7-Kembali

37 6 5
                                    

Tangan kiri Dhyra menopang dagunya sedangkan yang kanan memutar-mutar bolpen hitamnya. Arah pandangan mata gadis itu memang tertuju pada dosen yang berada di depan, namun pikirannya tidak terfokus pada materi mata kuliah etika kedokteran itu.

"Ra..." merasa namanya dipanggil, Dhyra mengalihkan pandangannya pada sumber suara itu, suara Nino.

"Nih," laki-laki itu menyodorkan 3 bungkus permen kopi, "Biar nggak ngantuk," lanjutnya.

"Thanks, No." Sambut Dhyra sembari mengambil alih permen dari tangan Nino.

Drt drt drt...

Ponsel Dhyra bergetar, ada 2 pesan yang muncul di notification bar. Satu dari Reno dan satu dari Keanu. Tangan Dhyra memasukkan password dan mulai masuk ke dalam kolom percakapan dengan Keanu.

Keanu Pramudya : Ra, bilangin abang lo ya gue ntar ga pulang bareng sama dia, gue mau tanding futsal nih...

Adhyra M. : Y

Lalu Dhyra menggerakkan tangannya berpindah ke kolom percakapan dengan Reno.

Reno Wiryawan : Ra, gue ga bisa pulang jam 3 nih, ada praktikum mendadak kira-kira jam 4 pulang. Lo tunggu sejam gpp kan?

Adhyra M. : Hmm

Dhyra langsung berpikir akan pergi ke perpus untuk menunggu Reno.

"Lo pulang sama siapa, Ra?" Tanya Syafira ketika mata kuliah terakhir itu selesai.

"Sama abang gue sih, tapi dia selesai kuliah jam 4 ntar."

Dhyra memperhatikan gerak gerik Syafira. Tangan gadis itu sibuk mengubek-ubek isi tas warna hitamnya itu. "Kunci mobil gue mana ya?" Tanyanya sedetik kemudian.

Empat orang termasuk Dhyra reflek memberikan respon.

"Coba cari lagi yang bener." Rio menginterupsi.

"Cari di saku celana coba, Syaf." Kata Nino.

"Di inget-inget lagi lo taruh dimana." Marsha beranjak untuk menghampiri Syafira berniat membantu mencari.

"Lah! Bukannya lo bilang ban mobil lo bocor trs telpon supir lo buat bawa mobilnya dan lo ngojek sampek kesini?" Ucap Dhyra. Reflek Syafira mengingat kejadian tadi pagi.

"Oh iyaya, lupa gue!"

Marsha, Nino, Dhyra, Rio mendengus kesal.

"Gue duluan ya, mau ke Arini." Ucap Rio sembari melenggang pergi.

"Sha, temenin gue dong nunggu gojek." Pinta Syafira.

"Tapi lo beliin seblak ya?"

"Iya. Gue sama Marsha duluan ya." Ucap Syafira pada Nino dan Dhyra yang masih ada di kelas itu.

"Lo nggak pulang, No? Nunggu apa?" Ucap Dhyra sambil merapikan bukunya. Dikelas hanya tersisa Nino dan Dhyra saja saat ini.

"Nunggu balesan dari Astha nih, temen gue, katanya mau ngajak tanding futsal." Alis Dhyra mengkerut mendengar nama Astha.

"Lo kenal Astha, No? Astha anak manajemen kan?" Tanya Dhyra memastikan.

"Iya, Ra. Dia temen SMP gue sebelum gue pindah ke Jogja, lo kenal dia juga? Temen SMA?"

Dhyra menjawab dengan anggukan kecil.

"Eh kalo ada Astha kan biasanya ada Keanu nih, tolong dong lo sampein ke Keanu buat beliin pentol bakar ya, No."

"Keanu? Oh, cowok yang pake kacamata temen deketnya Astha?" Nino menunjukkan mimik wajah mengingat-ingat seseorang.

"Iya." Dhyra menjawab antusias.

"Dia siapanya lo, Ra?" Tanya Nino penasaran.

"Sodara gue."

"Oh oke." Kata Nino sambil beranjak dari bangkunya. "Gue duluan ya! Nih Astha nyuruh gue buat langsung ke tempat futsalnya." Nino menepuk pundak Dhyra dua kali sebelum berjalan ke arah pintu keluar.

Dhyra mendekap beberapa buku didepan dadanya. Lalu berjalan menuju ke perpus. Semilir angin dan panas matahari yang tidak terlalu terik membuat Dhyra memejamkan matanya untuk meraskaan hawa segar itu.

Bruk

"Eh eh sorry, gue nggak sengaja." Tiba-tiba ada suara seseorang meminta maaf pada Dhyra.

Tangan seseorang yang panjang putih itu membantu merapikan buku-buku Dhyra. Dhyra memperhatikan gelang yang dipakai cowok itu. Gelang dengan tali hitam dan inisial AS itu mengingatkan Dhyra dengan sosok yang sudah lama ia tidak temui. Sosok yang selama 3 tahun ini di rindunya.

Pada saat itu juga, Astha dan Keanu baru saja keluar dari gedung FEB. Memang FEB dan perpus jaraknya tidaklah jauh, dan tempat insiden Dhyra tidak sengaja ditabrak oleh seseorang itu masih ada disekitaran FEB.

"Eh eh itu siapa? Itu bukannya Dhyra ya? Tapi sama siapa?" Tangan Astha menepuk bahu Keanu sambil mengarahkan telunjuknya pada Dhyra dan sosok seseorang itu.

Keanu menoleh pada sosok yang ditunjuk oleh Astha.

"EH GILA! ITU BENERAN SI KUNYUK? BALIK LAGI DIA?" Respon Keanu ketika terkejut melihat sosok yang 100% mirip dengan seseorang dari masa lalu Dhyra itu.

"Hah? Si kunyuk siapa?" Tanya Astha penasaran.

"Ntar aja gue cerita ke lo." Sahut Keanu yang masih belum mengalihkan pandangannya. Masih shock kelihatannya.

Tiba-tiba ponsel Astha berbunyi, ada telpon dari Nino.

"Iya-iya gue kesana sekarang." Astha menaruh ponsel itu kembali ke saku celana bagian belakangnya.

"Ayo, Nu, udah ditunggu Nino sama temen-temennya."

"Oh oke."

Astha dan Keanu berjalan menjauh dari tempat itu walaupun sebenarnya 100% Astha masih penasaran dengan sosok seseorang itu.

HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang