Part 19

2.1K 175 53
                                    

***

Malam harinya, setelah mengantar Anin pulang. Vino pun juga langsung pulang untuk makan malam bersama di rumah, sesampainya di rumah ternyata dia sudah ditunggu oleh orang tuanya dan juga Gracia.

"Maaf, Vino lama." ucap Vino dan mengambil posisi duduk di sebelah Gracia

Veranda tersenyum, "Nggak lama kok, papa kamu juga baru pulang."

Vino hanya menganggukkan kepalanya pelan, mereka pun mulai menikmati makan malamnya dengan masakan Veranda yang sedikit dibantu oleh Gracia.

"Oiya pa, Gre mau ngomong sesuatu deh.." ucap Gracia membuka obrolan di sela-sela makan malam mereka

"Apa, Gre?"

"Dua hari lagi kan Gracia ulang tahun nih, minta dirayain boleh kan?" pinta Gracia sambil tersenyum manis guna menghasut ayahnya

Veranda tersenyum kecil memperhatikan anak gadisnya itu, dia selalu menggunakan senyuman itu saat meminta sesuatu.

Deva tertawa kecil, "Hahahaha, iya kan emang dirayain. Ulang tahun ke tujuh belas kan? Masa gak dirayain sih, Vino aja dirayain kok tahun lalu."

"Iya di rumah sakit." saut Vino pelan

Suasana tiba-tiba menjadi canggung saat Vino mengucapkan kalimat itu, tapi dengan cepat Gracia mengembalikan suasana menjadi hangat kembali.

"Tempatnya Gracia boleh pilih sendiri kan? Hehehehe, kan biar nyaman gitu kalo tempatnya Gracia yang milih kan." ucap Gracia riang

Deva menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, "Boleh kok boleh, Gracia atur sendiri aja. Nanti uangnya tinggal papa transfer ke Vino, gampang."

Gracia mengernyitkan dahinya cepat, "Loh? Kok ke Vino?"

"Yaiyalah Gre ke Vino, nanti dia yang bantuin kamu ngurus semuanya. Kamu kan juga kurang ngerti nih soal ginian, Vino lebih ngerti dibandingkan kamu. Biar gampang kan, jadi kamu tinggal koordinasi ke Vino aja." saut Veranda

"Denger tuh." ucap Vino

Gracia melirik Vino malas dan mendengus sebal, "Yaudah deh, yang penting dirayain."

"Lagian kan biar kalian jadi lebih sering bareng, trus biar makin akrab. Vino juga nanti bisa jadi tau apa kesukaan Gracia kan." ucap Deva

"Udah tau, dia mah gampang di tebak." saut Vino

Gracia menoleh cepat kearah Vino, "Apa coba apa?"

"Suka ungu, suka foto, suka anjing, gak suka film horror, penakut, manja, alay." ucap Vino

Gracia mendengus sebal, "Tiga poin terakhir salah!"

"Dih, orang alay emang mana pernah ngaku."

"Issshh!!"

Deva dan Veranda hanya tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya pelan memperhatikan kedua anaknya ini. Setelah makan malam bersama, Vino langsung pergi ke kamarnya dan berdiam diri di balkon kamarnya. Menengadahkan kepalanya memperhatikan bintang-bintang di atas sana.

Gracia yang memang berniat pergi ke kamar Vino heran memperhatikan Vino yang sedang berdiri di balkon kamarnya itu, apa Vino sedang merasa sedih? Gracia sangat penasaran dengan kondisi Vino saat ini.

Gracia pun berjalan masuk ke kamar Vino,

"Ulang tahun di rumah sakit? Kayaknya ada yang belum cerita lagi nih.."

Vino menolehkan kepalanya lalu tersenyum kecil memperhatikan Gracia yang sedang berjalan kearahnya, Gracia pun mengambil posisi berdiri di sebelah Vino dan ikut memperhatikan langit malam di atas sana.

Untitled.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang