Tujuh

194 24 1
                                    


"Ohh...kkamjjagya" ucap Taehyung spontan membanting pintu kulkas.

"Yah...waeyo? Kenapa kau terlihat sangat kaget melihatku disini?" 

"Aigoo..Jin Hyung,tentu saja,kau menyahutku tiba-tiba,bagaimana aku tidak kaget?" keluh Taehyung pada Hyung-nya tersebut yang kini sedang memasak.

"Oh,Hyung sedang memasak?" lanjut Taehyung yang hanya dibalas anggukan Jin.

"Yah,kau belum mejawab pertanyaanku tadi,bertemu siapa kau?" tanya Jin tanpa mengalihkan pandangan pada masakannya.

"Em...ch..chingu" jawab Taehyung dengan sedikit gugup.

"Oh...bertemu dengan teman ya?" ucap Jin yang sedikit curiga dengan mengarahkan tatapan sinisnya kearah Taehyung.

"Jeongmallo.." jawab Taehyung meyakinkan Jin.

"Nde,aku percaya tidak usah gugup seperti itu" Taehyung hanya tersenyum mendengar jawaban dari Jin.

"Em..Hyung,aku mau ke kamar dulu ya" pamit Taehyung pada Jin

"Nde,pergilah" Taehyung pun segera pergi dengan setengah berlari menuju tangga.

.

.

"Aigoo...ada apa dengan hari ini? Kenapa tiba-tiba semua orang bisa membaca pikiranku? Untung Jin Hyung mudah dibohongi" gumam Taehyung sambil berjalan menaiki tangga.Tak lama kemudian dia sudah sampai di depan pintu kamarnya.

"Sepertinya aku melewatkan sesuatu" 

"Ah...Jimin-ah,aku harus menceritakan kejadian hari ini padanya" ucap Taehyung sembari berjalan mundur 2 pintu dari kamarnya sambil terus tersenyum.

"Jimin-ah..." teriak Taehyung sambil mengetuk pintu kamar Jimin.

"Jimin-ah...apa kau sedang tidur? Jimin-ah" ucap Taehyung sambil terus mengetuk pintu.

*Klik* "Oh,pintunya tidak dikunci?" ucap Taehyung membuka pintu sembari masuk ke dalam kamar Jimin.

"Dimana dia? Kenapa sepi sekali?" ucap Taehyung melihat sekelilingnya sambil memanggil Jimin.

"Wah...banyak sekali komiknya,aish..dasar,dia selalu bilang tidak punya komik padaku"

"Yah..apa yang kau lakukan disitu?" ucap Jimin yang tiba-tiba masuk ke kamar.

"Oh,Jimin-ah dari mana kau? Aku mencarimu dari tadi"

"Aku tadi ke kamar Namjoon Hyung,ada apa mencariku? tidak biasanya kau mencariku?"

"Wae? tidak boleh" jawab Taehyung dengan sinis.

"Anniya...hanya saja..ah..abaikan,cepat katakan keperluanmu" Taehyung hanya tersenyum sambil merebahkan tubuhnya diatas sofa Jimin.

"Wae? Kau terlihat sangat bahagia hari ini"

"Majja!Kau ini memang selalu mengerti perasaan ku,ah,kau masih ingat gadis kecil yang selalu kuceritakan padamu?"

"Gadis kecil? Ah...teman kecilmu kan?" tanya Jimin sambil mengingat-ingat gadis yang kini dimaksud sahabatnya itu.

"Majja! Yah...ingatanmu ternyata masih kuat"

"Aish..aku tidak lebih tua dari kau! cepat katakan,memangnya ada apa dengan gadis itu?" ucap Jimin yang semakin penasaran.

"Aku tadi bertemu dengannya" ucap Taehyung dengan perlahan.

"Jinjja? Wah..daebak,lalu apa dia mengingatmu?" tanya Jimin dengan semangat.

"Anniya,bahkan mungkin dia tidak tau kalau aku teman kecilnya"

"Wae? Bagaimana bisa dia melupakan temannya sendiri? Lalu apa kau tidak mengingatkannya?"

"Tidak perlu,tidak apa-apa bila dia tidak mengingatku,karena aku akan selalu mengingatnya" ucap Taehyung sambil terus tersenyum dan mengkhayal.Jimin hanya tersenyum kecil sambil mengerutkan dahinya melihat kelakuan temannya itu.

"Baru kali ini aku melihat orang yang senang dilupakan"

"Yah...bukan seperti itu! Aku hanya tidak ingin dia menyadari dan mengingat semuanya"

"Wae? Kau tidak suka dia mengingat masa lalumu?"

"Aku hanya takut dia akan menjauh dariku saat dia mengetahuinya" jawab Taehyung sambil bangun dari posisinya dan duduk di samping Jimin.

"Tae,kalau dia memang perempuan yang baik untukmu,dia tidak akan melihat bagaimana masa lalumu,karena yang terpenting adalah sekarang,masa depan,bukan masa lalu yang hanya akan menjadi kenangan,mengerti?" ucap Jimin sambil tersenyum menatap Taehyung.

Let Go [COMPLETED]Where stories live. Discover now