10. Special

257 39 21
                                    

Yoonbi berbaring di kasur empuk hotel setelah ia mandi dan berganti pakaian. memejamkan matanya yang sedikit mengantuk. Ia hampir saja tertidur jika saja Jungkook tidak meraih tubuhnya ke dalam dekapan Jungkook.

"Jung kau mengagetkan ku" ujar Yoonbi.

"Biarkan seperti ini sebentar saja noona" Jungkook merapatkan pelukannya "Noona aku rasa aku sudah berhenti menyukainya" lanjut Jungkook tanpa menatap Yoonbi tentu saja karena wajah Yoonbi tenggelam di dada bidang Jungkook.

Yoonbi terkekeh pelan lalu melepaskan dirinya dari pelukan Jungkook.

"Kau seharusnya bangga padaku Jung" ujar Yoonbi seraya tersenyum bangga.

"Apa maksudmu?" Jungkook menaikkan alisnya bingung.

"Suami Eunji memujiku kecantikanku, kau menang darinya bukan"

Jungkook terkekeh mendengar Yoonbi yang menyombongkan dirinya.

"aku merasa beruntung bertemu denganmu noona. Semua temanku mengatakan iri padaku" Jungkook membelai rambut Yoonbi lembut "tapi sepertinya kau suka sekali dipuji oleh David" lanjut Jungkook menggoda Yoonbi

"Hahaha.. benarkah? Tapi aku lebih suka lagi jika kau yang memujiku"

Jungkook menaikkan alisnya lalu tersenyum jahil ke arah Yoonbi. Ia menindihi tubuh Yoonbi membuat gadis itu mendelikkan matanya kaget.

"kau mau ku puji seperti apa noona?"

Seakan tak butuh jawaban. Jungkook meraih bibir Yoonbi melumatnya lembut. Yoonbi tak membalas karena terlalu kaget. ia meremas kaos Jungkook kuat saat Jungkook menggigit bibir bawahnya memaksanya untuk membuka mulutnya. Jungkook menelesakkan lidahnya masuk mengabsen deretan gigi yang tersusun rapi. Bibir manis Jungkook membuat sistem kerja otaknya menjadi rusak. Goddamn it! bibir Jungkook terlalu sayang untuk dilewatkan. Jungkook tersenyum di selah ciumannya karena Yoonbi akhirnya membalas ciumannya bahkan tangannya kini sudah melingkar di leher Jungkook.

Ciuman yang awalnya lembut itu kini sudah berubah menjadi lebih liar dan menuntut. Menukar saliva masing-masing. semakin seru karena lidah yang saling beradu menimbulkan decapan suara yang membuat semakin bernafsu.

Yoonbi melepas tautannya dengan Jungkook, mengais udara untuk mengisi oksigen di paru-paru. Nafas mereka berdua masih terengah-engah akibat ciuman panas yang mereka lakukan. Tapi Jungkook tak kenal lelah ketika sang wanita masih mengatur nafas Jungkook sudah menenggelamkan dirinya di collarbone milik Yoonbi. menyesap leher Yoonbi. Mencium, menghisap dan meninggalkan jejak disana.

"Jung–nghh berhenti"

Jungkook menghentikan aktivitasnya. Menatap bola mata Yoonbi dalam.

"Ada apa?" Tanya Jungkook heran

"Kau.. melanggar kontraknya"

Persetan dengan kontrak atau apapun itu. Jungkook tak peduli. Ia benar-benar tak bisa menahannya sekarang. Ingin sekali memakan wanita yang berada di bawahnya sampai membuatnya tak bisa berjalan.

"Noona lupakan soal kontrak dan mari kita hidup selayaknya suami istri yang sebenarnya" ujar Jungkook.

"Jung, tapi ak-"

Belum Yoonbi menyelesaikan kalimatnya Jungkook sudah menyumpal mulutnya dengan bibir merah mudahnya. Tangannya bahkan sudah bergerliya pada tubuh Yoonbi, memaksa pakaian terlepas dari tubuh Yoonbi.

"Baik-nghh mari kita lupakan kontrak itu-mmmm" Yoonbi terbata-bata mengucapkannya karena Jungkook sedang memberikan service luar biasa pada titik kenikmatannya.

Jungkook tersenyum menyeringai melihat Yoonbi yang pasrah karena perlakuannya.

"Kau siap noona?"

Well kalian pasti tahu kemana adegan itu berlanjut.

***

Pagi-pagi sekali Jungkook sudah terbangun dari tidurnya, alih-alih segera pergi ke kamar mandi ia malah masih setia di posisi tidurnya, menatap gadis yang semalam ia hantam kuat tengah terlelap menghadapnya. Tubuhnya masih tak memakai sehelai kain pun hanya tertutup oleh selimut hotel yang terkena noda akibat aktivitas semalam. Jungkook hanya memakai boxer.

Tangannya mengurai surai gadis itu lalu mencium lembut pucuk kepalanya membuatnya menjadi menggeliat pelan. Jungkook tersenyum ke arahnya.

"Good morning noona"

Sapa Jungkook pada Yoonbi yang masih setengah sadar. Jungkook menaikkan sedikit selimut Yoonbi yang tergeser ke bawah akibat ia menggeliat. Hampir saja menampakkan dadanya.

"Yak Jung" Yoonbi berteriak kaget akibat perlakuan Jungkook dan Jungkook hanya terkekeh menampilkan gigi kelincinya.

"Aku menyesal" celetuk Jungkook dengan membuat ekspresi wajah sesedih mungkin.

Yoonbi menaikkan alisnya, dahinya berkerut menciptakan tiga garis kerutan disana.

"Aku menyesal kenapa aku tidak menyentuhmu dari dulu noona"

Kalimat Jungkook sukses membuat wajah Yoonbi menjadi merah. Jeon Jungkook benar-benar membuatnya kalang kabut.

"Jungkook berhenti membahasnya, aku malu" Yoonbi menutup wajahnya dengan tangannya.

"Hei ayolah noona jangan malu, aku sudah melihat semuanya" ujar Jungkook menggoda Yoonbi seraya meraih tangan Yoonbi yang menutupi wajah merahnya.

"YAK Jeon Jungkook mati saja kau" Yoonbi menenggelamkan seluruh tubuhnya di selimut. Wajahnya memanas hanya karena ucapan Jungkook.

Sedangkan Jungkook tersenyum jahil, iya jahil sekali karena ia tak henti-hentinya menggoda Yoonbi bahkan sekarang ia juga ikut menenggelamkan tubuhnya di dalam selimut. Well pagi-pagi Jungkook sudah melihat pemandangan yang memuaskan mata.

***

Thanks buat kalian yang udah baca ff author😊
Big thanks juga buat kalian yang udah voment di ff author😙

SERENDIPITY ✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن