[07] Dia Pulang

9.8K 574 61
                                    

Claris sedang duduk termenung di dalam kamarnya.

Flashback

"Aku itu kakak kembarmu Rissa, kamu lupa sama aku?" tanya Vino dengan raut muka yang tidak bisa diartikan.

"A-Aku... Aku gak inget apapun," cicit Claris.

Vino menatap Claris tak percaya, ia menghela napas panjang. "Aku akan membantumu mengingat semuanya lagi-" ucap Vino.

"-Kamu mau pulang gak?" sambung Vino.

Claris terdiam, ia bimbang. "Aku-"

"Kamu pikirin dulu baik-baik, aku gak akan maksa kamu."

Claris hanya diam, ia tidak tahu harus mengatakan iya atau tidak. Sebenarnya ia mau, tapi ia tidak bisa meninggalkan Lucy, Robert dan Leo begitu saja.

Dan sekarang ia tidak tau harus memilih apa.

Flashback off

Claris masih termenung sambil melihat keluar jendela, lamunan nya buyar saat Lucy memegang pundak nya. Claris hanya menatap Lucy datar.

Lucy melihat Claris sendu. "Ikut kakakmu, temui keluargamu sayang."

Lucy membelai surai Claris lembut. "Tap-"

"Kita akan baik-baik saja," potong Lucy.

Claris mengangguk dan langsung memeluk Lucy. Tangis Lucy pecah seketika. Ia sudah menganggap Claris seperti anaknya sendiri.

"Aku akan kembali," ucap Claris sambil tersenyum tipis.

"Baiklah, sekarang kamu ikut kakakmu ya sayang.."

Lucy dan Claris berjalan keluar. "Bagaimana?" tanya Vino sambil menatap Claris.

Claris mengangguk. Vino langsung tersenyum, ia memeluk Claris erat. Lalu Claris, Vino, Fiki dan Raldi mengucapkan terimakasih kepada Lucy, Robert dan Leo.

Setelah itu mereka langsung kembali ke tempat dimana mereka datang. Dan saat Vino ingin membaca mantra-nya tapi... Ia lupa.

Reflek Claris menggumamkan sesuatu yang terdengar rumit, muncul portal berwarna ungu muda di depan mereka.

Claris terperangah. Belum mendapatkan kesadarannya kembali, Vino langsung menarik Claris untuk masuk, disusul Fiki dan Raldi.

Claris masih setia untuk menutup matanya. "Hey! Buka matamu.." seru Vino lembut.

Claris membuka matanya secara perlahan, ia langsung terperangah dengan pemandangan di depannya.

Vino memakaikan Claris sebuah jubah dan memakaikan juga tudungnya sehingga wajahnya tidak terlihat semua. Ia, Fiki dan Raldi juga memakai jubah.

Raldi langsung membawa mereka semua dengan kecepatan vampire-nya menuju Flegteeir kingdom.

Tetapi, sebelum masuk, mereka dicegat oleh beberapa penjaga. "Siapa kalian?" tanyanya.

Vino langsung membuka tudungnya. "Pangeran?!" serunya, "Ma-maafkan hamba."

Vino mengangguk. Lalu mereka masuk ke dalam istana, beberapa pelayan yang melihat Vino menyapanya sedangakan Vino hanya acuh.

"Ayahanda, ibunda..." ucap Vino saat bertemu dengan kedua orangtuanya.

"Putraku, kau harus bersiap. Kita akan melaksanakan upacara peringatan kematian Rissa.." ucap Raja Lucient.

"Maaf yang mulia Raja tapi-" ucap Vino sambil membuka tudung Claris, "-Rissa masih hidup."

Semua yang ada diruangan itu menatap dengan tidak percaya kearah Claris, sedangkan Claris hanya diam karena ia tidak tahu apa-apa.

She's a PrincessWhere stories live. Discover now