Elle tersenyum, "Kau baru datang ya?" tanyanya basa-basi. Gadis itu―yang sudah menyadari keberadaan Elle yang memperhatikannya sejak tadi―mengangguk menjawabnya.

"Namaku Elle. Kau?" Ia mengulurkan tangan kanannya dan gadis itu menyambut uluran tangannya.

"Leah," jawabnya singkat. Melihat Elle yang terus menyunggingkan senyumnya, Leah ikut tersenyum, membuat lesung pipinya terlihat.

Leah menatap Elle, seolah baru menyadari sesuatu. "Rambutmu―" Ia bahkan tidak sadar saat tangannya yang tadi bertautan dengan tangan Elle sudah akan menyentuh helaian rambut itu.

Elle terbiasa dengan pertanyaan seperti itu. Ekspresi yang ditunjukkan oleh Leah bahkan terbilang yang paling normal menurutnya. Tidak seperti yang lainnya, bahkan ada yang secara terang-terangan menjauhinya sampai saat ini hanya karena fisiknya yang berbeda.

"Ya?" tanya Elle sambil terus tersenyum. Sedangkan Leah, menatap takjub dengan apa yang sedang dilihatnya.

"Apakah rambutmu itu asli?" Yup, pertanyaan itu sudah Elle duga sejak awal. Meskipun ia merasa tidak nyaman dan merasa aneh, Elle tetap menutupi perasaannya di hadapan Leah.

Elle mengangguk sebagai jawaban. "Aku sudah memilikinya sejak kecil, sejak bayi lebih tepatnya," jawabnya.

"Keren." Elle sedikit tertegun saat mendengar gumaman dari bibir Leah. Benarkah gadis di hadapannya ini mengagumi rambutnya? Yang bahkan ia saja merasa aneh.

Seolah tersadar, Leah meminta maaf padanya. Menurut gadis itu, rambut yang Elle miliki itu sangat indah. Leah bahkan memiliki pemikiran yang bertolak belakang dari pemikiran Elle selama ini. Leah berkata bahwa rambutnya itu mungkin adalah sebuah anugerah, dan Elle merasakan bahwa sesuatu di dalam dirinya menyetujui yang apa Leah ucapkan.

"Mm.. Leah." Kenapa Elle jadi merasa ragu saat akan menanyakan ini. Bukankah sejak dulu ia menantikan jawabannya, tapi kenapa saat tidak ada halangan rasa ragu justru menghampirinya. Sesuatu di dalam dirinya mendesak agar dia segera menyampaikannya.

"Ya?" jawab Leah. Tidak ada sahutan dari Elle membuatnya bingung, dan Leah menangkap keraguan di wajah Elle.

"Apa ada masalah?" tanyanya. Ia mengajak Elle untuk duduk di kasurnya.

Ia terus bergumam tidak jelas sambil menunduk, membuat Leah semakin bingung. "Ada apa Elle? Apa ada masalah?"

"Eh, Mm.. Tidak ada. Tidak ada masalah apa-apa," jawabnya senormal mungkin.

Leah menatapnya skeptis, "Kau yakin?"

Agak lama Elle menatap gadis di hadapannya, ia memberanikan diri untuk bertanya. "Kau, baru saja datang 'kan?" Leah menjawab dengan anggukan.

"Lalu, bagaimana kau bisa ada disini? Maksudku, aku tidak pernah melihatmu disini. Jadi, bagaimana kau tinggal disini, m-maksudku apa tau sesuatu kenapa kau bisa ada disini?" tanya Elle gusar.

Ia berusaha mencari kalimat yang tepat, yang selalu saja terasa salah menurutnya, ia takut pertanyaannya akan menyinggung Leah nantinya. Ia bahkan tidak menyadari bahwa ia hampir menyebutkan kalimat yang sedari tadi ia gumamkan.

"Tenang Elle, tidak perlu gusar seperti itu," ucap Leah dengan kekehannya, ia memegang kedua pundak Elle agar kembali duduk, gadis itu tidak sadar jika ia sampai berdiri.

Leah menghela napasnya, "Aku tidak tahu bagaimana mereka bisa mengajakku kemari. Tapi, mereka bilang keluargaku membuangku. Yang aku tahu aku hanya berada di dalam hutan dan―" ucapannya tiba-tiba terputus, Elle yang melihat Leah sedang menatap kosong ke depan menjadi bingung. Sedetik kemudian gadis itu seolah tersadar dan menatap Elle sambil mengerutkan alisnya.

"Apa maksudmu menanyakan hal seperti itu? Apa kau punya maksud tertentu?" Spontan saja Elle menggeleng tegas.

"Kau mencurigai Tuan? Kau mau mengkhianatinya?" Leah menaikkan nada bicaranya, berdiri kemudian menatap Elle dengan marah.

"Tidak, Aku tidak bermaksud apapun." Elle menjawabnya dengan sedikit nada ragu. Leah kemudian mulai pergi meninggalkan Elle disana.

"Leah! Tidak, tunggu. Leah!" Elle memegang pergelangan tangan Leah. Ia tidak mau Leah salah paham dan melaporkannya pada Tuannya. Tapi Leah menepis tangannya dan melanjutkan langkahnya.

Elle berdiri mematung di tempatnya. Kenapa tiba-tiba seperti ini? Apa pertanyaannya salah? Bukankah tadi Leah tidak masalah dengan pertanyaannya? Tapi, perasaannya saja atau apa, jika iris mata Leah terlihat berubah sekilas. Apa mungkin ia salah lihat?


***

TBC.


Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
BLE MOU ✓Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon