>>°041**Hurt-Moonlight**<<

767 62 19
                                    

keindahan membuatku terdiam dibawah sang rembulan dan berhiaskan bintang... takan hilang dan takan pernah pudar seperti rasa cinta yang telah kau berikan... kau bgaikan bintang yang bersinar terangi malam ku hilangkan risauku.. takan ada yang melebihimu, ketulusan hatimu berarti untukku... Cinta ini takan pernah bisa terhapuskan, selama kau masih menemani hatiku, masih kurasakan setia dihatiku dan takan ternoda untuk selamanya... kan kujaga rasa cinta... yang kini telah hadir dihieupku... selamanya, takan sirna meskipun waktu kan memanggilku... <Luhan...

hari demi hari kulewati.. tanpa hadirmu disisiku, saat rindu menghampiriku, jiwa ini begitu terbelenggu... teringat selalu bersama mu malam malam ku...

terasa kumeningggalkanmu, hati ini pun terasa beku. saat kau tak ada disampingku, jiwa ini selalu merasa rindu.. teringat indah senyuman mu, diwajah manismu..

rindu dihatiku, ingin selalu bersama mu, saat kau peluk aku.. tak ingin kumelepaskanmu.. sayangilah diriku jangan pernah melupakanku,, cintailah diriku dengan sepenuh hatimu, maafkanlah bila aku jauh darimu, sampai kapan ku harus menunggumu. ku berharap kau akan selalu setia menungguku. karna kukan selalu setia menunggumu.. <Sehun...

🌿🌿🌿🌿🌿

malam itu Irene yang ditemani Zed, mengunjungi kantor polisi untuk menemui Won. setelah ia memastikan pemakaman ayah angkatnya, presdir Choi Siwan dengan layak. kabar itu memang sedikit mengguncang hatinya, namun dibalik itu smeua ia merasa lega, setidak nya ayah angkat nya itu tidak akan kesepian lagi degan bertemu dengan Aeris diatas sana bukan. begitulah pikiran nya.

dengan penampilan yang seolah bukan dirinya, akhirnya ia bisa mengelabui mata polisi.dan detik demi detik menunggu kedatangan Won pun terobati. ia ingin menangis sejadi jadi nya, namun ia tetap berusaha tegar. berbeda dengan Zed yang sedikit menjauh dari keduanya karna mendapat telepon dari L.

"ada apa lagi?"

"bantu aku melarikan diri dari sini.."

"mwoo? kau berada dimana memangnya?"

"aku terjebak di jalanan, karna polisi terus meminta keterangan dariku... kau tahu sendiri aku sangat malas jika harus berhubungan dengan mereka.."

"kau gila?? itu hanya akan membuktikan dan menguatkan jika kau memang merasa bersalah bodoh..." dengus Zed sraya tertawa remeh.

"lalu aku harus apa.."

"ikuti saranku... ikutilah apa kata mereka, degan begitu aku akan membantumu pergi dari sana.. karna sekarang aku pun berada di kantor polisi.."

"mwoo? kantor polisi?"

"eummp.. irene sedang menemui Won.."

"aiish.. sepertinya kau juga memang harus megeluarkan nya juga agarbisa membunuh Sehun itu.."

"ahh.. tak bisakah kau tak membahas nya sekarang.." seru Zed benar benar kesal.

"geurae.. aku akan ikut dengan saran mu.."

pip...

sambungan itu Zed putuskn secara sepihak, lalu Zed pun kembali ketempat irene sebelum akhirnya ia medengar tangisan Irene seraya memegangi tangan Won. sepertinya keduanya terlibat percakapan serius. dilihat dari acuh tak acuh nya seorang Won menghadapi adik kesayangan nya tersebut.

"oppa jebal..."lirih Irene yang sedikit terdengar oleh Zed.

"aiish... jangan bilang jika semua itu tentang Sehun lagi." gerutu Zed akhirnya seraya meremas handphone nya. "sehebat apakah seorang Oh Sehun itu bagimu Ire... sampai kau rela berkorban dan berbuat hal hal aneh hanya untuk mendapatkan perhatian nya saja...haruskah aku yang melenyapkannya dari muka bumi ini agar tangisan mu tak pernah mengalir lagi? aku lebih sakit melihatmu menangis seperti itu.." tambahnya benar benar geram. dan sepertinya jalan pikiran Zed memang sudah terkontaminasi oleh dendam dan cinta sehingga ia pun tak bisa membedakan mana kejujuran dan kebodohan.

Love_Hate. (HunHan) Where stories live. Discover now