Chapter 21 || M R . D E V I L

74.9K 1.8K 34
                                    

Elena Smith

"Mungkin Damian sedang ada pertemuan," kata Lee, ketika mobil nya sudah terparkir di depan pintu masuk besar mansion.

Aku hanya diam ketika Lee terus membela Devil gila itu, tentu saja dia membelanya toh dia sepupunya.

Lalu Aku tersenyum ke arahnya, "Aku mengerti." bisik ku, lalu membuka pintu mobil tanpa menunggu Lee yang membukakannya.

Tapi aku masih kesal, bagaimana tidak kesal, aku dengan sengaja berkunjung ke kantornya tapi Damian pergi entah ke mana.

Lihat saja nanti aku akan membuatnya meminta maaf sampai dia tak akan berani membuat kesalahan ke dua kali nya.

* * *

Aku masih menunggu Damian ketika jam menunjukan pukul 11 : 46 malam, dan Damian belum juga pulang.

Namun suara mobil membuat ku bersemangat lalu aku segera membuka pintu mansion.

Damian!

Aku tersenyum ketika melihatnya, dan begitupun dengannya, Damian sedikit memeprcepat langkahnya lalu memelukku dan mencium puncuk kepalaku.

"Maaf kan aku, sayang." bisiknya dan tak henti hentinya ia mengatakannya seperti kata maaf adalah sebuah mantra.

Aku mendongak menatap mata biru itu, ada sesuatu di sana! dia terliat fruatasi dan dengan rambut berantakannya, membuatnya terlihat seksi.

Lalu dengan lembut dia menyesap bibir bawah ku, lalu ia kembali menjauhkan wajahnya, "Aku mencintaimu." ia kembali memeluk ku.

Rasanya hangat, bagaikan beribu ribu kupu kupu terbang berkeliaran di dalam peluk ku.

Damian lalu membawaku ke kamarnya, dan mendudukan ku di atas tempat tidur.

"Aku akan membersihkan tubuh ku, kau tunggu aku di sini." Damian tersenyum lalu mencium kepalaku, dan pergi le kamar mandi.

Apa yang terjadi padaku? bukannya aku akan membuat dia terus meminta maaf pada ku dan aku akan belaga so jual mahal, tapi kenapa aku seketika luluh olehnya.

Mungkin aku benar benar sudah jatuh cinta padanya!

Astaga!

Apa aku barusan mengakuinya? tidak tidak! dia tidak boleh tahu, dia juga belum benar benar menyatakan cintanya pada ku.

Aku sibuk dengan pemikiran ku tentang manisnya perlakuan Damian pada ku selama 3 minggu ini.

Sebelum pada akhirnya Damian kembali dengan tubuh kekarnya tanpa balutan baju, tapi dengan sebuah celana pendek selututnya.

"Belum tidur?" ujarnya lalu menghampiriku seraya terenyum.

"Aku menunggu mu." balas ku. Sedangkan Damian malah mengelus pipiku lembut sambil tersenyum.

"Ini sudah malam, tudur lah!"

"Ini sudah pagi Damian, lihat lah jam!" kata ku.

Damian terkekeh lalu memeluk ku.

"Baiklah, mari kita tidur di jam 1 pagi." ujar Damian membuat ku terkekeh.

Lalu Damian dan aku memposisikan tubuh kami untuk tidur. Ayolah! tubuh kami berjauhan dan aku memunggungi Damian begitupun dengan Damian.

Aku mulai memejamkan mataku tapi rasa mengantuk tidak sedikit pun menyerang ku.

Sampai sebuah tangan melingkar di pwrut ku, dan ciumannya di rbut ku, "Morning, babe. I love you." bisiknya.

Astaga!

Rasanya jatungku akan lepas detik ini juga, Damian begitu manis membuat ku ingin menjerit.

Aku segera mengubah posisi tubuh ku menjadi menghadap ke arahnya.

Aku tersenyum sebelum bergerak mencium kening Damian dan turun ke bibirnya. "Moring, my Devil."

Damian terekeh lalu merapatkan tubuh kami dan dengan lembut dia mengelus rambut ku dengan sayang.

Dan pada saat itu juga aku membenci rasa kantuk, itu membuat ku tidak ingat bagaimana lagi Damian memperlakukan ku dengan sangat manis dengan caranya itu.

TBC

Hai guys!!!
kembali lagi dengan saya.
wkwkwk.....

Manis nya bang Damian, mau deh!!! wkwkwk.
...

see you next to chapter guys!

Tasikmalaya
Rabu
11 Juli 2018

T E R I M A K A S I H

Mr. Devil (TAMAT)☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang