part 3

9.7K 482 0
                                        

Sudah seminggu berjalan. Aku dan Edward semakin dekat.

Hari ini ada pesta. Pesta ulang tahun giesel yang katanya sih seru. Seluruh siswa di penjuru sekolah membicarakannya.

"Kamu datang?" Tanya Edward yang duduk bersebelahan denganku. Ya, aku berada di kantin sekarang. Bersamanya, gaby, lheana, dan juga james kekasih lheana.

"Em.. i don't know" sejujurnya aku sangat tidak mau pergi ke pestanya. Ya, giesel dari dulu sangat membenciku. Karena apa? Karena aku selalu menjadi anak emas dari para guru disini. Oke, bukannya aku sombong, tapi ini benar.

Jika ada dia dan aku, sudah ku pastikan kami akan bertengkar. Oke oke, pertengkaran kami hanya sebatas adu bacot saja. Tak ada kekerasan.

"Edward, nanti datang ya" tanpa kusadari dia (giesel) berada di depan ku dan Edward.

Dengan kata katanya yang sok manis itu, perutku sudah mulai mual, pingin muntah rasanya!

"Ya, tapi bersama lauren" aku memelototinya. Bisa bisa nya ia mengajakku.

"Em.. ya" jawabnya dengan senyum sok manis. Huekk! Dia pergi dengan menggoyang goyangkan pinggulnya.

"Aku gak akan datang" ucapku datar.

"Kenapa?" Tanya Gaby.

"Ya Pokoknya tidak mau" jawabku kesal.

"Ayo lah, aku tak ada teman" kali ini Edward ikut bicara.

"Tak ada teman? Gaby, lhea and james kan ada" jawabku mengelak.

"No, aku mau nya bersama mu" sahutnya.

"Oh god!! Kau ini. Pokoknya aku gak mau" ketusku lagi.

"Kamu harus mau. Ini paksaan" oke dia memaksaku. Aku sudah capek berdebat, akhirnya aku iya kan saja perkataannya.

"Yes, kakak ikut" gaby bersorak ria.

Oke sekarang aku tau, aku tak akan menang berdebat dengan Edward.

________________________________

Malam ini aku dan Edward akan datang ke acara ulang tahun giesel.

Gaby sudah berangkat lebih dulu bersama.. um.. mungkin kekasih barunya. Dan lheana pastinya berangkat dengan james.

Aku memakai dress putih selutut dengan sepatu high heels putih senada dengan dress ku. Ku biarkan rambutku tergerai bebas.

Lalu..

Tong! Tong!

Bel rumah berbunyi. Pasti Edward.

Aku membukakan pintu untuknya. Dia menatapku lekat. Dari atas sampai bawah.

"Hai" sapanya.

"Um.. hai" aku gugup.

"Kita berangkat sekarang?" Tanyanya.

Tidak! 2 tahun lagi!  Ya sekarang lah ya ampun!

"Ya" jawabku.

Sesampainya kami disana, banyak yang memandangku heran. Ya jelas lah, bagaimana bisa aku datang kemari? Seluruh penjuru sekolah tau bahwa aku dan giesel bermusuhan.

Aku memilih untuk duduk di salah satu bangku yang sudah disediakan.

"Minum?" Tawarnya.

"Ya"

Dia memberiku segelas minuman. Aku meneguknya setengah. Lalu dia menawarkanku dansa.

"Mau berdansa denganku?" Tanyanya.

My Lover Is 'VAMPIRE'Where stories live. Discover now