"Jadi gimana ulang tahun di rumah sakit?"

"Yah cuma ulang tahun biasa, dirayain di rumah sakit karena aku mau ngerayain bareng mama aja. Jadi cuma berdua, gak ada papa. Dan gak sama temen-temen lain, tapi habisnya itu tante Sinka nyusul sih sama om Yoga sama Okta." cerita Vino

"Anin?"

"Anin waktu itu lagi di luar kota."

Gracia membulatkan bibirnya ber-oh ria, dia menoleh memperhatikan Vino. Gracia merasa iba dengan kondisi Vino, dia benar-benar pemuda yang kuat walau banyak kenangan yang menurut Gracia sedih terjadi pada Vino.

"Gak usah ngeliatin kaya gitu kali, gak perlu dikasihani lah aku. Lagian udah lewat lama, santai aja." ucap Vino tanpa mengalihkan pandangannya

Gracia tersenyum kecil, "Dasar.."

"Mau ngerayain dimana?" tanya Vino sambil menghadapkan tubuhnya menjadi menghadap Gracia

Gracia menoleh, "Sisca request di rooftop gitu, menurut kamu dimana bagusnya?"

"Dih, ngapain ngikutin permintaan temen coba? Emang dia yang bayarin apa?"

Gracia berdecak pelan, "Yaudah sih, juga yang bayar kan papa."

"Dih."

"Buruaaan dimana tempatnyaaaa, katanya mau bantu ish!"

"Ya sabar kali, emang dikira ini aku lagi gak mikir apa?"

Gracia mendengus sebal, dia pun hanya diam memperhatikan Vino yang terlihat berpikir itu. Entah berpikir beneran atau hanya pura-pura.

"Oh iya, aku tau ada satu tempat." ucap Vino tiba-tiba

"Dimana?"

"Besok langsung kesana aja gimana? Biar sekalian kamu liat tempatnya, gak usah searching searching lagi. Bagus kok, semacam cafe dan emang di rooftop."

"Yaudah deh, oke."

***

Keesokan harinya, Vino dan Gracia pun pergi ke tempat dimana Gracia akan merayakan ulang tahunnya. Dan untungnya, baru Gracia melihat tempatnya dia langsung suka, tanpa berpikir lama Vino pun langsung membicarakannya pada pemilik kafe tersebut yang kebetulan sedang ada disana dan langsung membayar sewa tempat itu untuk esok hari karena besok Gracia sudah berulang tahun.

"Mau beli buat dekor-dekorannya sekarang gak?" tanya Vino

"Cuma mau kasih balon aja, gak bisa minta tolong orang disini?" ucap Gracia

"Harusnya sih bisa."

"Yaudah coba sana,"

"Dih, yang ulang tahun siapa yang repot siapa." cibir Vino

"Udah deh, sana." ucap Gracia sambil mendorong Vino untuk segera menanyakannya pada pegawai kafe

Vino pun berjalan menghampiri si pemilik kafe yang tadi menanganinya, dia pun langsung berdiri di hadapan pemilik kafe itu.

"Permisi mbak,"

"Eh mas yang tadi, kenapa?"

"Dari pihak restonya bisa bantu bagian dekornya gak ya?"

Pemilik kafe itu menganggukkan kepalanya, "Oh bisa kok mas, mau di dekor kaya gimana?"

"Adik saya cuma minta dikasih dekor balon gitu kok, ya nanti mbaknya sesuaiin aja dimana bagusnya ditaruh balonnya." ucap Vino

"Oh iya, siap. Bisa kok mas, kita bisa bantu. Balon warna apa aja mas?"

"Oiya,"

Vino menolehkan kepalanya kearah Gracia, "Ge, sini."

Untitled.Where stories live. Discover now