Awal Mula

7.7K 384 20
                                    

"Tompel lo belum bayar tagihan pomade terakhir lo."

"Woy muka moci itu bedak lo masih kredit jangan pake banyak-banyak."

"Astaga!! Itu sepatu yang baru lo bayar satu kali udah diinjek aja."

"Aduh itu lipstik kenapa lo pake di pipi"

"Heh, lo pake parfum apa penyemprotan disinfektan, mabok gue lama lama nyiumnya"

Teriakan-teriakan heboh seperti itu sudah seperti nyanyian pengiring di SMA Gardika. Siswa-siswi yang berlalu lalang dikawasan itu sudah tak masalah dengan semua terikan khawatir sang pedagang. Teriakan yang hanya di tujukan kepada barang dagangan yang ia kreditkan, padahal sudah jelas bahwa barangnya sudah mereka beli.

"Fel, kartu pelajar gue balikin lakh mau minjem buku nih" pinta seorang siswa sememelas mungkin. Berharap hati nurani sang pedagang mendadak bergetar.

TIDAK MEMPAN!

Tangan sang wanita yang sedang menulis di buku catatannya mendadak terhenti. Tatapan tajamnya mengintimidasi.

"LO PIKIR GUE PEDULI?!" teriaknya keras, hampir menjebol gendang telinga setiap orang yang mendengarnya.

Sang lelaki sudah meneguk ludahnya keras, tangannya gemetar, tatapannya berubah horror. Sangat salah bila sudah berurusan dengan orang didepannya, apalagi ia berteriak sambil mengeluarkan kuahnya sekaligus.

"Besok deh besok uangnya" ucap lelaki itu masih penuh usaha. Tak lupa untuk membersihkan wajahnya dengan perlahan. Jika berani mengadu, tamatlah uang kalian tanpa henti.

Mata sang wanita menyipit tajam, diiringi seringaian menakutkan "Besok atau......." dagu sang lelaki dinaikkan perlahan supaya bertatapan langsung dengan matanya , wanita itu menaikkan salah satu alisnya dengan sombong penuh peringatan"Gue yang dateng ke rumah lo? HUH"

Lelaki itu merasa kedinginan di sekujur tubuhnya, ia juga mulai merasa bagian bawahnya mendadak basah. Kepalanya menggeleng geleng kuat "Gak usah deh gak usah" tolaknya keras lalu berlari terbirit-birit.

Memang sangatlah fakta, Felma barbara merupakan serigala berbulu domba. Satu SMAGAR sudah tau jika sampai Felma datang ke rumah mereka maka harus siapkan uang didepan pintu, jika sampai ia masuk habislah harga diri dan uang di depan orang tua sendiri.

Seribu satu tipu muslihat sudah para siswa lalukan, santet onlinepun dibalik oleh Felma dengan menggandakan hutang mereka. Hanya dengan mengelus dada dan bolak-balik THT yang bisa dilakukan oleh pelanggan-pelanggannya.

Panggilan paling melekat dalam diri Felma Barbara adalah Ratu Kredit Sekolah. Tak ada siswa lain yang berani membuka usaha sepertinya, jika nekad maka bersiaplah untuk bangkrut.

Kali ini seorang wanita menyodorkan selembar uang ke depan wajah Felma "Fel ini gue mau bayar, bosen gue bolak balik ketemu lo" ucapnya malas.

Felma tidak langsung mengambil uang itu, ia mulai merogoh saku roknya. Senyuman manisnya dikeluarkan, perubahan ekspresi di wajahnya yang sangat cepat memang patut diberi tepuk tangan yang sangat meriah.

"kalo lo beli lagi barang dari gue, hari ini gak usah bayar. Gue punya liptint red ori, setoran tujuh hari sehari dua puluh ribu. Gimana? selain di gue mana ada harga semurah ini. Kalo lo gak mau kayaknya temen sekelas lo juga banyak yang mau" iming iming Felma.

Tatapan cewek itu yang tadinya malas berubah berbinar binar, tangannya menyambar langsung dari Felma. Takut takut Felma memberinya kepada yang lain.

"JANGAN, JANGAN, GUE AMBIL" jawabnya buru buru.

Mata sang cewek mulai menunjukkan berbagai keluhan "Gue udah nyari ini lama banget dan lo mau kasih ke yang lain? NO WAY!"

"Catet aja nama gue catet, Fifi, 11 IPA 3"

Kapten Cacat Vs Ratu KreditWhere stories live. Discover now