Dua Puluh Tiga

90 18 7
                                    


*AUTHOR POV*

1 Desember.

Tak terasa 1 bulan telah berlalu.Irene yang hari-harinya selalu dihiasi oleh jadwal yang padat membuatnya tak sadar bahwa dia sudah tak pernah lagi bertatap muka dengan Taehyung.Hanya pesan-pesan singkat yang manis di setiap malam,itulah satu-satunya tanda bahwa mereka masih berkomunikasi satu sama lain.

Dan selama itu juga kondisi Taehyung yang tidak diketahui oleh siapapun semakin memburuk.Tapi Taehyung tetaplah pada janjinya,dia tak akan membebani siapapun.Memendam rasa sakit itu dalam-dalam hanya untuk dirinya sendiri.Dia tak peduli lagi dengan apa yang akan terjadi esok.Baginya,semuanya akan sama saja,menjalani kemo terapi atau pengobatan intensif hanyalah sebuah tipuan belaka untuk sedikit memperpanjang hidupnya.Hanya sedikit.Dan setelah itu,pada akhirnya semua akan sama saja.Tak ada jalan lain,kan?

.

Senja itu,Irene yang baru saja menyelesaikan serangkaian rutinitasnya,mulai duduk di kursi balkon kamarnya.Sambil menikmati pemandangan matahari yang sudah lama dirindukannya.Sinar jingganya yang menyilaukan mata tak luput dari pandangan Irene.Sesekali dia memejamkan matanya sembari menikmati hawa angin yang sedari tadi bertiup tak tentu arah.Pemandangan inilah yang akan selalu dirindukan olehnya,karena 2 hari lagi dia akan pergi ke Jepang untuk melaksanakan konser disana.

"Heol...baru kali ini aku merasakan angin bertiup seperti ini" ujarnya sambil membuka matanya.

Seketika pandangannya tertuju pada bunga yang sedari tadi berada di atas meja.Bunga itu persis dengan bunga yang selalu Taehyung berikan padanya.Entah siapa yang menaruhnya disitu,tapi bunga itulah yang mengingatkannya pada Taehyung.Bahkan dia juga lupa tak memberitahu Taehyung bahwa 2 hari lagi dia akan berangkat ke Jepang.

"Sudah berapa lama aku tak bertemu dengan Taehyung?" ujarnya tiba-tiba.

"Aigoo...sekarang aku jadi sangat merindukannya,aku harus segera menelfonnya" ujarnya kemudian segera mengambil ponselnya.

.

"Yubuseo" terdengar suara husky Taehyung mengangkat telfon.

"Taehyung-ah,ini aku Joohyun,kau tak lupa kan denganku?" ujar Irene.

"Ah..Joohyun,mana mungkin aku melupakanmu" 

"Sudah lama sekali,kan kita tak bertemu?"

"Majja,--"

"Bogosiphoyo" ujar mereka berdua tak sengaja bersamaan.

Mereka yang menyadari hal itu hanya bisa tertawa di seberang telfon.

"Kau meniruku" rengek Taehyung

"Anniya...aku dulu yang mengucapkannya" ujar Irene tak mau kalah.Perdebatan sengit itu ditutup oleh tawa yang tak kunjung habis oleh mereka berdua.

"Arasseo,--"

"Ayo kita bertemu" 

Lagi-lagi mereka menyebutnya dengan bersamaan.Entah apa yang sedang terjadi,tapi mereka seperti sedang berbicara menggunakan sebuah skenario yang telah diatur sedemikian rupa.

"Yah...sudah jelas-jelas kau yang meniru ucapanku" rengek Irene.Taehyung hanya bisa terkekeh di seberang telfon.

"Arasseo,aku yang menirumu" ujar Taehyung mengalah.

Mendengar pengakuan Taehyung,Irene hanya bisa tersenyum manis.

"Kita akan bertemu besok malam,di tempat seperti biasa,oke" ujar Irene.

Let Go [COMPLETED]Where stories live. Discover now