Berikut rekomendasi dan ulasan dari berbagai judul film bertemakan LGBTQ+ yang pernah author tonton. Semua review atau pendapat yang dituliskan untuk film-film berikut adalah murni menurut sudut pandang author sendiri.
Jika kalian memiliki pendapat...
Jangan lupa tekan VOTE & COMMENT sehabis membaca ulasan berikut. Beritahu juga pada teman-teman kalian jika ulasan ini menarik untuk dibagikan :)
Genre: Drama (Gay/Biseksual)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Waktu pertama kali film ini dirilis, aku belum cukup umur untuk menontonnya, bukan karena tema percintaan sesama jenis yang diangkat melainkan karena memang aku terlalu bocah untuk bisa memahami film dewasa semacam ini. Jadilah ketika aku beranjak remaja, Brokeback Mountain adalah film bertemakan percintaan sesama pria yang pertama kali aku tonton. Karena pada saat itu aku gak sengaja menemukan thread di internet yang mengatakan ini adalah film drama gay terbaik pada masanya.
Seingat aku film ini mengisahkan dua orang lelaki bergaya koboi yang bertemu di sebuah peternakan domba di dekat pegunungan Brokeback. Mereka adalah Ennis Del Mar diperankan yang oleh Heath Ledger dan Jack Twist yang diperankan oleh Jake Gyllenhaal. Dari pertemuan mereka, keduanya menyadari bahwa ada gejolak cinta antara mereka yang tak pernah pudar. Namun, mereka terpaksa berpisah begitu tugas mereka selesai dan menjalani hidup masing-masing. Keduanya menikah dengan gadis pilihan mereka. Beberapa tahun berlalu, suatu hari Ennis menerima kartu pos dari Jack, yang mengatakan bahwa ia akan datang ke kota tempat tinggalnya. Keduanya kembali bertemu dan memadu asmara dengan berciuman yang secara tak sengaja terlihat oleh istri Ennis. Konflik pun mencuat kala hubungan antara Jack dan Ennis diketahui oleh masing-masing istri mereka.
Menurut pendapat aku, film ini memiliki alur yang lamban namun dengan sinematografi yang indah. Suguhan pemandangan pegunungan Brokeback membuat mata betah berlama-lama menatap layar sampai film ini berakhir. Meski begitu, satu hal lain yang kurang memuaskan untuk aku di mana adegan kissing antara Ennis dan Jack dibangun secara tergesa-gesa membuat aku si penonton tidak mendapat kesan romantis dari adegan tersebut. Walaupun perpaduan peran keduanya sudah cukup mengesankan. Aku berkata demikian bukan bermaksud aku seorang yang gila melihat pria berciuman loh ya, tapi siapa sih yang mau menonton film dengan kisah romantis tapi diselingi adegan ciuman yang dilakukan setengah hati? Ya, mungkin aku juga harus memaklumi di mana kedua aktor yang memerankannya bukanlah pria gay di kehidupan nyata mereka. Bahkan seingat aku salah satu aktornya pernah berkata saat diwawancara, "Aku sampai harus berkumur-kumur dengan whiskey setelah melakukan adegan itu.".
