Chapter 17

545 86 35
                                    





Geujeo barabogo isseo

Niga neukkiji mothalmankeum meongoseseo

Honja meonghage udukeoni seoseo

Ketika Minho sudah sadarkan diri nanti, Yoona memutuskan untuk menjauhkan dirinya dari pria itu. Semua itu ia lakukan agar Minho tak mengalami kejadian mengerikan seperti ini lagi, cukup sekali pria itu membuat nyawanya hampir melayang hanya demi melindungi dirinya.

Saat ia resmi menjadi istri Kyuhyun, ia takkan pernah bertemu lagi dengan Minho. Dan itu adalah hal yang bagus untuk memuluskan tekadnya. Yoona ingin Minho melanjutkan hidupnya dan menemukan gadis yang baik untuk dirinya.

"Apa kau merasa lega?" Kyuhyun yang berada di belakangnya bersuara.

"Cukup lega." Jawab Yoona pelan.

"Ia akan baik-baik saja." Ucap Kyuhyun. Yoona tersenyum tipis mendengarnya.

"Aku tahu."

Mereka akhirnya sampai di kediaman Yoona, Kyuhyun turun dari atas kudanya lalu kembali membantu Yoona turun, ia memberikan kuda itu untuk diurusi oleh pria tua pengurus istal.

Yoona melepaskan saputangan Kyuhyun dari wajahnya ketika mereka sudah berada di pekarangan rumah, ia memberikan saputangan dan luaran hanbok pada Kyuhyun, tetapi pria itu hanya mengambil luaran hanbok miliknya.
"Jeoha.." Yoona menatapnya bingung.

"Simpan saja."

"Tetapi-"

"Saputangan itu pemberian omamama, aku tidak menyukai jahitan bunga teratai di saputangan itu, terlihat seperti milik seorang gadis." Potong Kyuhyun.

Yoona tak tahu harus bereaksi seperti itu, ia tak ingin menyimpan saputangan ini karena rasanya tak sopan, tetapi ia juga tak dapat memaksa Kyuhyun.

"Terima kasih jeoha." Hanya itu yang dapat ia lakukan.

Kyuhyun mengangguk senang, ia jalan bersisian dengan Yoona. Gadis itu mengajaknya ke sebuah taman kecil yang terdapat ayunan kayu disana.

"Bisakah jeoha tunggu disini? Aku ingin mengganti pakaianku yang basah."

"Ya."

Yoona tampak menggigit pelan bibirnya, ia menatap pakaian Kyuhyun yang bahkan lebih basah dari dirinya.

"Apa jeoha ingin memakai hanbok milik abeonim? Hanbok jeoha sangat basah."

"Gwaenchana, nanti juga akan mengering sendiri." Tolak Kyuhyun lembut.

"Tapi bagaimana bila jeoha jadi sakit nanti?" Yoona terlihat cemas.

"Aku tidak akan sakit, percaya padaku." Jawab Kyuhyun. "Gantilah pakaianmu, bisa-bisa kau yang akan sakit nanti."

Tanpa Yoona dapat tahan, kedua pipi Yoona mulai bersemu merah, ditambah ketika ia melihat tatapan lembut Kyuhyun. Gadis itu segera menundukkan pandangannya.

"Tolong tunggu sebentar, jeoha." Kemudian ia segera pergi menuju kamarnya.

Yoona memang tak dapat membantah bahwa ia menyukai perhatian Kyuhyun dan kehangatan Kyuhyun, namun di sisi lain hatinya begitu terasa sakit. Entah untuk yang keberapa kalinya ia berkata bila hatinya sangat sakit dan juga bahagia di waktu yang bersamaan.

Kyuhyun hanya memberikan dirinya harapan semu.

"Aghassi! Syukurlah kau sudah kembali." Hyeoni dari arah berlawanan datang menghampirinya dengan senyuman lega.

Wind of the DawnWhere stories live. Discover now