Part 14

2.2K 171 89
                                    

Happy reading~

***

Hari pernikahan Deva dan Veranda pun tiba, para undangan pun sudah mulai berdatangan memasuki gedung mewah yang disewa ini. Gracia dan Vino pun sudah berpenampilan rapi dan serasi disini, mereka berdiri tak jauh dari ayah dan ibunya sambil memandangi orang-orang yang berdatangan.

"Mama kamu ngundang temen-temen kita gak?" tanya Vino

"Tolong ya, yang kamu bilang 'mama kamu' itu juga udah resmi jadi mama kamu juga sekarang. Kita udah resmi sodaraan ini ya plis." ucap Gracia

Vino tertawa kecil, "Hahahaha! Kok nyolot gitu sih? Lagi dapet ya?"

"Iya nih hari pertama, ngeselin banget. Jadi bad mood, awas aja kamu makin bikin aku kesel ya."

"Ck pantesan, iya deh iya."

"Mama ngundang ci Shani kok, dan nyuruh temen-temen yang lain dateng juga. Papa ngundang temen-temen kamu?" tanya balik Gracia

Vino menggidikkan bahunya, "Ya gak tau lah aku, gak ikut campur urusan undangan aku mah."

"Ya siapa tau gitu papa cerita."

Vino tersenyum miring, "Emang sejak kapan sih kamu liat aku sama papa ngobrol? Apalagi cerita-cerita, pernah emang?"

"Iya gak pernah sih, hhhh."

"Tapi yang pasti Okta dateng sih sama mama papanya, jadi mungkin aja Okta ajak temen-temen." ucap Vino

"Anin?"

"Oiya! Aku line dulu deh."

Vino pun merogoh saku jas dalam nya, mengambil handphone nya dan mengetikkan sebuah pesan disana.

Vino: p

Vino: dimana?

Vino: dateng kan?

Tak perlu menunggu waktu lama, karena sepertinya Anin memang sedang memegang handphone nya, dia pun membalas chat Vino.

Anin: dateng kok

Anin: lagi di jalan

Vino: berangkat sama siapa?

Anin: ayah bunda lah

Vino: oh yaudah

Vino: hati-hati

Anin: iyaa.read

Vino memasukkan handphone nya kembali ke dalam saku jasnya, lalu dia menoleh kearah Gracia.

"Lagi di jalan dia."

Gracia membulatkan bibirnya, "Oh, oke."

Vino dan Gracia kembali terdiam, mereka kembali memperhatikan para undangan yang terus berdatangan. Vino merasa bosan, dia menghela nafasnya dan tiba-tiba teringat sesuatu.

"Kamu sendiri dulu ya disini,"

Gracia menoleh cepat kearah Vino, "Kamu mau kemana?"

"Bentar aja, mau ke ruang ganti tadi."

"Ngapain?"

"Ngambil barang ada yang ketinggalan."

"Ck! Buruan ya!"

"Iya iya ih"

Vino pun berjalan cepat meninggalkan Gracia, dia menaiki tangga menuju ruang ganti baju dan mengambil sebuah kamera mirrorless yang dia bawa dari rumah. Setelah mengambil kamera itu, Vino pun segera kembali ke tempatnya agar Gracia tidak menunggu lama.

Untitled.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang