Part 2

4.9K 234 26
                                    

***

"Kenapa sekelompok sama mereka sih? Okta sama Boby gimana?"

"Temen kelas buat mereka kan masih banyak, emang kenapa sih sama Shani Gracia?"

"Aku gak kenal sama mereka"

"Tadi kan udah kenalan"

"Ya tetep aja ka-"

"Udah dapet 3 turis loh tadi, emang kalo sama Okta Boby tugasnya udah jalan?"

Vino terdiam, perdebatan kali ini dimenangkan oleh Anin. Mereka sudah kembali dari kegiatannya tadi, sekarang Vino sedang berada di rumah Anin, baru sampai setelah berkeliling tadi.

"Di kelas sepuluh kita sering kelompok berempat sama mereka, jadinya gimana? Aku aja yang bikin kan? Kamu kalo udah sama Okta sama Boby gak bisa serius, bercanda aja terus.." ucap Anin

"Lagian gantian lah, kan udah sering aku di kelompok jadi cewek sendiri. Sekarang gantian, kamu di kelompok jadi cowok sendiri" tambah Anin sambil tertawa kecil

Vino hanya menghela nafasnya, tidak bisa melawan Anin lagi karena memang apa yang diucapkan Anin benar adanya.

"Iya iya oke, yaudah deh.." ucap Vino akhirnya mengalah

Anin tersenyum kecil memperhatikan Vino, "Kamu gak mau mandi? Udah jam berapa nih?"

Vino melihat jam di pergelangan tangan kirinya,

"Jam tujuh, nanti aja. Sekitar jam delapan aja aku kesana nya, kamu mandi duluan aja gak papa.." ucap Vino

"Oke,"

Anin berjalan meninggalkan Vino yang berada di ruang tengah itu menuju kamarnya, untuk membersihkan dirinya setelah hampir seharian berada di luar. Vino pun membaringkan tubuhnya di sofa, rumah Anin sudah seperti rumahnya sendiri. Hampir selama hidupnya Vino selalu bersama Anin dan keluarganya, keluarga Anin yang sudah seperti keluarganya sendiri.

Ting!

Vino mengambil handphone nya yang berada di saku celananya itu, ternyata Okta yang memberinya pesan.

Okta: Lo gak kesini?

Vino: Bentaran, belum mandi gue

Okta: Di rumah Anin ya lo?

Vino: Yoi

Okta: Yaudah ntar kesini aja, ada nyokap gue nih

Vino: Iya iya.read

Vino meletakkan handphone nya di atas meja yang berada di hadapannya, lalu dia menyalakan televisi untuk mengusir rasa bosannya menunggu Anin.

Cukup lama membersihkan diri, kini Anin pun sudah selesai dengan kegiatannya. Dia juga sudah memakai baju santainya kembali, dan juga sudah menyisir rambutnya. Anin pun keluar dari kamarnya dan turun untuk menghampiri Vino.

"Bentar, kok aku baru kepikiran ya.." gumam Anin

"Aku kan mandi di kamar mandi kamar aku, Vino juga kalo mandi biasanya di kamar mandi bawah. Kenapa dia minta aku duluan?"

Anin menggelengkan kepalanya karena baru teringat satu hal itu.

"Vinooo!" teriak Anin

Hening. Tidak ada jawaban. Anin makin mendekatkan langkahnya menuju ruang tengah, dan ternyata disana Vino sedang terlelap di atas sofa dengan televisi yang masih menyala.

"Ck, kebiasaan deh"

Anin menghampiri Vino dan menepuk pelan lengan Vino serta pipi Vino, guna membangunkannya.

Untitled.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang