Chapter 26 || M R . D E V I L

Start from the beginning
                                    

Namun Elena malah memalingkan wajahnya dan menutup matanya. Aku segera meraihb dagunya dan memposisikan wajanya agar menatap ku.

"Lihat aku," kata ku sambil tersenyum.

Dan dia menatap ku, dan aku menyukai mata nya yang menunjukan betapa bergairahnya dia sama seperti ku.

Kemudian aku meruduk mencium gundukan kenyal itu, dan disaat itulah Elena memejamkan matanya dengan Erangan lembut yang keluar dari bibir nya.

Hidung ku beberapa kali bersentuhan dengan puting merah muda miliknya, dan itu benar benar keras. Dengan sengaja aku tak menyesap puting itu aku hanya menyentuhnya dengan hidung ku. Elena mengerang frustasi lalu ia meremas rambutku dan memposisikan mulutku di putinya, aku tersenyum lalu menyesap puting itu dengan lembut dan Elena mengerang, menikamti semua cumbuan ku.

"Damian, ais.... Damian..."

Setelah lama bermain main aku segera mebuka celana tidur Elena, dan ini semakin menakjubkan ketika aku melihat nya.

Dan dengan tergesa gesa aku menanggalkan semua pakaikan ku dan aku memposisikan tubuhku di atas Elena dan saat itulah semuanya terasa nikmat.

Awalnya Elena meneteskan air mata dan aku dengan lembut menghapus air mata nya dan bertanya apakah harus di lanjutkan  dan Elena hanya mengangguk.

Dan akhirnya Elena bisa menikmatinya, sama sepertiku, hingga kami mencapai orgasme kami beberapa kali hingga kami benar benar lelah.

"Aku sangat mwncintaimu," bisik ku lalu menciumnya.

"Aku juga mencintai mu."

Dan saat itulah kami memulai segalanya, dan terlarut dalam malam kami.

* * *

Aku mengerejapkan mataku, mengatur cahaya yang masuk ke dalam mata biru ku, kemudian aku memejamkan mata ku sekejap dan melirik ke sebelah kanan.

Wanita yang aku ingin lihat sudah tidak ada.

Tunggu apa ini sudah siang? Aku segera melirik jam dinding di kamar ku, ini masih sangat pagi, lalu Elena ke mana?

Aku segera berdiri lalu memakai celana ku dan keluar dari kamar ku dengan bertelanjang dada dan menuju ke kamar Elena.

"Elena," ujar ku sambil mengetuk pintu kamar Elena, namun kamarnya kosong dan aku yakin Elena tidak ke kamarnya.

Aku segera pergi ke bawah, tepatnya ke dapur.

Dan di saat itulah aku menemukan Elena yang sedang membelakangi ku dengan kemeja putih milik ku membungkus tubuh kecilnya.

Seksi!

Astaga! apa yang dia lakukan? mau menggoda semua lelaki seisi mansion?

Kemeja putih longgar itu sangat tipis, dan itu memperlihatkan Elena yang hanya memakai celana dalam hitamnya saja, tanpa bra.

Siapa dia? wanita yang cantik dengan tingkat keseksiannya tinggi di dapur.

Elena menggulung rambut nya asal membuat beberapa helaian rambutnya jatuh.

tangan kemeja itu ia lipat satu perempat sedangkan panjang kemeja itu mencapai pertengahan pahanya.

Elena berkacak pinggang di hadapan masakannya entah ada apa yang membuatnya seperti itu membuat kemeja itu terangkat dan menampilkan sedikit celana dalamnya. Hitam.

Aku terkekeh lalu menhampirinya dan memeluknya dari belakang, menyembunyikan wajah ku di lekuk lehernya dan aku menghirup aroma vanila miliknya dan itu sangat nikmat mampu membuat junior ku menegang.

"Jangan berkacak pinggang, kau terlihat sangat seksi." aku berbisik lembut.

"Damian aku harus menyiapkan nya." Elena mencium kepala ku lembut lalu mengelus kepalaku.

"Baiklah aku akan membantu mu."

Elena hanya mengangguk tanda ia setuju, namun aku kembali menarik tubuhnya kali ini kami saling berhadapan.

Tangan ku melingkar di pinggangnya dan tubuhku menyangga di meja dapur.

"Katakan sesuatu pada ku."

"Apa?"

"Semalam."

Elena tersenyum mengelus rahang ku lalu ia mencium pipi ku.

"Akan ku katakan tapi setelah kau membantu ku. Sekarang lepaskan aku dan bantu aku menyiapkannya di meja makan.

Aku mencium bibirnya lembut. lalu membantunya menyiapkan segalanya hingga semua makanan sudah berjajar di meja penuh.

Aku menarik kembali tubuh Elena.

"Sekarang katakan lah!"

"Apa yang ingin kau dengar? pengakuan ku atau...."

"Permainan ku." potong ku.

Elena terkekeh lalu memukul kepalaku, aku meringis berpura pura kesakitan, lalu dia memcium kepalaku lembut.

"Mesum."

"Ayolah sayang katakan sesuatu, apa aku menyakitimu, apa semalam aku terlalu kasar, katakan sesuatu aku takut menyakiti mu, dan aku tak mau kau kesakitan karena aku."

Elena mengelus rahang ku dan tersenyum.

"Aku mencintai mu." Elena memeluk ku dengan erat.

Bukan nya menjawab tapi malah memeluk dan memberikan pernyataan.

TBC

kambekkkk...
itu kepanjangan kayaknya.

kalo jenuh maaf ya guys...

ada adegn gak warasnya... maaf ya gak kasih peringatan.

Hehehe

________________________
T a s i k m a l a y a
18 J u l i 2018
R a b u
D i n a n o v i t a s a r i

Mr. Devil (TAMAT)☑️Where stories live. Discover now