5. Attention

459 80 32
                                    

Yoonbi- gadis yang tengah kacau itu melempar tasnya asal, menatap cermin besar yang tertempel di dinding kamarnya, memantulkan dirinya yang sedang berantakan. Ia menangis.

Liquid bening itu tak hentinya turun dari matanya. Ancaman sang paman terus saja berkutat di dalam pikirannya, mengganggunya. Ia tak tahu lagi bagaimana caranya ia bisa lepas dari sang paman, menikmati hidup dengan bebas tanpa merasakan beban apapun. Tapi faktanya tak semudah itu. Terakhir kali ia pernah mencoba kabur dari sang paman membuat ia berakhir di sebuah kamar dengan tubuh telanjang dan luka memar yang menghiasi tubuh indahnya.

Ia tidak memiliki pilihan lain selain menjalani perintah sang paman. Merayu Jungkook sampai Jungkook bertekuk lutut padanya, setelah itu ia akan terbebas dari kegilaan sang paman yang menggandrungi kekuasaan.

Ya benar ia harus segera membuat pamannya memiliki perusahaan milik keluarga Jeon sepenuhnya jika ia ingin segera bebas dari ancaman gila itu.

Dan sepertinya itu akan bagus jika dimulai malam ini.

***

Yoonbi menuju ke kamar milik Jungkook setelah ia membersihkan dirinya dan mengganti pakaian dengan piama tidur.

Jam yang berdetik sudah menunjukkan pukul sebelas malam tapi sepertinya Jungkook masih belum pulang karena kamarnya kosong tak ada siapapun.

Yoonbi menutup pintu kamar Jungkook. Bau maskulin bercampur dengan parfum Noir Taste dari Victoria's Secret menyeruak di hidungnya.

Yoonbi menuju almari besar mengambil beberapa baju untuk ia masukkan kedalam koper. Apalagi yang ia lakukan? Ia sedang menyiapkan pakaian Jungkook untuk berangkat ke Jepang.

Tak lama pintu kamar Jungkook terbuka. menampakkan pria dengan kemeja biru navy serta dasi berwarna merah dengan jas yang berada di genggamannya.

Ekpresinya kaget setelah iris matanya bertemu dengan gadis yang tengah mengambil bajunya dan menatanya di koper.

"Noona kenapa kau disini?"

Jungkook melesetkan sebuah pertanyaan seraya mendekatkan dirinya menuju Yoonbi. ia melempar jas yang ia genggam ke atas kasur.

"Kita akan ke Jepang besok malam, aku hanya menyiapkan beberapa pakaianmu Jung"

Yoonbi menjawab dengan begitu ramah, Jungkook hanya terdiam menatap gadis itu. Yoonbi menghentikan aktivitasnya setelah mencium bau alkohol dari tubuh Jungkook.

"Kau habis minum?"

Yoonbi menatap Jungkook. Matanya memicing setelah ia melihat wajah Jungkook yang kacau, bahkan air mata Jungkook jatuh mengalir di pipi mulusnya.

"Hei kau kenapa?"

Yoonbi memegang bahu Jungkook, merasa khawatir dengan keadaan Jungkook. Apa terjadi sesuatu pada Jungkook?

"Aku.. aku tidak tahu kenapa aku menjadi seperti ini noona"

Jungkook terisak, air mata di pipinya mengalir lebih deras. Yoonbi kalut tak tega melihat Jungkook, ia menarik tengkuk Jungkook mengarahkannya pada bahunya. Membiarkan Jungkook menangis disana, memeluknya erat. Tangan Yoonbi mengelus punggung Jungkook berusaha menenangkannya meski ia juga tidak tahu apa yang terjadi.

"Eunji noona akan menikah" Jungkook berbicara diselah ia menangis.

"Eunji? Kekasihmu?"

Jungkook mengangguk mengiyakan, melepaskan dirinya dari pelukan Yoonbi.

"Aku tidak mengerti noona aku fikir aku hanya sebatas menyukai tubuhnya, tapi mendengar ia menikah mengapa aku menjadi sesakit ini?" Jungkook berbicara panjang lebar.

