|23| KENYATAAN

276 32 2
                                    

Biasakan vote sebelum membaca

Play NCT 127 - Touch

"Jangan cemas, jika memang benar tulang rusukku adalah kamu, kita akan dipertemukan di waktu yang tepat."

- Aldino Arsen Harrison -

***

Cahaya matahari sedang silau-silaunya, sopir taxi terlihat sedang sibuk memasukkan tas ransel milik Rena.

Gadis itu masih setia mengamati tulisan tangan milik Saka, surat terakhir untuknya, dan fakta yang membuat Rena menyalahkan dirinya lagi karena tidak mempercayai ucapan Dino waktu itu.

Sebuah tangan yang mendarat di atas pundaknya berhasil membuat Rena terkesiap,
"Mau berangkat sekarang? Ini masih jam 9, pesawatnya kan jam 11." ucap Calista.

Rena meraih tangan Bundanya lalu dia cium,
"Rena ada urusan, Bun." balas gadis itu.

Calista menghela napasnya seraya mengusap puncak kepala putri sulung yang akan meninggalkannya lagi.

🍃🍃🍃

"Tunggu sebentar ya, Pak?" pinta Rena kepada sopir taxi.

Rena membalikkan badannya seraya terus menggenggam surat Saka. Dilihatnya gedung yang sedikit tua dengan tulisan Gema Surya FM, radio yang selalu menemani Rena selama masa sekolah menengah atasnya, tempat Rena untuk mencurahkan isi hatinya, dan gadis itu tahu inilah tempat kerja Dino sebagai seorang penyiar dengan nama samaran yaitu Arsen.

Kakinya mulai melangkah dan menemukan ruangan bertuliskan studio, dengan ragu tangannya mendorong daun pintu itu secara perlahan dan menampilkan ruangan dan orang-orang yang sangat asing baginya. Dia menjelajah pandangannya di setiap sudut ruangan tanpa menghiraukan sorotan mata orang-orang yang berada di ruangan ini.

Gadis itu terkejut melihat pria yang langsung beranjak dari duduknya setelah melihatnya berdiri di ambang pintu, pria itu berada di balik jendela kaca yang sangat lebar di ruangan lain di dalam ruangan ini, ruangan yang bertuliskan ruang siaran.

Kaki Rena ikut melangkah bersamaan dengan pria yang keluar dari ruangan itu dan berjalan ke arahnya,
"Kak Rena, apa kabar?" tanya pria itu.

"Baik," balasnya lalu kembali menoleh untuk mencari seseorang.

Dia menyadari apa yang Rena cari, lalu berjalan mengambil sesuatu di dalam tas miliknya dan kembali di hadapan Rena untuk menyerahkan kotak kecil berwarna merah.
"Ini dari Dino," ucapnya, gadis itu membuka dengan rasa penasaran.

Rena terbelalak, saat melihat dua buah cincin ada di dalam kotak ini.
"Dua tahun yang lalu, Dino pengen ngelamar elo. Tapi, dia urungin niatnya karena waktu itu lo milih buat pergi keluar negeri." lanjutnya.

"Yanto, sekarang Dino di mana?" sahut Rena.

"Udah satu tahun dia ngundurin diri jadi penyiar, dia milih kuliah di tempat kuliah lo. Gue kira lo udah tau." gadis itu mengeryitkan keningnya.

"Udah tiga hari kemarin sih dia pulang ke sini, baru aja dia berangkat buat balik ke sana." jelas Yanto.

Rena segera menutup kotak itu,
"Thanks." ucapnya lalu berlari pergi. Mencoba mengejar Dino, orang yang berhasil membuat Rena yakin akan cintanya.

Saka benar, dulu gue udah jatuh cinta sama Dino. Kenapa gue milih pergi sih? Batin Rena.

🍃🍃🍃

Rasa dan KarsaWhere stories live. Discover now