[1] what a beautiful day

Start from the beginning
                                    

Dia berjalan gusar ke kelas, tak peduli itu Syahrul ngacir kemana.

"Heh lu- Eh buset!" Somi terkejut.

Rambutnya berantakan, make upnya luntur, ketek udah basah dengan nyeker sebelah adalah perawakan Yoora sekarang yang baru masuk kelas.

"Mana sepatu lu?" Cewe itu melihat kaki Yoora.

Cewe itu bete, gak ngegubris Somi dan langsung duduk di tempat duduknya. Dalem hati udah ngumpatin 1500 macam hewan untuk Jaemin.

Panjang umur si kunyuk, baru aja masuk kelas sambil nyisir rambutnya ke atas.

"JAEMUUUNN!"

Yoora langsung narik baju Jaemin dan nyubit pinggangnya dengan cubitannya yang terkenal ngilu.

"AHH SAKIT GOBLO!"

"Eh anjir udah-udah!" si Renjun berusaha melerai mereka. Tapi dia tak sengaja kenak gepok sama tangan Yoora.

Karena Renjun kena gepok, Haechan sama Jeno jadi gamau ngelerai. Takut sama nyonya Yoora. Padahal kawannya lagi kenak gepuk mereka bomat.

"MANA SEPATU GUE, SYAHRUL?"

Semua teman sekelas mereka termasuk Somi, sibuk dengan kerjaan masing-masing karena mereka udah capek setiap hari ngeliat dua makhkuk ini riweh.

"Assalamualaikum!"

Seketika semua murid langsung pada diem karena kedatangan dua makhluk osis yang ganteng.

Woojin dan Mark jadi berhenti, menyaksikan Yoora dan Jaemin yang masih cubit-cubitan didepan.

Woojin langsung nepuk pantat Jaemin. "Balik ga?"

"Ampun bang, ampun." Tuh doi langsung ngacir duduk disamping Jeno.

Yoora senyum puas lalu duduk.

"Jadi," Mark berbicara. "Berhubung kami anak osis kelas 12 udah ngelepas kan jabatan jadi anak osis. Kami jadi kekurangan orang untuk jadi panitia MOS anak kelas 10 yang akan dilaksanakan besok."

"Jadi dimohonkan untuk adik-adik disini wajib mewakili 2 orang untuk jadi panitia. Ada yang berminat?"

Seketika kelas hening karena gadak yang mau. Mark jadi kezel. "Yauda kami pilih random."

Riweh dong kelas karena gamau kepilih. Tapi tiba-tiba aja Woojin bersuara.

"Yoora, fix!"

"Ih gamau ah, curang."

"Udah nurut napa sih?"

Yoora tambah bete, kayak dunia ini selalu menempatkan dia pada tempat yang nyebelin.

"Ada lagi gak yang mau sebelum dipilih random lagi nih?" Mark bersuara lagi.

"Gue deh."

Semua jiwa dikelas ini langsung tertuju sama Jaemin yang tiba-tiba aja ngajuin diri. Gatau ni anak niatnya apaan.

Yoora nahan napas, cobaan ke berapa kali yang akan menimpa dia. Hari ini udah buat dia sial banget.

"Gak gak ah, nanti bukannya ngatur grup malah riweh ni dua." Kakanda Woojin tak setuju.

Yoora agak lega. Kakanda memang kadang ada benarnya jugak. Dia berharap gak jadi panitia sama si Jaemun.

Mark mencoba mengelak. "Biar mereka mencoba akur dong dengan cara ini."

Yoora nahan napas, takut.

"Lu mau lem setanin mulut mereka dua juga masih bakalan riweh anjir."

[1] enemy, na jaemin.Where stories live. Discover now