Part 8

2.1K 176 29
                                    

***

Anin dan Okta baru saja sampai di rumah sakit, mereka langsung berjalan menuju dimana kamar Naomi berada. Ternyata disana sudah ada Sinka, adik Naomi sekaligus ibu dari Okta itu.

"Ma, gimana?" tanya Okta

Sinka mengangkat kepalanya menatap Okta,

"Tadi habis diperiksa dokter, dan habis itu dokter langsung manggil mama buat ikut ke ruangannya..."

Sinka menahan kalimatnya, dia menolehkan kepalanya kearah sang kakak yang sedang tertidur di atas ranjangnya.

"Cici stadium akhir, Ta. Kakak mama itu, tante kamu itu stadium akhir. Dia udah gak bisa kemoterapi lagi kaya kemarin-kemarin, dan dokter bilang pengobatannya sekarang cuma buat nahan rasa sakit aja." jelas Sinka

Okta terdiam mendengar penjelasan ibunya itu, meskipun dia sudah tau keadaan tante nya itu, tapi dia tetap merasa terkejut, begitu juga Anin yang terkejut mendengarnya.

"Tante Naomi tau kalo dia stadium akhir?" tanya Okta

"Cici sendiri udah duga, karena dia yang ngerasain itu, jadi dia tau." jawab Sinka

Okta terdiam menundukkan kepalanya, Sinka pun menghela nafasnya.

"Vino dimana?" tanya Sinka

"Masih pergi sama temen, tan." jawab Anin

"Mama yakin nggak mau kasih tau soal ini ke Vino?" tanya Okta

"Jangan, ini juga permintaan mama nya. Jadi jangan dikasih tau Vino."

Okta menganggukkan kepalanya mengerti dengan ucapan Sinka.

"Kalo dia kesini inget jangan kasih tau apapun ke Vino. Dia bisa stress dan kacau nanti apalagi ayahnya belum kesini juga sampe sekarang." ucap Sinka

Okta dan Anin menganggukkan kepalanya, "Iyaaaa"

"Mama udah kasih tau om Deva tentang ini?" tanya Okta

"Udah,"

"Apa katanya, tan?" saut Anin

"Telfon tante gak diangkat"

Okta dan Anin memutar bola matanya malas seketika.

"Itu belum kasih tau namanya, ma.." ucap Okta

"Iya maksudnya mama udah usaha"

"Ya okelah terserah hhhhh"

Setelah film selesai, Shani dan Vino pun memutuskan untuk langsung pergi pulang karena hari sudah menjelang malam, mereka juga memutuskan untuk makan malam di rumah masing-masing saja.

"Kamu gak ke mama kamu?" tanya Shani memecah keheningan

"Kesana kok, nanti abis nganter kamu kan pulang dulu terus ke mama"

"Salam ya buat mama kamu"

Vino tersenyum, "Iyaaa nanti disampein"

"Besok kamu jadi ke rumah sakit?" tanya Vino

Shani menganggukkan kepalanya, "Jadi."

"Mau aku jemput?"

"Nggak usah, aku berangkat sendiri aja besok."

"Loh kenapa?"

"Kan kamu udah disana, nginep kan nanti? Jadi gak usah jemput aku, besok pagi aku berangkat sendiri."

"Oke, yaudah deh."

Setelah cukup lama di perjalanan karena jalanan yang lumayan macet, kini mereka pun sudah sampai di depan rumah Shani.

Untitled.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang