part 43

3.9K 189 0
                                        

"Thanks" ujar ku. Sekarang kami sudah berada di depan rumah ku. Kami? Ya siapa lagi jika bukan aku dan Vampire menyebalkan ini. Edward Daniel. Setelah berdebat lama akhirnya ia mau juga mengantar ku.

"Setelah ini jangan harap aku akan mengantar mu lagi Lauren, atau bisa bisa kau yang jadi santapan ku" ujar nya. HiHi ini sudah jam 18.00. Seharus nya ia sekarang sudah berada di hutan karena ia sudah lama tidak meminum darah.

Aku bergidik ngeri "okay, sekali lagi thanks ya" lalu aku turun dan melambaikan tangan pada mobil Xpander Edward menghilang bak ditelan bumi.

Aku melangkah masuk tapi alangka terkejutnya aku melihat Citra sedang berdiri di belakang ku dengan tatapan penuh tanya.

"Aku akan menceritakan nya di dalam" ujar ku yang di balas anggukan oleh nya. Lalu kami masuk dan menemui Gabriella.

"Kau kesini sendiri?" Tanyaku basa basi.

"Yeah, suami ku sedang di luar negeri sekarang" jawab nya.

Aku menuangkan air lalu menegaknya hingga habis. "Kemana saja kau Lauren?" Lanjut Citra

DEG!

"Um.. menginap dirumah teman, bukannya Gaby juga menginap dirumah Derald?"

"Hehe iya, aku baru saja pulang tadi pagi" jawab Gabriella santai seperti tak ada dosa.

"Teman? Siapa teman mu itu Lauren?" Tanya Citra. Aduh! Gaby saja tidak di introgasi seperti ini, Padahal sudah jelas dia menginap di rumah Derald berkali kali.

"Deane" jawab ku akhirnya. Tak mungkin kan aku menjawab Edward. Bisa melayang nyawaku sekarang. Dan aku tidak mau.

Citra menaikkan sebelah alisnya lalu tersenyum sinis "kau yakin?"

Aku menghela nafas kasar "aku menginap di rumah keluarga Daniel. Dan Deane adalah salah satu anak dari mr. And mrs. Daniel."

"Kau harus meminta izin dari ku dulu Lauren" ujar Citra menahan amarah.

"Why? Bukan nya kau sudah memiliki suami?" Tanyaku.

"Jika aku sudah nemiliki suami memangnya kenapa? Tapi kalian masih merupakan tanggung jawab ku. Terutama kau Lauren."

Aku mengernyit heran. Ada apa dengan ku?

"Aku? Kenapa aku?"

Citra terlihat salah tingkah. "Tidak, tidak apa. Persiapkan dirimu untuk ujian kenaikan kelas yang akan diselenggarakan 1 minggu lagi"

Oh god! Aku hampir lupa! Aku segera mengangguk tanpa basa basi apa pun lalu berlari menuju kamar.

Citra geleng geleng kepala lalu Gaby juga mengikuti ku. Masuk ke kamar nya.

*

1 minggu rasanya sangat cepat, mulai hari ini dan 5 jari kedepan adalah penentuan nasibku naik kelas atau tidak. Yeah, aku kadang bingung, apakah nilai agar kita dapat naik kelas hanya tergantung dari selembar kertas yang kita nodai dengan pensil? Sebenarnya aku ingin protes, tapi biarkan saja lah, mungkin mereka ingin melihat kemampuan siswa siswi nya sampai di batas mana.

Setelah 3 jam berkutat dengan kertas bel istirahat pun berbunyi. Waktu istirahat dan aku langsung berlari ke kantin. Perutku sudah memberontak sedari tadi.

Aku memesan sandwich lalu duduk di pojok, memberi privasi sendiri untuk sekedar menenangkan otak yang penat.

Setelah habis aku pun beranjak dari kantin. saat di koridor, aku melihat Giesel dengan teman teman genit nya mendekat ke arah ku.

My Lover Is 'VAMPIRE'Where stories live. Discover now