ingin bermain di salah satu karyanya ditambah lawan main mu Uchiha Sasuke aktor tampan yang banyak digilai oleh kaum hawa, tapi kau malah menolaknya." Lanjutnya dengan dengusan di balik maskernya.

"Kakashi kau berpihak pada Jiraiya karena kau memang fans beratnya." Sakura tersenyum menyindir sambil menyingkirkan tangan Kakashi dari kepalanya. "Jenius apanya? Dia hanya membuat cerita di luar akal dengan segudang kemesuman di dalamnya." Sakura menghembuskan nafas berat untuk menghilangkan stress. "Kau tau aku menolak keras dan tidak ingin berperan di film ini karena lawan mainku Uchiha Sasuke, tapi jika lawan mainku Hyuuga Neji aku tidak keberatan."

"Jika lawan main mu aku bagaimana?" Ucap Utakata tiba-tiba mengikuti pembicaran. Sakura Kakashi terkejut dengan kehadiran Utakata dan memutuskan mengabaikannya.

"Aku tidak kalah tampannya dari mereka berdua bukan? Kau pasti akan senang." Utakata masih mencari perhatian Sakura jari tangannya pun mulai menusuk-nusuk bahunya. Sakura yang merasa terganggu mulai kesal dengan tingkah Utakata.

"Bisakah kau tidak menggangguku? Jawabanku sama. Aku akan menolak mati-matian seperti aku menolak berpasangan dengan tuan Uchiha. Kecuali kau menjamin keselamatanku dari terror para kekasih dan fans mu tuan Utakata" Jawab sakura dengan nada termalasnya.

"Kenapa tidak kita coba saja dulu? Kaukan wanita tangguh." Sakura langsung menatap tajam mata Utakata. Utakata tidak memikirkan keselamtanku? Dia memang brengsek! Ucap Sakura dalam benak. Fans dan teman kencan Utakata memang terkenal dengan keganasannya. Utakata yang sering bergonta ganti pasangan ini selalu mencampakan pasangannya setela ia bosan dan imbasnya setiap wantia yang dulu ia kencani akan menerror stiap wanita yang sedang menjalin hubungan dengannya untuk membalaskan rasa dendamnya.

"Tidak terima kasih." Tolaknya tanpa pertimbangan. Dan Sakura tidak ingin mengalaminya.

"Pikirkanlah terlebih dahulu sebelum memutuskannya Sakura."

"Tidak! Dipikir dan tanpa dipikirpun aku tetap menolak."

"Yang dikatakan pria kesayangan mu benar. Kau memang keras kepala." Sindir Kakashi. Kali ini tatapan mata Sakura menajam kearah Kakashi yang duduk dikursi lipat dan memposisikan diri bersandar untuk tidur.

"Siapa pria kesayangan mu Sakura? Kukira kau masih sendiri." Tanya Utakata penasaran.

"Siapa lagi jika bukan Uchiha Sasuke." Jawab Kakashi menyela dengan mata terpejam. Tangan Sakura refplek mencubit pinggang mantan gurunya tersebut. Sang korban hanya meringis sakit.

"Kakashi mungkin kau kurang peka dalam pandanganmu. Hubunganku dengan dia itu sangat buruk." Ucap Sakura tidak terima pernyatan Kakashi dan memilih pergi sebelum kesabarannya habis.

Belum jauh Sakura melangkah. Tanpa sengaja tubuhnya menabrak seseorang di depannya dengan keras.

"Perhatikan langkahmu kerdil." Ucap Sasuke seseorang yang Sakura tabrak tadi.

"Apa kau bilang? Kerdil?! Kau mengataiku kerdil karena tubuhmu menjulang tinggi seperti tiang!" Habis sudah kesabaran Sakura hari ini. "Merunduklah jika kau berjalan dan perhatikan jalan mu tiang! Ah iya kau kan tiang benda dingin yang tidak bernyawa. Dipastikan kau tidak memiliki otak dan pengliatan." Sakura maupun Sasuke sama-sama menatap tajam seakan akan saling memakan satu sama lain.

"Akurlah kalian berdua. Kami sudah bosan melihat kalian bertengkar disetiap saat kalian bertemu." Ucap Rin mencoba memisahkan keduanya.

"Tapi dia yang salah Rin." Rengek Sakura.

ScriptTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang