Chapter 20 || M R . D E V I L

78.8K 1.9K 106
                                    

Damian Lucero

Bahagia!

Tentu saja dia mencium bibir ku tanpa paksaan dari ku.

Kesal!

Tentu saja aku juga merasakannya dia mementingkan kehidupan Leon dari pada aku tunangan nya, memangnya Leon akan mati apa?

Cemburu!

Asaga hati ku bahkan bergejolak karena cemburu rasanya darah ku juga mendidih karena lelaki kepaarat itu.

Tapi sudah lah, aku hanya perlu bersabar ketika Elena akan menemui ku. Lalu kenapa aku mempermasalahkan nya? stupid!

Aku kembali mengambil berkas yang berada di meja besar ku sebelum akhirnya konsentrasi ku terganggu.

Aku menarik nafas kasar ketika ponsel ku terus saja berdering dari tadi dan nama yang tertera di sana. Laura?

Ada apa sebenarnya? apa yang ingin dia bicarakan?, asal dia tahu panggilannya saja sudah membuat ku muak.

Dengan sekali tekan aku segera mendekatkan ponsel ku ke dekat telingaku.

"Ada apa?"

"Bisakah kita bicara? aku... aku membutuhkan mu." isaknya. Tunggu apa dia menangis.

"Laura aku...."

"Ku mohon!" Potongnya sambil terisak.

Aku menarik nafas berusaha menenangkan pikiran ku, lalu meng iya kan permintaannya.

Ini belum jam makan siang, tapi harus bagaimana lagi aku harus mengakhiri hubungan ku dengannya bukan? karena aku akan benar benar menjalin hubunga dengan Elena, ya wanita itu Elenaku.

Tanpa berpikir panjang aku segera pergi dari perusahaan ku.

* * *

Kini aku sudah berada di apartemen Lura, aku segera masuk, dan pelukan yang sudah aku terima ketika aku baru saja masuk ke dalam apartemennya.

"Damian! aku senang kau datang." katanya dengan suara kecilnya.

"Laura katakan ada apa?" bisiku sambil meberikan tepukan ringan di punggung nya agar dia lebih santai.

"Damian aku...." dia terdiam dan masih menangis dan aku yang melihatnya sangat frustasi.

"katakan! ada apa? aku sangat sibuk Laura, aku..."

"aku hamil." Teriaknya.

Aku terdiam cukup lama sebelum pada akhirnya dia mengecup bibir ku. "aku mengandung anak mu." bisiknya.

Astaga aku bahkan bisa gila cukup dengan mendengarnya saja, dia mengandung anak ku, dan ya aku melupakannya akhir akhir ini aku tak suka dengan pengaman.

Aku menjauh darinya dan duduk di sofa yang berada di tengah ruangan apartemennya .

Lura mendekat ke arah ku, aku bisa melihat perubahan tubuhnya sekarang, dia terlihat lebih berisi, payudaranya, wajahnya bahkan pantatnya.

Aku menggelengkan kepalaku.
"Damian, kau tahu aku... Aku tak mempunyai siapa siapa di dunia ini, ayah ku, bahkan ibuku, mereka tak menginginkan ku sehingga mereka memilih meninggalkan ku di dunia ini sendirian, Damian aku..." Lura terus saja menangis.

Aku benar benar suah merusak Laura, apa yang harus aku lakukan? aku segera memeluknya dan menenangkannya.

"aku akan menikahi mu." bisiku.

"bagimana dengan tunanan mu?"

"kita akan melakukannya dengan sembunyi sembunyi, maaf kan aku Laura, aku mencintainya."

Aku tersenyum ketika laura mengangguk.

TBC

abaikan Typo.

Maaf jarang up guys....

terimakasih semuanya...
Lofyu semua...

Tasikmalaya
minggu
08-Juli - 2018

Mr. Devil (TAMAT)☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang