Misteri hilangnya sang mate terus-menerus menghantuinya. Bahkan baru saja kemarin dia bermimpi bahwa ia bertemu dengan matenya dalam keadaan yang benar-benar tidak ia harapkan. Ia melihat sang mate yang datang padanya dalam keadaan terluka. Tubuh humannya yang penuh dengan luka dan darah yang berceceran di sekitarnya. Sedangkan dirinya, tak bisa melakukan apapun selain melihatnya sampai gadis itu lenyap. Entah kenapa ia tak bisa melihat dengan jelas bagaimana figur sang mate. Seolah sesuatu memang menghalanginya. Dan kejadian itu benar-benar membuatnya semakin frustasi.

***

"Akh!"

Suara teriakan yang tertahan itu terdengar sangat menyayat perasaan siapapun yang mendengarnya. Tapi sepertinya hal itu tak berlaku bagi dua orang yang berada di dalam ruangan yang sama dengannya saat ini.

Tubuhnya sudah remuk redam. Lukanya terus bertambah dari hari ke hari. Suaranya dan air matanya telah habis. Bahkan Lacey sudah tak dapat dirasakannya lagi, dan itu sudah cukup menambah kesakitannya. Darahnya yang berceceran dimana-mana bahkan tak membuat kedua orang itu berhenti. Elle sudah pasrah, ia lebih baik mati daripada harus merasakan rasa sakit itu setiap harinya.

Karvidan. Dia, tuannya, tidak main-main dalam memenuhi ucapannya kala itu. Memberikan hukuman padanya tanpa ampun sampai saat ini. Dengan memanggil Elissius, pengikutnya yang setia, yang selalu ada di manapun Karvidan berada. Rasa takut dari korbannya adalah kekuatannya, semakin besar ketakutan itu dimunculkan, maka ia akan semakin beringas. Tak kenal ampun bagi siapapun. Bahkan Elle sering melihat kilatan senang di mata Elissius ketika melihat darahnya yang membekas di alat-alat penyiksaan yang digunakannya.

"Aku.. mohon.. A-aku, aku tidak akan melanggar perintahmu lag― Akh!" Bohong, kenyataannya keinginannya saat ini hanyalah keluar dan pergi dari belenggu sang tuan yang selalu menjeratnya. Pergi sejauh mungkin, mencari tempat teraman yang bisa menerimanya.

Dan seketika, ia teringat dengan serigala yang ditemuinya tempo hari. Entah mengapa ia selalu saja mengingatnya ketika penyiksaan itu terus diberikan kepadanya. Ia selalu berharap serigala itu bisa menemukan dan menolongnya. Melindunginya.

Seakan tahu apa yang gadis itu pikirkan, Karvidan yang sedari tadi hanya menonton di balik kegelapan melangkah maju. Mendekati Elle yang sudah tak berdaya. Rambutnya bahkan sudah bercampur dengan darahnya yang sebagian telah mengering, menandakan betapa lamanya penyiksaan itu telah berlangsung.

Ia berjongkok, "Siapa dia?" tanyanya.

Elle mengerutkan dahinya. Siapa? Dia? batinnya bertanya. Siapa yang dimaksud.

"Aku tanya siapa dia! Siapa serigala yang kau maksud?!" Pria itu geram, melihat kabisuan Elle. Ia tak mentolerir meskipun Elle tak mampu menjawabnya. Meskipun seluruh tubuhnya sudah kelu atau mati rasa sekalipun

"Sssshh.." Elle mendesis kesakitan saat pergelangan tangannya diinjak, kaki itu menekannya dengan kuat sampai rasanya tulangnya akan patah saat itu juga.

"Sepertinya kau sudah menemukan matemu, hm?" Napasnya semakin memburu ketika tekanan di tangannya semakin kuat. Dan bunyi 'krak' membuat pria itu menyingkirkan kakinya kemudian. Elle mengerang tanpa suara. Oh, moon.. ini sangat sakit. Batinnya menjerit.

Ia melihat kedua orang itu mulai melangkah menjauhinya, keluar dari tempat itu. Meninggalkannya sendiri dengan semua rasa sakit dan ketakutannya, lagi. Samar-samar Elle mendengar suara Karvidan.

"Percepat waktu ritual. Kita tidak punya banyak waktu lagi. Dia telah menemukannya."

Sebelum kegelapan merenggutnya. Ah, ini bahkan lebih baik karena ia tidak perlu merasakan apapun lagi.

***

'Mengapa rasanya sakit sekali?' Kaingan milik Remus terus terdengar. Membuatnya tak bisa tidur tenang beberapa hari ini.

Apa ini ada hubungannya dengan matenya?

Beberapa hari ini Remus bahkan bisa lebih kuat darinya. Terus mengendalikan tubuhnya meskipun ia berusaha untuk mengambil alih tubuhnya kembali.

Ia hanya selalu berharap bahwa matenya selalu baik-baik saja. Meskipun ada sebagian dari dirinya yang mengatakan sebaliknya.



Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



***
TBC.

***TBC

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
BLE MOU ✓Where stories live. Discover now