Hubungannya dengan Eunji memang sudah terjalin sejak lama jauh sebelum Jungkook harus menikah dengan Yoonbi. Eunji adalah anak dari rekan bisnis sang ayah, tapi Jungkook bertemu dengan Eunji saat mereka pergi ke pub yang sama dan berakhirlah dengan Eunji yang tertidur dan mengerang dibawah Jungkook. Hubungan itu terus terjalin sampai sekarang. Hubungan dengan ketergantungan pada tubuh masing-masing.

"Jung itu berarti kau benar-benar menyukainya, tidak hanya menyukai untuk melampiaskan kebutuhan biologismu tapi kau juga menyukainya, menyukainya dengan hatimu" Yoonbi mengusap air mata di pipi Jungkook. "Sebaiknya kau bersihkan dirimu Jung, tenangkan dirimu. Cepat atau lambat semua pasti akan berlalu"

Yoonbi melangkahkan kakinya berniat keluar dari kamar Jungkook. ia berpikir jika Jungkook membutuhkan waktu untuk sendiri. tapi dugaan itu salah. Jungkook meraih tangan Yoonbi menahan agar gadis itu tak beranjak dari kamarnya.

"Aku butuh kau noona, tidurlah disini"

***

Yoonbi mengotak-atik ponsel Jungkook, bermain dengan smartphone yang sebagian besar berisi game. Seperti yang Jungkook katakan, ia sedang membutuhkan Yoonbi dan ya sekarang Yoonbi sedang menunggu Jungkook mandi selagi ia berbaring di kasur milik Jungkook.

"kau memainkan game ku noona?" 

Yoonbi kaget, matanya menatap lurus Jungkook yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang hanya menutup bagian bawahnya sampai lutut, rambutnya setengah basah. Yoonbi melongo. Goddamn it! tidak ada pemandangan yang lebih menarik selain melihat Jungkook dengan tubuh setengah telanjang. menampakkan bisepnya, perut kotak-kotaknya, vein ditangannya. Shit! Jungkook kelewat seksi.

Jungkook membuka handuknya dan mengambil kaos putih dari almarinya.

"Jung apa yang kau la..."

Yoonbi tak menyelasikan kalimatnya setelah ia melihat ternyata Jungkook memakai celana pendek dibalik handuk yang tergantung di tubuh bagian bawahnya. pikirannya baru saja keluar dari zona kenormalannya.

"eih.. apa pikiran mu baru saja meliar noona?"

Jungkook tersenyum menggoda ke arah Yoonbi, sedang Yoonbi wajahnya memerah menahan malu. beberapa detik yang lalu ia sungguh dibuat kagum oleh seorang Jeon Jungkook.

"ti.. tidak.. siapa bilang"

Yoonbi terbata-bata menjawabnya, heol ia memang tak memiliki bakat sebagai aktris.

Jungkook hanya tersenyum gemas menunjukkan gigi kelincinya, ia memposisikan dirinya tidur disamping Yoonbi yang kini sedang tidur membelakanginya.

"noona aku memintamu tidur disini untuk menghiburku bukannya tidur dengan membelakangiku"

Jungkook meraih pinggang Yoonbi membuat gadis itu terkesiap kaget dengan perlakuan Jungkook.

"Noona mengapa ketika aku melihatmu sekarang aku menjadi lupa tentang Eunji noona"

Pupil Yoonbi sukses membesar dengan kata yang baru saja keluar dari mulut Jungkook. Jadi apa sekarang Jungkook mulai jatuh hati padanya?

Tubuh Yoonbi membeku, darahnya berdesir dengan begitu hebatnya saat tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang basah menyentuh bibirnya. Mengecup sekilas lalu beralih menjadi lumatan-lumatan lembut yang memabukkan. Yoonbi kalut, bibir Jungkook membuat system kerja otaknya menjadi rusak. Ia pasti sudah gila membiarkan Jungkook menciumnya- melanggar kontrak mereka berdua tapi Yoonbi mengerti Jungkook melakukannya untuk melampiaskan kesedihan atau amarahnya karena Eunji. Jungkook butuh pelampiasan dan Yoonbi membiarkan Jungkook melakukannya pada dirinya.

***

SERENDIPITY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang