Chapter 3 || M R . D E V I L

138K 2.9K 13
                                    

Elena Smith

Mata biru yang semalam aku lihat kembali aku tatap, setelah lift di lantai ini terbuka menampilkan sosok Damian yang sangat tampan dan beberapa orang yang mengikutinya.

Dia melirik ku, namun dalam sekejap ia membuang muka.

Kami semua membungkuk penuh hormat kepadanya dan dengan santai penuh kearoganan ia mengangkat satu tangannya, lalu melewati kami untuk masuk ke dalam ruangannya.

Seperti biasa para karyawan wanita akan menjerit kegirangan setelah melihat laki laki tampan, apalagi sekarang laki laki tampan itu adalah CEO di perusahan kami.

Aku mengabaikan mereka dan segera duduk di kursi miliku dan kembali tenggelam dalam data data yang akan aku susun menjadi sebuah berkas.

"Nona Smith, apa anda sudah menyalin semua data yang saya berikan pada anda?" Tanya tuan Mario.

"Baru selesai tuan, saya akan kembali mengeceknya takut ada kesalahan," Jawab ku.

"Baiklah, cek kembali." Tuan mario melihat arlojinya kemudian kembali berkata, "saya ada sedikit urusan bisakah, anda langsung memberikannya pada Mr. Lucero?"

Aku terdiam mencerna perkataannya, lalu sedikit mengangguk.

"Terimakasih, nona Smith," Ujar Tuan Mario lalu pergi dari hadapan ku kemudian menghilang di balik lift.

Setelah beberapa kali mengecek data itu, kemudian aku segera melangkah kan kaki ku untuk masuk ke ruangan Mr. Lucero.

Aku mengetuk pintu itu dan segera masuk setelah mendengar kata masuk dari dalam.

"Mr. Lucero ini data data perusahan yang sudah saya salin." Aku lalu meletakan berkas itu di atas meja kerja miliknya. Merasa sudah tak ada yang mau di bicarakan lagi aku segera undur diri, sebelum dia berkata sesuatu.

"Siapa yang menyuruh mu pergi?" Suara nya sangat dingin membuat tubuhku menegang.

"Maaf Mr, saya rasa saya sudah selesai."

"Duduk." Tanpa mau menjawab ucapan ku dia malah menyuruh ku duduk.

"Saya harap anda tidak mengambil keuntungan."

Butuh beberapa detik untuk mencerna perkataannya yang aku tahu ini tentang perjodohan bodoh itu.

"Tenang saja Mr.Lucero, bersikap proporsional itu pegangan saya, saya rasa anda salah tempat untuk membicarakan soal semalam, dan satu hal saya tidak tertarik dengan harta."

Dia menyeringai, lalu mengangguk acuh, Aku rasa dia menganggap ku akan mengambil keuntungan di perusahaan seperti bergosip ataupun bertindak jauh seperti merajai semua karyawan ataupun mengambil uang perusahan atas nama calon tunangan Mr.Lucero.

Pemikiran yang bodoh!

"Menarik!"

"Baiklah, saya undur diri." Ujar ku lalu benar benar pergi dari ruangan gila itu.

* * *

"Kakak cepat kemarilah!" Teriak Elina ketika aku baru saja memasuki rumah.

"Ada apa?" Tanya ku.

"Pilih gaun pertunangan mu." Elina selalu menyikapi semuanya dengan berlebihan dan aku tak menyukainya.

Sedangkan Elvina hanya melemparkan senyuman padaku, lalu kembali beralih menonton talkshow yang di adakan di salah satu stasiun televisi, dengan tamu seorang Dokter hebat di daratan Amerika.

"Jadilah seperti dia, nak," Kata ayahku.

"Baiklah, sesuai kemauan ayah," Jawab Elvina lalu tersenyum manis pada ayah.

Mataku beralih pada Elina yang terus mengoceh tanpa berhenti tentang gaun pertunangan ku.

"Pilih saja pilihan mu, aku lelah."

"Ya tuhan kau ini, ini pertunangan mu!" Teriak Elina.

"Kalo begitu, kau saja yang bertunangan," Jawab ku.

TBC

Hai hai neng Elena come back!

See you next Chapter guays!

Tasikmalaya
23, Juni, 2018
( 13:22 )

Mr. Devil (TAMAT)☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang